Lompat ke isi

Leang Lompoa (Pangkep)

Koordinat: 4°50′02″S 119°35′17″E / 4.8338630°S 119.5881850°E / -4.8338630; 119.5881850
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Leang Lompoa
Gua Lompoa
LokasiKampung Belae, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia
Koordinat04°50'01.7" LS 119°35'16.6" BT[1]
Geologikarst / batu kapur / batu gamping tipe Formasi Tonasa
Situs Leang Lompoa
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Cagar budaya Indonesia
PeringkatKabupaten/Kota
KategoriSitus
No. RegnasKB005122
Lokasi
keberadaan
Kampung Belae, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia
No. SKSK Bupati Pangkajene dan Kepulauan Nomor 727 Tahun 2019
Tanggal SK7 November 2019
Pemilik Indonesia
PengelolaKolaboratif antara Balai TN Babul, Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan & Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX/Sulawesi Selatan dan Tenggara
Koordinat4°50′02″S 119°35′17″E / 4.8338630°S 119.5881850°E / -4.8338630; 119.5881850

Leang Lompoa (Makassar: ᨒᨙᨕ ᨒᨚᨄᨕ, translit. Léang Lompoa, har. 'Gua Besar') atau Gua Lompoa adalah situs arkeologi berupa gua prasejarah yang terletak di kawasan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Secara administratif, gua ini terletak di wilayah Kampung Belae, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia. Leang Lompoa memiliki orientasi arah hadap ke selatan dengan tiga mulut gua. Ukuran lebar rata-rata pintu antara 8-16,4 meter dan tinggi pintu rata-rata 6 meter. Tinggi gua dari permukaan tanah di depannya berkisar antara 0-5 meter. Tinggalan arkeologis yang ada pada Leang Lompoa berupa artefak batu, cangkang kerang dan lukisan dinding. Tinggalan yang berupa artefak batu terdiri atas, batu inti, batu pukul, bilah dan serpih. Jenis cangkang kerang yang menumpuk pada pada situs ini terdiri atas filum moluska dan filum Arthropoda. Temuan lain berupa fragmen tulang dan lukisan dinding berupa gambar cap tangan, gambar figuratif maupun nonfiguratif.[2][3][1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Tim Direktori Maros-Pangkep (2007). Direktori Potensi Wisata Budaya Di Kawasan Karst Maros-Pangkep Sulawesi Selatan Indonesia (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar. hlm. 27. ISBN 978-979-17021-0-2. 
  2. ^ Pusdatin Kemendikbudristek (2022). "Leang Lompoa". budaya-data.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2024. 
  3. ^ Ahmad, Amran; A. Siady Hamzah (2016). Database Karst Sulawesi Selatan 2016 (PDF). Makassar: Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 45.