Lipat Kain Selatan, Kampar Kiri, Kampar
Lipat Kain Selatan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Riau | ||||
Kabupaten | Kampar | ||||
Kecamatan | Kampar Kiri | ||||
Kode pos | 28471 | ||||
Kode Kemendagri | 14.01.07.2029 | ||||
Luas | 519 km2 | ||||
Jumlah penduduk | 3106 jiwa | ||||
Kepadatan | 5,98 jiwa/km2 | ||||
|
Lipat Kain Selatan merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, provinsi Riau, Indonesia.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Desa ini terdiri dari 5 dusun; dusun Bukit Balam, dusun Khatulistiwa, dusun Muara setingkai, dusun Napan, dan dusun Koto Tuo. Luas Desa Lipatkain Selatan ini sekitar 51.900 Ha. Desa ini memimiliki jumlah penduduk 3106 jiwa, dengan laki-laki 1965 jiwa, dan perempuan 1741 jiwa, dengan jumlah KK 1016.
Desa Lipatkain Selatan merupakan desa yang termasuk desa dengan penduduknya yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik di Kecamatan di Kampar Kiri. penduduk yang sudah menyelesaikan tingkat SMA sejumlah 1222 orang, akademi D1-D3 166, Sarjana 296, dengan Pascasarjana 18 orang.
Desa Lipat Kain selatan memiliki banyak sekali lokasi objek wisata, baik alam maupun wisata sejarah. Contohnya adalah Air Terjun Koboko. Air terjun ini tersembunyi di dalam pedalaman hutan. Air terjun ini sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata. Lokasinya yang masih belum terganggu oleh tangan manusia membuat keindahan air terjun ini terjaga kelestariannya.
Wisata sejarah yang ada di di Lipatkain Selatan salah satunya adalah gerbong lokomotif peninggalan masa penjajahan Jepang. Dahulu jalur rel kereta api ini dibuat untuk memudahkan tentara Jepang membawa hasil sumber daya alam untuk dipakai sebagai kebutuhan perang. Namun akibat banyaknya kendala saat pembangunan dan juga kekalahan Jepang oleh sekutu, pembangunan rel ini pun dihentikan.
Wisata lainnya ada juga monumen tugu khatulistiwa sebagai penanda bahwa desa Lipat kain selatan berapa pada garis lintang 0⁰ alias tepat di garis khatulistiwa.
Bagi yang berminat mengunjungi desa ini bisa menggunakan jalur darat. Lokasinya terjangkau, hanya berjarak sekitar 70Km atau sekitar satu setengah jam perjalanan dari Pekanbaru, Ibukota provinsi Riau.