Lompat ke isi

Sungai Paku, Kampar Kiri, Kampar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sungai Paku
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
KabupatenKampar
KecamatanKampar Kiri
Kode pos
28471
Kode Kemendagri14.01.07.2016 Edit nilai pada Wikidata
Luas83 km²
Jumlah penduduk1.610 jiwa
Kepadatan19 jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 0°3′28.800″N 101°11′38.400″E / 0.05800000°N 101.19400000°E / 0.05800000; 101.19400000


Sungai Paku merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, provinsi Riau, Indonesia. Desa Sungai Paku merupakan tempat transmigrasi umum yang di beli pemerintah pada tahun 1990 dari tanah milik penduduk asli. Awal pemerintahan desa dimulai pada tahun 1996 dengan terpilihnya Mahmud sebagai Kepala Desa pertama. Bendungan adalah salah satu objek wisata yang ada di Sungai Paku, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia.

Desa Sungai Paku merupakan tempat transmigrasi umum yang mana tanah milik penduduk asli di beli pemerintah dan digunakan sebagai lokasi transmigrasi umum dan dibuka pada tahun 1990. Pada tahun ini dibangun 200 unit rumah dengan masing masing transmigran mendapatkan 0,25 ha pekarangan dan 0,75 ha lahan garapan.

Diawal mula transmigrasi lokasi ini dibuat untuk lokasi pertanian dengan sumber air dari Bendungan Sungai Paku yang luasnya 1500 ha. Namun karena lokasi ini dekat hutan serta habitat gajah dan babi yang pada saat itu jumlahnya banyak, maka warga transmigrasi mulai merubah tempat ini sebagai lokasi perkebunan sawit dan karet bukan lagi sebagai lokasi pertanian.

Awal pemerintahan desa dimulai pada tahun 1996 dengan terpilihnya Bapak Mahmud sebagai kepala desa pertama di Desa Sungai Paku. Beliau menjabat selama 2 tahun dan digantikan oleh Bapak Muhtaridi.

Nama Sungai Paku mempunyai sejarah unik yaitu berasal dari banyaknya tanaman pakis atau disebut juga tanaman paku yang berada di sepanjang pinggir sungai. Karena tanaman pakis/paku inilah desa ini dinamakan sebagai desa Sungai Paku.

Desa Sungai Paku berbatasan wilayah dengan :

  1. Sebelah utara  : Desa Lipat Kain Utara
  2. Sebelah selatan  : Desa Sungai Geringging
  3. Sebelah barat  : Desa Lipat Kain Utara
  4. Sebelah timur  : Kelurahan Lipat Kain

Demografi

[sunting | sunting sumber]
Data penduduk Sungai Paku Kecamatan Kampar Kiri tahun 2021
Bulan Jumlah Rumah Jumlah

Kartu Keluarga

Jumlah Penduduk Total
Laki-laki Perempuan
Januari 371 411 840 785 1.625
Februari 372 404 836 769 1.605
Maret 372 404 837 768 1.605
April 372 404 840 768 1.607
Mei 372 404 840 769 1.609
Juni 372 404 840 769 1.610
Juli 372 404 840 769 1.610

Infrastruktur

[sunting | sunting sumber]
Data sarana dan prasarana umum milik desa Sungai Paku Kecamatan Kiri tahun 2021 :
No. Sarana Jumlah Kondisi
1 Mesjid/surau 8 buah Baik
2 Gedung Sekolah (PAUD, TK, SD dan SMP) 4 buah Baik
3 Puskesmas Pembantu (PUSTU) 1 buah Sebagian rusak
4 Kantor Kepala Desa 1 buah Baik
5 Balai Desa 1 buah Baik
6 Lapangan Sepak Bola 1 buah Baik
7 Lapangan Bola Voli 4 buah Baik
8 Saluran Irigasi 4270 m Sebagian rusak
9 Jalan Aspal 2,5 km Baik

Bendungan

[sunting | sunting sumber]

Dengan bendungan yang dibangun pemerintah di tahun 1980an untuk menopang pertanian dengan luas 1500 ha menjadi potensi pariwisata yang menonjol di desa Sungai Paku dan menjadi peluang usaha yang mampu menambah penghasilan warga sehingga tingkat ekonomi warga dapat meningkat. Potensi yang ada di bendungan ini : permainan air, warung apung, pemandangan alam di sekitar bendungan, serta tour guide dan sampan keliling bendungan

Hasil Perkebunan

[sunting | sunting sumber]

Penduduk Desa Sungai Paku saat ini menggantungkan hidupnya dengan mendapatkan hasil dari tanah yang diberikan pemerintah di awal transmigrasi. Tanah ¾ ha tersebut penduduk tanam dengan tanaman perkebunan dengan jenis karet dan sawit. Tanah yang mereka dapatkan saat ini sudah mereka bagi dengan keluarga sehingga penghasilan yang didapatkan sudah tidak seperti dulu. Dan saat ini hanya tertinggal 30% saja transmigran. Banyak para transmigran yang menjual tanahnya kepada warga diluar Sungai Paku (terutama lahan perkebunan yang ¾ ha). Sehingga tanah perkebunan yang ada lebih banyak di miliki oleh warga di luar Sungai Paku.

Perikanan

[sunting | sunting sumber]

Selain itu, dengan adanya bendungan Sungai Paku yang mengalirkan air melaui saluran irigasi, menjadikan beberapa warga mengembangkan budidaya perikanan. Disamping pH air yang cocok untuk budidaya perikanan yaitu dengan tingkat keasaman mendekati netral. Pengembangan budidaya air tawar ini lebih banyak dilakukan oleh warga yang berada di dekat bendungan. Jenis ikan air tawar yang dibudidayakan di desa Sungai Paku adalah ikan baung, nila, lele dan patin. Namun budidaya ikan baung lebih besar dibanding ikan lain dikarenakan potensi pasar yang terbuka dan harga jual yang cukup tinggi juga terdapat beberapa petani yang mampu menyediakan bibit ikan baung dengan kapasitas yang cukup besar diantara 60.000-100.000 ekor bibit baung/bulan.

Dengan adanya bendungan Sungai Paku ini dan adanya saluran irigasi yang telah dibuat oleh PU provinsi Riau menjadikan manfaat dan potensi pengembangan perikanan di sekitar bendungan. Potensi pengembangan perikanan dengan berbagai jenis ikan seperti lele, baung, nila, patin dan bawal. Sudah banyak warga yang merubah lahan pekarangan mereka menjadi kolam ikan dan melakukan budidaya ikan. Serta ada beberapa warga dan investor yang membuat keramba di dalam bendungan.

Peternakan

[sunting | sunting sumber]

Peternakan yang dikembangkan oleh warga Desa Sungai Paku saat ini terbatas dengan ternak sapi dan kambing. Untuk ayam kampung dan bebek hanya sekedar untuk tambahan penghasilan saja dan tidak secara aktif untuk dikembangkan. Lahan sawit dan hutan yang masih cukup luas menjadikan lahan pakan ternak tersedia bagi masyarakat. Pelepah daun sawit yang muda bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak sapi ataupun kambing milik warga .

Buruh Tani

[sunting | sunting sumber]

Bagi warga yang tidak memiliki lahan perkebunan baik karet maupun sawit, mereka mencari penghasilan dengan cara menjadi buruh harian lepas. Kadangkala sebagai tukang bangunan, kadang motong karet ataupun panen sawit atau pekerjaan apapun sesuai permintaan dari warga sekitar. Jika memang di desa Sungai Paku tidak ada pekerjaan buruh yang dibutuhkan maka sebagian warga mencari pekerjaan di luar desa Sungai Paku.