Mansalean, Labobo, Banggai Laut
Mansalean | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Tengah | ||||
Kabupaten | Banggai Laut | ||||
Kecamatan | Labobo | ||||
Kode Kemendagri | 72.11.05.2005 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Mansalean adalah desa di kecamatan Labobo, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Dahulunya, desa Mansalean dikenal dengan sebutan Moinsalean. Dalam bahasa Banggai, Moinsale berarti “berbicara” atau “musyawarah“, dan akhiran –an diartikan sebagai sebuah tempat. Sehingga, Moinsalean dapat diartikan sebagai “Tempat bermusyawarah”.[butuh rujukan]
Dahulu sebelum pemberian nama Desa Mansalean, telah ada penduduk yang mendiami dan menjadi warga lokal di pulau kecil ini yang dikenal dengan nama Pulau Labobo, penduduk tersebut terbagi atas tiga Marga Besar, yakni:
- Marga Asameo, berasal dari Pulau Peling (sekarang Kecamatan Bulagi) yang sekarang terkenal dengan Marga Papelako.
- Marga Leelang, konon berasal dari Pulau Peling, mereka mendiami sebelah selatan Pulau Labobo.
- Marga Leng, mendiami pedalaman yang letaknya ± 1 km dari Desa Mansalean yang disekitarnya terdapat sebuah gua (dalam bahasa Banggai disebut Leng), sehingga mereka disebut Marga Leng.
Ketiga Marga tersebut pada awalnya bermukim di daerah pegunungan karena pada saat itu sering terjadi penyerangan yang dilakukan oleh musuh di daerah lain dan mereka belum saling mengenal. Dalam proses perkembangan selanjutnya dari waktu ke waktu, ketiga Marga tersebut menyadari bahwa ada orang lain yang tinggal di pulau itu selain dari mereka masing-masing Marga. Oleh karena itu, mereka dengan sebuah proses, telah saling berbaur, dan berkomunikasi, sehingga mereka memberanikan diri untuk tinggal di daerah pinggiran pantai dan terwujudlah masyarakat pada saat kejayaan Kerajaan Banggai [butuh rujukan]. Marga Asameo dan Leelang disatukan dan kemudian diangkatlah seorang pemimpin daerah yang bergelar Kapita Ulu yang berkedudukan di Desa Talas, sekarang dengan pelabuhannya tepat di Totokulan Babasal. Sedangkan Marga Leng diberikan otonom oleh Kerajaan Banggai dalam mempertahankan diri dari serangan Tobelo yang berasal dari Kesultanan Ternate.[butuh rujukan]
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa ketiga Marga tersebut akhitnya telah berbaur. Turunlah orang-orang ketiga Marga tersebut di pantai untuk mendirikan pemukiman. Berawal dari situlah perkembangan permukiman semakin besar dan meluas sehingga terbentuklah nama Moinsalean. Penjajah Belanda mengubah nama desa Moinsalean menjadi Mansalean dan sampai sekarang nama tersebut tetap dipergunakan.
Desa Mansalean berdiri sejak sangat lama. Pada awalnya, desa tersebut merupakan ibukota kecamatan Labobo. Bangkurung yang terdiri dari tiga pulau, yakni Pulau Labobo, Pulau Bangkurung dan Pulau Bokan Kepulauan. Kemudian, terjadi pemekaran atas kecamatan Bokan Kepulauan, kemudian disusul kembali pemekaran atas kecamatan Bangkurung. Sehingga Desa Mansalean sampai saat ini masih tetap menjadi ibukota Kecamatan Labobo.
Dusun
[sunting | sunting sumber]Desa Mansalean terdiri empat dusun, yakni:
- Batubalu
- Lamo
- Lelang I
- Lelang II