Lompat ke isi

Marobo, Muna

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Marobo
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tenggara
KabupatenMuna
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total6,846 jiwa jiwa
Kode Kemendagri74.03.31 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7402022 Edit nilai pada Wikidata
Luas41,37 km²
Kepadatan43 jiwa/km²
Desa/kelurahan5
Peta
PetaKoordinat: 5°7′52.46778″S 122°19′51.01849″E / 5.1312410500°S 122.3308384694°E / -5.1312410500; 122.3308384694

Marobo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia.[[1]]

Geografis

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Marobo, mempunyai iklim tropis seperti sebagian besar daerah di Indonesia, dengan suhu rara-rata sekitar 25˚C –27˚C. Demikian juga dengan musim, Kecamatan Marobo mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Pada umumnya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai dengan Juni. Sedangkan musim kemarau terjadi antara Juli sampai November.

Secara rata-rata, banyaknya hari hujan tiap bulan pada tahun 2016 adalah 15 hari dengan rata-rata curah hujan 171,98 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 280,00 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 20 hari hujan.

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Marobo merupakan kecamatan yang berada dibawah administrasi pemerintahan Kabupaten Muna. Setelah terjadi pemekaran desa pada tahun 2013, jumlah desa di Kecamatan Bone menjadi 7 desa.

Pemerintahan Menurut Desa/Kelurahan. Pada tahun 2016 terdapat 16 dusun / lingkungan dan terdapat 16 RT. Berikut desa di Kecamatan Marobo :

Kependudukan

[sunting | sunting sumber]

Penduduk Kecamatan Marobo berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak 6.846 jiwa yang terdiri atas 3.333 jiwa penduduk laki-laki dan 3.513 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebesar 1.334 rumah tangga. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 91.

Kepadatan penduduk di Kecamatan Marobo tahun 2018 mencapai 43 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 5 orang. Kepadatan Penduduk di 5 desa / kelurahan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di desa Tapi-Tapi dengan kepadatan sebesar 49 jiwa/km2 dan terendah di desa Poaroha.

Berikut jumlah penduduk berdasarkan Desa di Kecamatan Marobo :

  • Pasikuta, luas 1,20 km2, penduduk 946 jiwa, kepadatan 747 jiwa/km2.
  • Tapi-Tapi, luas 2,0 km2, penduduk 2.249 jiwa, kepadatan 1.151 jiwa/km2.
  • Marobo, luas 13,36 km2, penduduk 1.575 jiwa, kepadatan 112 jiwa/km2.
  • Wadolau, luas 12,29 km2, penduduk 1.239 jiwa, kepadatan 95 jiwa/km2.
  • Poaroha, luas 12,52 km2, penduduk 657 jiwa, kepadatan 50 jiwa/km2.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kecamatan Marobo selama ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di Kecamatan Marobo seperti banyaknya sekolah, guru dan murid. Kecamatan Marobo memiliki 2 unit Taman kanak-kanak, 9 unit sekolah dasar, 4 unit SMP dan 2 unit SMA.

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Untuk mencapai sasaran pembangunan di bidang kesehatan maupun di bidang program keluarga berencana, pemerintah Kabupaten Muna telah menggiatkan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan dan keluarga berencana sampai ke pelosok pedesaan.

Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Marobo pada tahun 2019 yaitu yang terdiri dari puskesmas 1 unit dan posyandu 7 unit.

Kegiatan pembangunan di bidang agama seperti pembangunan sarana peribadatan di Kecamatan Marobo, pada tahun 2016 jumlah tempat peribadatan di Kecamatan Marobo terdiri dari mesjid 7 unit, langgar/surau/mushola.

Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Perkebunan

[sunting | sunting sumber]

Komoditas utama perkebunan Kecamatan Marobo berupa kelapa, kopi, jambu mete dan coklat. Data produktivitas perkebunan tahun 2018 belum tersedia. Pada tahun 2015 produksi tanaman perkebunan terbesar adalah kelapa yang mencapai 6,75 ton.

Tanaman Pangan

[sunting | sunting sumber]

Pertanian tanaman pangan di Kecamatan Marobo berupa jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah. Secara umum, luas panen dan produksi tanaman pangan tahun 2016 ada yang mengalami kenaikan juga ada yang mengalami penurunan. Produksi jagung 2016 mengalami kenaikan. Produksi jagung tahun 2016 sebesar 6.033 kuintal.

Perikanan

[sunting | sunting sumber]

Produksi perikanan di Kecamatan Marobo terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Pada tahun 2016 produksi perikanan tangkap mencapai 7.448 ton. Sementara produksi perikanan budidaya berjumlah 5.725,88 ton.

Industri dan Energi

[sunting | sunting sumber]

Pembangunan di bidang industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menunjang pembangunan daerah, serta memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Di Kecamatan Marobo, kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik sebagian besar diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Raha, yang sebelumnya merupakan ranting dari PLN Cabang Bau-Bau, sedangkan bagi masyarakat yang tidak terjangkau dengan jaringan listrik dari PLN biasanya menggunakan lampu minyak tanah dan tenaga listrik non PLN sebagai alat penerangan. Jumlah pelanggan listrik di Kecamatan Marobo tahun 2018 sebanyak 415 pelanggan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Muna Kecamatan Marobo [1] Diakses pada tanggal 29-04-2020