Mawomba, Tojo Barat, Tojo Una-Una
Mawomba | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Tengah | ||||
Kabupaten | Tojo Una-Una | ||||
Kecamatan | Tojo Barat | ||||
Kode pos | 94681 | ||||
Kode Kemendagri | 72.09.07.2013 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Mawomba adalah salah satu desa di Kecamatan Tojo Barat, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Talamoa adalah seorang To Lamoa (Bare'e;Orang dari Langit) yang turun di Desa Mawomba, Tojo. Talamoa yang merupakan seorang pemuda tampan yang turun dari langit kemudian bekerjasama dengan Tinja Pata Sulapa untuk mencari calon Raja di Kerajaan Tojo.
Setelah disetujui oleh Tinja Pata Sulapa, dipilihlah seorang sepupu raja bone yang mempunyai julukan Pilewiti (Bare'e;kaki terlipat), dikisahkan dalam perjalanan dari Pombalowo Parigi sekitar tahun 1770 bersama pengawalnya 40 pasang laki-laki dan perempuan menuju Tanjung Pati-pati dengan menggunakan perahu sampan batang. Ringkas cerita di dalam perjalanan terjadi dialog dan tanya jawab antara Talamoa dengan Pilewiti yang menanyakan semua sungai yang dilewati dari Sausu sampai dengan Tanjung Pati-pati yang pada akhirnya Pilewiti menunjuk sungai Tojo sebagai tempat untuk didiami, karena menurut beliau tempat tersebut (Tojo) adalah yang terbaik dari semua yang di lewatinya dari Sausu hingga Tanjung Pati-pati sehingga Tojo ditetapkan sebagai pusat kerajaan.[1]
Dari cerita singkat inilah menggambarkan kepada kita semua bahwa sesungguhnya wilayah kekuasaan kerajaan Tojo mulai dari Sausu hingga Pati-pati.
Dipilihnya desa Tojo sebagai pusat kerajaan Tojo memiliki arti filosofis yang sangat dalam karena sepupu raja bone bertahta disana dan kata Tojo atau Matojo (dalam bahasa bugis artinya keinginan yang kuat) yaitu ada kekuatan yang tersimpan di kalangan masyarakat Suku Bare'e terutama dalam keberanian dalam menghadapi segala tantangan termasuk keinginan yang kuat untuk mempersatukan dan mencari pimpinannya (Raja atau Jena), yaitu seorang sepupu raja bone La Temmassonge To Appaweling La Mappasossong La Mallimongeng Sultan Abdul Razak yang berjuluk Pilewiti, karena kedua telapak kakinya menghadap langit. Dari cerita inilah awal nama Tojo dikenal dan menjadi pusat kerajaan.[2]
Demografi
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tojo Una-Una 2020, penduduknya berjumlah 153.991 jiwa, dengan kepadatan 26,91 jiwa/km².
Penduduk di Kecamatan Tojo Barat adalah hasil-hasil dari pemekaran wilayah yang terdiri dari Suku-suku Asli di Tojo yaitu Suku Bare'e, Suku Taa, To Wana, dan walaupun Suku Bare'e To Tora'u sebagai suku pemilik asli di Kecamatan Tojo Barat yang mempercayai bahwa Asal usul Suku Bare'e To Tora'u berasal dari Tanjung Lemo, tetapi bagi masyarakat Desa Mawomba mempercayai asal usul Suku Bare'e bukan dari Tanjung Lemo, dan masyarakat Desa Mawomba percaya bahwa asal usul Suku Bare'e berasal dari Desa Mawomba dan kemudian dari Desa Mawomba menyebar ke seluruh Wilayah Suku Bare'e (TanaNto Bare'e).
Data dari Kementerian Agama tahun 2020, sekitar 91,22% (151.327 jiwa) memeluk agama Islam.[3] Kemudian 8,21% (13.605 jiwa) memeluk agama Kristen, dimana Protestan 7,05% (11.688 jiwa)[4] dan Katolik 1,16% (1.917 jiwa).[5]. Kemudian Hindu 0,42% (696 jiwa)[6] dan sebagian kecil beragama Buddha 0,15% (257 jiwa).[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ History Kerajaan Tojo (2010), [1], Diakses 6 Januari 2020.
- ^ Buku Sejarah Tojo Una-Una karangan Drs. Hasan, M.Hum edisi revisi tahun 2002, [2], Diakses 6 Januari 2020.
- ^ "Data Pemeluk Agama Islam di Sulawesi Tengah". www.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-14. Diakses tanggal 15 Agustus 2020.
- ^ "Data Pemeluk Agama Kristen di Sulawesi Tengah". www.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-06. Diakses tanggal 15 Agustus 2020.
- ^ "Data Pemeluk Agama Katolik di Sulawesi Tengah". www.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-20. Diakses tanggal 15 Agustus 2020.
- ^ "Data Pemeluk Agama Hindu di Sulawesi Tengah". www.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-04. Diakses tanggal 15 Agustus 2020.
- ^ "Data Pemeluk Agama Buddha di Sulawesi Tengah". www.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-27. Diakses tanggal 15 Agustus 2020.