Museum Nyamuk
Museum Nyamuk adalah sebuah museum yang khusus memamerkan koleksi mengenai kehidupan nyamuk. Lokasi Museum Nyamuk di Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Pendirian Museum Nyamuk merupakan hasil dari kegiatan lokakarya wisata ilmiah yang diadakan oleh perguruan tinggi asal Jawa Barat dan Daerah Khusus Istimewa Jakarta dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Museum Nyamuk difungsikan sebagai saran pengetahuan dan pembelajaran tentang nyamuk. Koleksi nyamuk di Museum Nyamuk ada 6 genus nyamuk. Museum Nyamuk dilengkapi dengan sarana penunjang laboratorium, insektarium dan perpustakaan. Museum Nyamuk dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. Pengelolaannya diserahkan kepada Unit Pengelola Teknis Munseum Nyamuk Litbang P2B2 Ciamis. Museum Nyamuk menyediakan layanan pengunjung dalam bentuk paket wisata. Museum Nyamuk dapat dikunjungi setiap hari Senin hingga Jumat dengan membayar tiket masuk.
Pendirian
[sunting | sunting sumber]Gagasan pendirian Museum Nyamuk disampaikan oleh Sugiono ketika menjabat sebagai Kepala Loka Penelitian dan Pengembangan Penyakit Bersumber Binatang (Loka Balitbang Litbang P2B2) Ciamis.[1] Pendirian Museum Nyamuk merupakan hasil dari pelaksanaan lokakarya wisata ilmiah penelitian dan pengembangan kesehatan yang berlangsung pada 22–23 Juli 2004. Lokakarya ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari perguruan tinggi di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pengadaan lokakarya atas kerja sama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis urusan bidang pariwisata dan kesehatan.[2]
Peresmian Museum Nyamuk diadakan pada tanggal 19 Agustus 2009 oleh Ahmad Heryawan selaku Gubernur Jawa Barat.[1] Museum Nyamuk mulai dibuka pada tanggal 20 Agustus 2009.[3] Museum Nyamuk beralamat di Jalan Raya Pangandaran Km. 3, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Titik koordinat untuk lokasi Museum Nyamuk adalah 7°40’24.7” Lintang Selatan dan 108°40’46.5” Bujur Timur. Lokasi Museum Nyamuk dapat dicapai melalui Terminal Pangandaran dengan jarak tempuh sejauh 3 km.[1]
Fungsi dan koleksi
[sunting | sunting sumber]Museum Nyamuk difungsikan sebagai sarana pengetahuan dan pembelajaran tentang nyamuk secara menyeluruh bagi masyarakat Indonesia.[1] Museum Nyamuk mengoleksi nyamuk sebanyak 6 genus, yakni Aedes, Anopheles, Armigeres, Culex, Mansonia, dan Toxor. Selain itu, terdapat koleksi tumbuhan obat antimalaria dan tumbuhan pengusir nyamuk. Koleksi dari tiap genus nyamuk meliputi spesimen, stadium telur, larva, kepompong dan nyamuk.[1]
Bangunan
[sunting | sunting sumber]Di Museum Nyamuk terdapat sarana penunjang yang meliputi insektarium, laboratorium, dan perpustakaan. Laboratorium di Museum Nyamuk terbagi menjadi laboratorium entomologi, parasitologi, farmakologi, dan virologi serta laboratorium uji insektisida.[1]
Pengelolaan dan layanan
[sunting | sunting sumber]Museum Nyamuk dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. Pengelolaannya diserahkan kepada Unit Pengelola Teknis Museum Nyamuk Litbang P2B2 Ciamis.[1] Pengelola Museum Nyamuk telah membuat paket wisata yaitu paket singkat, paket menengah dan paket magang/pelatihan/penelitian.[4] Paket singkat menyediakan kunjungan selama satu hari. Selama kunjungan, diadakan kegiatan menonton film dokumenter tentang nyamuk serta koleksi tumbuhan obat untuk penyakit malaria dan tanaman pengusir nyamuk. Pada paket singkat juga diadakan kunjungan ke dalam Museum Nyamuk dan insektarium. Jumlah minimal pengunjung untuk menonton film dokumenter sebanyak 20 orang.[5]
Pada paket menengah, kegiatan kunjungan berlangsung selama dua hari hingga satu minggu. Kegiatan yang dilakukan ialah memperoleh materi di dalam kelas tentang penangkapan dan pengawetan nyamuk dan dilanjutkan dengan praktiknya secara langsung. Setelah itu, diadakan pula kegiatan tambahan berupa mancakrida. Sementara itu, paket magang/pelatihan/penelitian dilakukan untuk kebutuhan wisata ilmiah oleh peserta kunjungan. Kegiatan yang dilakukan ialah magang, pelatihan atau penelitian.[5]
Museum Nyamuk dapat dikunjungi setiap hari Senin sampai Jumat dengan jam buka mulai pukul 08.00–16.00. Tiket masuk ke dalam Museum Nyamuk dikenakan biaya yang berbeda untuk mahasiswa atau pelajar dan masyarakat umum.[1]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 346. ISBN 978-979-8250-66-8.
- ^ Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan 2012, hlm. 274.
- ^ Dinata, Arda (Juni 2011). "Liburan Yuk!" (PDF). Inside (edisi ke-10). VI (1): 5.
- ^ Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan 2012, hlm. 275-276.
- ^ a b Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan 2012, hlm. 276.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Direktori Museum Indonesia (PDF). Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan. 2012.