Nabeul
Nabeul | |
---|---|
Koordinat: 36°27′15″N 10°44′5″E / 36.45417°N 10.73472°E | |
Negara | Tunisia |
Kegubernuran | Kegubernuran Nabeul |
Delegasi | Nabeul |
Pemerintahan | |
• Walikota | Basma Maatoug (Nidaa Tounes) |
Populasi (2014) | |
• Total | 73.128 |
Zona waktu | UTC1 |
Nabeul (/ˈnæbəl/; bahasa Arab: نابل ⓘ) merupakan kota pesisir yang terletak di timur laut Tunisia, pada pantai selatan dari Tanjung Cape Bon yang dikelilingi oleh Laut Tengah dari kedua sisi. Daerah ini merupakan sanggraloka tepi pantaih pertama[1] di Tunisia. Daerah ini terkenal karena potensi pariwisata dan keragaman pertanian. Kota memiliki populasi mencapai 73.128 berdasarkan sensus tahun 2014[2].
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Nabeul didirikan pada abad ke-5 sebelum masehi oleh Bangsa Yunani dari Kirene, Libya, kota ini digunakan sebagai pelabuhan dagang. Namanya sekarang merupakan arabisasi dari Bahasa Yunani Neápolis (Νεάπολις, "New City"), sebuah nama umum pada koloni Yunani. Pada masa Romawi, kota ini merupakan pusat perdagangan penting gandum untuk Afrika Utama s.d Roma, dan merupakan pusat manufaktur Garum untuk Roma[3].
Pada 21 Juli 365, tsunami besar menghantam kota akibat Gempa bumi Kreta 365, menyebabkan banyak kerusakan dan sebagian besar kota tenggelam di bawah air[4].
Selama Abad Kuno Akhir, Neapolis juga menjadi lokasi dari Keuskupan Kritisani Kuno[5]. Keuskupan didirikan pada zaman Kekaisaran Romawi dan selamat melalui masa arian Vandal dan Kekaisaran Romawi Timur Ortodoks, hanya menghentikan fungsinya ketika Penaklukan Maghreb oleh Muslim.
Keuskupan kemudian didirikan kembali pada abad ke-20 sebagai Takhta tituler dari Gereja Katolik Roma[6], karena lokasinya yag berada di pesisir Laut Tengah, Nabeul saat ini tetap menjadi tujuan pariwisata populer dan pusat industri Tembikar Tunisia.
Iklim
[sunting | sunting sumber]Nabeul dan seluruh wilayah Tanjung Bon dikenal dengan iklim yang moderat[7]. Pada Januari, suhu rata-rata minimun mencapai 8,4 °C, dengan rata-rata suhu maksimun mencapai 15,8 °C. Pada Agustus, suhu minimun mencapai 22,6 °C dan maksimun mencapai 30,6 °C.
Data iklim {{{location}}} | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
[butuh rujukan] |
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Kegiatan ekonomi modern Nabeul bertumpu pada kegiatan pariwisata. Hotel-hotel terkenal sebagian besar berada di tepi laut. Sanggraloka turis paling terkenal di Nabeul termasuk lokasi situs arkeologi Romawi Naepolis (terletak dua kilometer dari pusat kota), museum arkeologi memamerkan keramik dan arca Punic yang dibuat pda abad ke-7 sebelum Masehi dan koleksi penting mosaik Romawi yang diambil dari situs.
El Balgha Bazar dianggap sebagai salah satu bazar tertua dan pasar spesial di regional Nabeul. Bazar ini didedikasikan untuk pembuatan dan penjualan sandal tanpa hak "balgha" yang terbuat dari kulit. Bazar Haddada ditunjukan untuk para pekerja lembaran logam. Bazar Ezzit merupakan tempat pedagang menjual minyak. Bazar mingguan berlangsung pada setiap Jumat mengundang banyak turis dan penduduk lokal. Kota Nabeul bisa diakses melalui beragam pintu, Beb Blad merupakan pintu utama, pintu lainnya adalah Beb el Zaouia dan Beb el Khoukha[8].
Kerajinan Tangan
[sunting | sunting sumber]Kerajinan tangan dari Nabeul juga dikenal di dalam negeri dan luar negeri, beberapa kerajinan yang terkenal adalah tembikar artistik[9], terutama piring yang dilukis[10] serta ubin dinding[11].
Kerajinan ini lahir kembali selama paruh pertama abad ke-20 melalui penelitian dari French Tessier, Deverclos, dan peneliti asal Tunisia, Jacob Chemla.
Pertanian
[sunting | sunting sumber]Pertanian di Nabeul mengandalkan jeruk, lemon, dan jeruk pahit yang dikenal juga di Prancis sebagai Bigardier[11]. Masyarakat Nabeul juga menyuling bunga jeruk pahit, Bourbon geranium, dan Mawar Damask. Hasil penyulingan biasanya dijual di bazar lokal atau di ekspor ke seluruh dunia.
Gastronomi
[sunting | sunting sumber]Nabeul terkenal dengan Harissa semenjak bangsa Andalusia datang di Tunisia pada abad ke-16[12]. Mereka membawa cabai dan menyimpannya selama satu tahun. Aktivitas ini disebut sebagai El Oula yang berupa mengawetkan makanan bersama dengan bumbunya dan membuatnya bertahan lebih lama untuk dikonsumsi sehari-hari. Banyak wanita di Nabeul masih melakukan El Oula setiap tahunnya.
Galeri
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Nabeul, Tunisia". Invest in Tunisia.
- ^ "Nabeul's population". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-30. Diakses tanggal 2022-11-20.
- ^ Day, Joel (19 August 2021). "Archaeology breakthrough after storm uncovered lost ancient Roman city on Tunisian coast". Express.co.uk (dalam bahasa Inggris).
- ^ Oct 2019, Maria O'Donovan / 24 (October 24, 2019). "Digging Up Woodstock". SAPIENS.
- ^ Francois Decret, Early Christianity in North Africa (Wipf and Stock Publishers, 2009) p83.
- ^ Titular Episcopal See of Neapolis in Proconsulari at Gcatholic.org
- ^ "INM - Donnees climatiques mensuelles pour la Tunisie".
- ^ "Les Souks de Nabeul, Tunisie | Voyage Tunisie".
- ^ "مدينة نابل في تونس". موضوع.
- ^ "Redirection to New Misk Website". misk.tn.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b "الموقع الرسمي لولاية نابل | بانوراما المعتمديات". www.nabeul.gov.tn.
- ^ "حكاية سفرة: هذه قصّة "الهريسة" الحارّة في تونس". نون بوست. October 26, 2017.
- ^ "International Exchange". List of Affiliation Partners within Prefectures. Council of Local Authorities for International Relations (CLAIR). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2015. Diakses tanggal 21 November 2015.