Nokia Networks
Sebelumnya |
|
---|---|
Anak perusahaan | |
Industri | Peralatan telekomunikasi |
Pendahulu | Siemens Communications |
Didirikan | 2007 |
Kantor pusat | , Finlandia |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | Pekka Lundmark (CEO Nokia) Marco Wirén (CFO Nokia) |
Produk | Pita lebar seluler, konsultansi dan layanan terkelola, teknologi multimedia |
Karyawan | 150.000 (setelah bergabung dengan Alcatel-Lucent)[1] |
Induk | Nokia |
Situs web | networks |
Nokia Networks[2][3] (sebelumnya bernama Nokia Solutions and Networks (NSN) dan Nokia Siemens Networks (NSN)) adalah sebuah produsen peralatan telekomunikasi dan jaringan data multinasional yang berkantor pusat di Espoo, Finlandia. Perusahaan ini merupakan anak usaha dari Nokia Corporation. Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai sebuah joint venture antara Nokia asal Finlandia dan Siemens asal Jerman dengan nama Nokia Siemens Networks. Nokia Networks kini beroperasi di sekitar 120 negara.[4] Pada tahun 2013, Nokia resmi memegang semua saham perusahaan ini, setelah membeli saham yang sebelumnya dipegang oleh Siemens.[5] Pada bulan April 2014, nama NSN tidak lagi dipakai, sebagai bagian dari upaya penjenamaan ulang.[3][6]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini didirikan sebagai sebuah joint venture antara Siemens Communications (kecuali unit bisnis korporatnya) dan bisnis jaringan dari Nokia. Pembentukan perusahaan inipun diumumkan pada tanggal 19 Juni 2006.[7] Nokia Siemens Networks kemudian diluncurkan di 3GSM World Congress pada bulan Februari 2007.[8] Nokia Siemens Networks pun mulai beroperasi penuh pada tanggal 1 April 2007[9], dengan kantor pusat di Espoo, Helsinki Raya, Finlandia.
Pada bulan Januari 2008, Nokia Siemens Networks mengakuisisi Atrica asal Israel, sebuah perusahaan yang memproduksi sistem transportasi Ethernet kelas pembawa untuk jaringan metro. Biaya akuisisi tersebut diperkirakan sekitar $100 juta.[10][11] Pada bulan Februari 2008, Nokia Siemens Networks mengakuisisi Apertio, sebuah penyedia alat manajemen pengguna jaringan seluler asal Bristol, dengan harga €140 juta. Dengan akuisisi tersebut, Nokia Siemens Networks pun mendapat sejumlah klien di bidang manajemen pengguna, seperti Orange, T-Mobile, O2, Vodafone, dan Hutchison 3G.[12][13][14]
Pada tahun 2009, Siemens mengaku bahwa mereka hanya memegang saham perusahaan ini, sementara operasi perusahaan ini lebih banyak dikendalikan oleh Nokia.[15]
Pada tanggal 19 Juli 2010, Nokia Siemens Networks mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi bisnis peralatan jaringan nirkabel milik Motorola.[16] Akuisisi tersebut akhirnya selesai pada tanggal 29 April 2011 dengan harga $975 juta. Sekitar 6.900 orang pegawai Motorola pun beralih menjadi pegawai Nokia Siemens Networks.
Pada tanggal 23 November 2011, Nokia Siemens Networks mengumumkan bahwa mereka akan memfokuskan bisnisnya pada produksi peralatan pita lebar seluler dan berencana memberhentikan 17.000 dari 74.000 orang pegawainya. Pengurangan pegawai tersebut diharapkan dapat mengurangi biaya operasional sebesar $1,35 milyar pada akhir tahun 2013.[17][18]
Pada tanggal 12 Desember 2011, ADTRAN mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi bisnis akses pita lebar jaringan tetap milik Nokia Siemens Networks. Sekitar 400 orang pegawai Nokia pun beralih menjadi pegawai ADTRAN.[19][20][21]
Setelah melakukan pengurangan pegawai, kondisi Nokia Siemens Networks makin membaik. Laba bersih perusahaan inipun naik sekitar 10% dan arus kasnya positif selama enam kuartal berturut-turut.[22]
Pada tanggal 7 Agustus 2013, Nokia menyelesaikan akuisisi terhadap semua saham perusahaan ini yang dipegang oleh Siemens, dan nama perusahaan ini pun diubah menjadi Nokia Solutions and Networks.
Pada tanggal 29 April 2014, Nokia mengumumkan bahwa nama perusahaan ini akan diubah menjadi Nokia Networks. Nokia juga mengumumkan bahwa Rajeev Suri, CEO NSN akan menjabat sebagai presiden dan CEO Nokia mulai tanggal 1 Mei 2014.[3]
Pada tanggal 15 April 2015, Nokia mengumumkan niatnya untuk membeli Alcatel-Lucent dengan harga €15,6 milyar. Akuisisi tersebut ditujukan untuk memperkuat Nokia, agar dapat bersaing dengan Ericsson dan Huawei. Akuisisi tersebut pun disetujui oleh regulator pada bulan Oktober 2015 dan disetujui oleh para pemegang sahamnya pada tanggal 4 Januari 2016.[23][24]
Pada tanggal 3 November 2016, Nokia menyelesaikan akuisisi terhadap Alcatel-Lucent, dan kemudian menggabungkannya ke dalam Nokia Networks.
Pada tanggal 1 Agustus 2020, Pekka Lundmark resmi menjabat sebagai CEO Nokia.
Logo
[sunting | sunting sumber]-
Nokia Siemens Networks (2007-2013)
-
Nokia Solutions and Networks (2013-2014)
-
Logo Nokia Networks (2014-2017)
-
Logo Nokia (sejak tahun 1978)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Nokia Networks - Employees Diarsipkan 18 December 2015 di Wayback Machine.
- ^ "Corporate information". 18 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-07. Diakses tanggal 6 November 2016.
- ^ a b c "Nokia appoints Rajeev Suri as President and CEO and announces new strategy, program to optimize capital structure, and leadership team". 29 April 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 January 2016. Diakses tanggal 6 November 2016.
- ^ "Nokia Networks Fact Sheet". Nokia Networks. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 December 2015. Diakses tanggal 2015-05-01.
- ^ Ewing, Adam (2013-07-01). "Nokia Buys Out Siemens in Equipment Venture for $2.2 Billion (4)". Bloomberg BusinessWeek. Diakses tanggal 2013-08-05.
- ^ "Nokia Ushers in New Era, Retires NSN Name - Light Reading". Diakses tanggal 6 November 2016.
- ^ "Nokia and Siemens announce joint venture". The Guardian. 19 June 2006. Diakses tanggal 1 May 2012.
- ^ "Nokia Siemens Networks". Identityworks. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2013. Diakses tanggal 2013-08-05.
- ^ "Nokia Siemens Networks starts operations and assumes a leading position in the communications industry". Nokia. 2007-04-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2012. Diakses tanggal 2013-08-05.
- ^ "Nokia Siemens Networks acquires Atrica, Ethernet systems company". Venturebeat. Diakses tanggal 2008-10-28.
- ^ "Nokia Siemens Networks Completes Acquisition of Carrier Ethernet Specialist Atrica". Nokia Siemens Networks. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-09. Diakses tanggal 2008-10-28.
- ^ "Nokia Siemens Networks Apertio Acquisition Press Release". Nokia Siemens Networks. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-10. Diakses tanggal 2008-10-28.
- ^ "Apertio Press Release on Nokia Siemens Networks acquisition". Apertio. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2008. Diakses tanggal 2008-10-28.
- ^ "The Register article on Nokia Siemens Networks acquisition of Apertio". The Register News. Diakses tanggal 2008-10-28.
- ^ Eli Lake (13 April 2009). "Fed contractor, cell phone maker sold spy system to Iran". The Washington Times.
- ^ "Nokia Siemens Agrees to Pay Cash for of Motorola". The New York Times. 20 July 2010. Diakses tanggal 6 November 2016.
- ^ O'BRIEN, KEVIN J. (23 November 2011). "Nokia Siemens to Cut 23 Percent of Work Force". The New York Times. Diakses tanggal 2011-11-24.
- ^ "Nokia Siemens to cut 17,000 jobs". 23 November 2011.
- ^ Computerworld - Nokia Siemens sells fixed broadband to Adtran
- ^ TechCrunch - ADTRAN Buys Nokia Siemens Networks’ Fixed Line Broadband Access Business
- ^ Nokia - ADTRAN to acquire Nokia Siemens Networks fixed line Broadband Access business
- ^ "Nokia Siemens closer to becoming an 'independent entity'". fiercebroadbandwireless.com/. Fierce Broadband Wireless. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2013. Diakses tanggal 26 April 2013.
- ^ "Nokia agrees to buy Alcatel-Lucent for $16.6 billion". The Verge. Diakses tanggal 15 April 2015.
- ^ "NOKIA AND ALCATEL-LUCENT TO COMBINE TO CREATE AN INNOVATION LEADER IN NEXT GENERATION TECHNOLOGY AND SERVICES FOR AN IP CONNECTED WORLD". Nokia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2015. Diakses tanggal 15 April 2015.