Pasucen, Trangkil, Pati
Pasucen adalah sebuah nama desa yang ada di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah - Indonesia.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Pasucen | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Pati | ||||
Kecamatan | Trangkil | ||||
Kode pos | 59153 | ||||
Kode Kemendagri | 33.18.21.2003 | ||||
Luas | 60 km² | ||||
Kepadatan | 200 jiwa/km² (2011) | ||||
|
Pasucen adalah desa di kecamatan Trangkil, Pati, Jawa Tengah, Indonesia
Pasucen dikenal penduduk sekitar dengan nama sucen. Nama desa ini tidak terlepas dari awal mula terciptanya desa pasucen.
Batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Utara | Desa Ketanen |
Timur | Desa trangkil |
Selatan | Desa suwaduk |
Barat | Desa tlogosari dan Desa tegalharjo |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Dulu desa ini adalah sebuah hutan belantaran yang angker dan di huni oleh mahluk-mahluk halus yang konon katanya jika ada orang yang lewat hutan ini akan tersesat di dalamnya. Kemudian ada seorang keturunan dari adipati Tuban yang dikejar oleh penjajah hingga memasuki kawasan Pati sampai bertemu daerah yang bernama bantengan. Di daerah tersebut diceritakan bahwa hutan di barat Desa bantengan ini adalah hutan yang Gawat dan tidak semua orang berani memasuki tempat ini. Dan siapapun yang berani menaklukkan hutan barat desa bantengan bakal diberi izin untuk menempati hutan ini. Kemudian keturunan bupati yang bernama Wiro Padi menebangi hutan ini dan dijadikan tempat tinggal. Kemudian Wiro Padi dan keturunannya menempati wilayah ini. Hingga hutan itu jadi sebuah desa yang di kenal sebagi desa PASUCEN . Desa pasucen semakin hari berkembang dan penduduknya juga semakin banyak di desa ini ada sebuah pabrik tepung tapioka dari ketela yang digunakan sebagai pekerjaan oleh sebagian warganya dan sebagain lagi ada yang jadi petani dan peternak sapi dan kambing. Desa ini ada sebuah balai desa yang terletak di desa paling timur dekat dengan perbatasan Bantengan. Desa Pasucen mempunyai lapangan olahraga yang digunakan untuk kegiatan olahraga dan acara desa.
Setiap tanggal sutu syura ada perayaan Haul Syech Wiropadidi yang dirayakan dengan karnaval dan Marching Band/drumband mengelilingi desa dari lapangan menuju ke makam Syech Wiropadi perayaan ini sangat meriah hingga warga luar desa berdatangan meyaksikan kemerian Haul Syech wiro padi.di desa ini ada 9 sekolahan swasta yang terdiri dari S D,M I,MT S,MA serta banyak Kawasan industri setelah maraknya perindustrian di desa ini sejak dekade 1980-an pertengahan.
Permasalahan di desa Pasucen
[sunting | sunting sumber]Masalah yang ada di Desa Pasucen, kecamatan Trangkil, Pati, Jawa Tengah, seperti:
Permasalahan Lingkungan
[sunting | sunting sumber]- Permasalahan pembuangan limbah produksi
- Sistem pengairan pertanian
- Penambangan pasir, tanah dan batu
- Polusi udara di musim kemarau
Kemacetan
[sunting | sunting sumber]Pasucen adalah desa di kecamatan Trangkil, Pati, Jawa Tengah, Indonesia. jalan menuju Desa Pasucen terkenal sebagai pasar tradisional, kawasan industri, banyak sekolahan dan sering macet dikarenakan banyak karyawan pabrik yang keluar-masuk pabrik, anak-anak sekolah yang turun dari angkutan umum, mobil angkutan kota (Angkot), bus sekolah, bis mini, ojek motor dan becak di sembarang tempat, mobil angkutan umum, bus karyawan, bus-bus AKAP, mobil angkutan umum (angkum), truk-truk dan terlebih lagi jalan raya yang ukurannya sempit serta bus-bus AKAP, mobil angkutan umum (angkum), mobil angkutan kota (angkot), bis sekolah, bus mini, becak dan ojek motor berhenti dan ngetem menunggu penumpang di sembarangan tempat membuat kemacetan tak terelakkan.
Tempat Bersejarah
[sunting | sunting sumber]Ada beberapa tempat bersejarah di Desa pasucen antara lain :
- Makan Syech Wiropadi
- Telaga Peninggalan Syech Wiropadi
Kebudayaan
[sunting | sunting sumber]Kebudayaan yang sering dijumpai di desa ini kebanyakan berkaitan dengan kegiatan pertanian seperti
- Mbayong = Tradisi menunggu panen Ketela pohon
- Nyotang = Tradisi mengambil daun ketela dari pohon yang masih hidup untuk pakan ternak
- Menyu = Tradisi menurunkan ketela dari kendaraan pengangkut
Keagamaan
[sunting | sunting sumber]Di desa pasucen mempunyai satu agama, yaitu islam. Ada 4 masjid yang tersebar di Desa Pasucen antara lain. Masjid Al-Fitroh (masjid wetanan), Masjid Al-Istiqomah (masjid loran), Masjid Al-Huda (masjid kidulan) dan masjid Sirojul Anam (masjid nggandong) Setiap hari besar islam selalu diadakan kegiatan-kegiatan keagamaan rutin. Mulai dari acara pengajian, khataman, doa bersama, selapanan, yasinan, berjanjen, sodaqohan, tahlilan, dan sebagainya.
Nama Kampung
[sunting | sunting sumber]Di pasucen ada beberapa pembagian tempat untuk memudahkan pemanggilan wilayah kecil diantaranya adalah
- Wetanan
- Kidulan (Kidul Kali)
- Loran (Lor Kali)
- Celangapan
- Dusun/Dukuh Wonokerto (Nggandong)
Sekolah Swasta
[sunting | sunting sumber]Ada 3 sekolah swasta di Pasucen
Terletak di pasucen bagian utara
- Matholi'ul Huda
Terletak di Pasucen barat bagian tengah (kidulan)
- Luthful Ulum
Teletak di dusun Wonokerto
Fasilitas Umum
[sunting | sunting sumber]- Balai Desa
- Pendidikan Sekolah Dasar
- Lapangan Sepak Bola
- Lapangan Volly
- Masjid
- Pemakaman
- Ambulans
- Gapura desa
- Jembatan Penghubung
Tempat Pariwisata
[sunting | sunting sumber]- Yutaka Farm
Komoditas Pertanian, Perkebunan & Perernakan
[sunting | sunting sumber]Pertanian
[sunting | sunting sumber]- Ketela Pohon
- Tebu
- Kacang-Kacangan
- Padi
- Jagung
Perkebunan
[sunting | sunting sumber]- Jati
- Mangga
- Rambutan
- Sengon
- Nangka
- Pisang
- Jeruk
Peternakan
[sunting | sunting sumber]- Ayam
- Kambing
- Sapi
- Puyuh