Perjaka Terakhir
Perjaka Terakhir | |
---|---|
Sutradara | Arie Azis |
Produser | Koko Sunarso Manoj Kumar Samtani |
Ditulis oleh | Lingga Manna |
Pemeran | Aming Fahrani Reza Rahadian Nani Widjaya Bogie Samudra Bari Bintang |
Penata musik | Dian HP |
Sinematografer | Regina Anindika |
Penyunting | Taufik Sudrajat |
Distributor | Kanta Indah Film |
Tanggal rilis | 2009 |
Durasi | 90 menit |
Negara | Indonesia |
Perjaka Terakhir adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2009 dengan disutradarai oleh Arie Azis dan dibintangi oleh Aming, Fahrani, Reza Rahadian, Nani Widjaya, Bogie Samudra, dan Bari Bintang.
Plot
[sunting | sunting sumber]Ramya (Aming) adalah cowok gemulai yang konyol dan berprofesi sebagai instruktur salsa. Ia bertemu dengan geng debt collector bernama Mawar Hitam/Black Rose yang beranggotakan Sigi (Fahrani). Ramya yang tengah melihat adegan kekerasan, malah mengira geng itu sedang melakukan syuting. Di sebuah bar, Sigi menolong ketua gengya, Om Torro dari serangan seseorang, tetapi pedang orang tersebut melukai tangan Om Torro. Iapun, setelah mengobati jarinya berembug dengan anggotanya. Ia berkata bahwa sudah saatnya baginya untuk pensiun dan mencari ketua baru, dan itu Sigi. Sepulangnya, Sigi ternyata mempunyai rutinitas untuk menghindari pertanyaan mamanya (Nani Widjaja) seputar profesi Sigi sebenarnya dan kapan Sigi mau menikah. Sigi sendiri, dulu pernah punya pengalaman romantis saat ia masih duduk di sekolah dasar, Sigi terus menyimpan rasa sukanya pada cowok di sekolah dasar itu yang ia tidak pernah tahu namanya. Sigi menonton sebuah berita dimana salah satu korban mereka ditayangkan di televisi. Hal itu membuat nurani Sigi tersentuh dan menyuruh para anggotanya untuk mengganti imej debt collector dengan tidak menagih dengan cara kekerasan. Hal itu menjadi sebuah peraturan di geng mereka, para anggotanyapun setuju. Pada pertemuan antar geng, seorang ketua geng Piratez, Gery (Reza Rahardian), tidak menyukai cara tersebut, padahal geng lain tidak.
Sigi dan gengnya terpaksa melawan geng Piratez di jalanan. Sigi terkejar oleh beberapa anggota lawannya hingga ke sebuah mall dimana Ramya sedang mengurusi murid salsanya. Sigi dan Ramya dikejar bersama, untung Ramya membawa mercon yang membuat perhatian, anggota geng Piratez itupun kabur. Ramyalah yang ingin diperkenalkan oleh Mama Sigi dan tantenya, tetapi Sigi terlihat kurang berminat. Di tempat Gery, ia geram karena operasi penyelundupan heroin yang bermodus mengantar durian, berhasil diciduk oleh polisi. Ia menduga ada yang melaporkan operasinya. Sigi dimarahi oleh Om Torro karena ia berusaha mengubah imej gengnya. Kemudian ada serangan yang membuat Om Torro terluka. Sigi didesak terus menerus oleh Mamanya, membuat Sigi menyuruh anak buahnya yang kembar, Bona dan Boni, untuk memaksa Ramya agar menikah dengan Sigi. Akhirnya setelah terjadi pemaksaan, Sigi dan Ramyapun menikah. Namun Sigi tentu tidak benar-benar menyukai Ramya sehingga malam pertamapun tidak berjalan mulus. Setelah menolong Ramya dari gengnya sendiri, Sigi terkena marah Ramya yang kaget setelah mengetahui profesi Sigi. Sementara Sigi, menawarkan Ramya untuk membantu mengubah imej geng Sigi.
Ramyapun membuat soundtrack yang nantinya akan diputar setiap akan menagih hutang. Lalu, Ramya dan Sigi ditimpa masalah karena Mama Sigi ingin cepat-cepat mempunyai cucu. Setelah memutar memori, Sigi akhirnya tahu bahwa Ramya adalah cowok yang selama ini ia idamkan sejak sekolah dasar. Merekapun akhirnya berhubungan intim. Setelah pertemuan dengan Om Torro, Sigi menemukan rumah Bona dan Boni diobrak-abrik dan mama mereka diculik. Om Torror datang dan mengatakan bahwa Gerylah pelakunya. Sigi segera mendatangi geng Piratez. Geng Piratez yang masih ingin bergulat dengan geng Mawar Hitam, menawarkan pertandingan sepak bola dengan menggunakan Durian sebagai bolanya. Pertandinganpun terjadi, tetapi polisi datang dan pertandinganpun bubar. Setelah kabur, dijalan Rama dan Sigi mendapat berita bahwa mama Sigi juga diculik. Mereka, bersama Bona dan Boni mengintip rumah Gery. Gery menggunakan mobilnya dan berjalan keluar, keempat orang yang mengintipinya segera mengikuti. Gery memasuki sebuah bandar udara yang sudah reot. Sigi mengikutinya duluan, dan melihat Gery dan Torro ternyata bekerja sama. Merekalah yang menculik mama Sigi dan mengompori agar geng Mawar Hitam perlahan-lahan habis karena ditaklukan geng Piratez. Torro juga sebal dengan tingkah Sigi yang terlalu halus. Gery dan Torropun bersulang disana, namun Torro mengeluarkan pisau dan menusuk Gery.
Sigi mengungkap dirinya. Ia kemudian diancam dengan pistol oleh Torro. Ditempat lain, Ramya kabur ke dalam untuk menghindari serangan Geng Piratez yang berhasil melumpuhkan Bona dan Boni. Sigi, menghindari Torro, juga berhasil menmupas anggota geng Piratez yang tersisa. Iapun bertemu Ramya dimana pistol Torro yang dibuang, berhasil ditemukan olehnya. Sigi mengambil pistol itu dan menembak Torro. Polisi datang dan menggerebek semuanya. Sepuluh tahun kemudian, sepertinya mereka dipenjara dan sudah terbebas. Di jalan, Sigi dan Ramya bertemu kembali setelah berpisah. Merekapun bereuni dan berjanji bersama akan menghindari dunia hitam dan membangun awal yang baru.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Aming sebagai Ramya
- Fahrani sebagai Sigi
- Reza Rahardian sebagai Gery
- Nani Widjaja sebagai Mama Sigi
- Bogie Samudra sebagai Torro
- Bari Bintang sebagai Bona
- Guntur sebagai Boni
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Ulasan di Cineplex Diarsipkan 2009-09-16 di Wayback Machine.