Piezometer
Piezometer merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan yang dihasilkan oleh fluida. Bentuk alat ukur piezometer sangat sederhana. Bagian piezometer hanya meliputi sebuah tabung dengan salah satu sisi permukaannya terhubung ke bagian yang akan diukur tekanannya. Sementara itu, ujung lainnya terbuka. Kekurangan dari piezometer adalah tidak dapat mengetahui tekanan pada bejana ketika tekanan atmosfer Bumi lebih besar nilainya dibandingkan dengan tekanan bejana. Nilai tekanan yang diukur juga sangat kecil dan terbatas pada pengukuran cairan saja.[1]
Desain
[sunting | sunting sumber]Piezometer dirancang untuk digunakan dalam pengukuran tekanan cairan yang dalam keadaan diam di dalam suatu sistem. Pengukuran tekanan dilakukan dengan menentukan ketinggian dari kenaikan cairan yang melawan gravitasi, atau perangkat yang mengukur tekanan (lebih tepatnya, kepala pisometrik) dari permukaan tanah pada titik tertentu. Sebuah piezometer dirancang untuk mengukur tekanan statis, dan dengan demikian berbeda dari tabung pitot dengan tidak menunjuk ke dalam aliran fluida.
Sumur observasi memberikan beberapa informasi pada tingkat air dalam formasi, tetapi harus dibaca secara manual. Transduser tekanan listrik dari beberapa jenis dapat dibaca secara otomatis, membuat akuisisi data lebih nyaman.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Asraf, A., dan Kurniawan, B. (2021). Fisika Dasar untuk Sains dan Teknik: Jilid 2 Mekanika Fluida dan Termodinamika. Jakarta: Bumi Aksara. hlm. 17. ISBN 978-602-444-955-1.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Dunnicliff, John (1988, 1993). Geotechnical Instrumentation for Monitoring Field Performance. Wiley-Interscience. p. 117. ISBN 0-471-00546-0.
- Casagrande, A (1949). Soil Mechanics in the design and Construction of the Logan Airport. J. Boston Soc. Civil Eng., Vol 36, No. 2. pp. 192–221.
- Manual on Suburface Investigations, 1988, American Association of State Highway and Transportation Officials page 182
- [1]