Plumbungan, Gabus, Pati
Plumbungan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Pati | ||||
Kecamatan | Gabus | ||||
Kode pos | 59173 | ||||
Kode Kemendagri | 33.18.11.2017 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Plumbungan adalah desa di kecamatan Gabus, Pati, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Plumbungan adalah desa yang terletak di sebelah selatannya desa Tanjang dan sebelah utaranya desa gebang dan di apit oleh jalan raya Pati - Gabus serta jalan raya Pati - Kayen - Purwodadi.
Penduduk desa plumbungan mayoritas adalah para petani dan perantau serta ada beberapa orang yang menjadi pegawai negeri sipil dan polri. Ada yang merantau di dalam negeri seperti di sumatra, kalimantan, sulawesi bahkan ada yang merantau ke luar negeri seperti taiwan, macau, hongkong, singapura bahkan korea selatan.
Tak heran jika desa yang terbilang kecil ini ternyata sangat maju jika dibandingkan dengan desa lain di sekitarnya. Ini bisa dilihat dari rumah rumah penduduk yang megah dan menggunakan banyak gaya arsitektur campuran, ada yang minimalis, klasik, mediteranian, bahkan ada yang bergaya eropa lengkap dengan ornamen romawi yang sangat elegan.
Masyarakat desa plumbungan tergolong masyarakat yang religius karena desa kecil yang penduduknya hanya sekitar 1000 KK tetapi mampu mendirikan 2 masjid yang megah dan dibangun dengan dana swasembada.
Desa plumbungan adalah desa strategis di sebelah selatan kota Pati karena di desa ini ada jalan penghubung antara jalan raya Pati - Gabus dengan jalan raya Pati - Kayen. Oleh karena itu mulai tahun 2010 jalan alternativ penghubung tersebut di ambil alih oleh PU dalam membangun pembetonan jalan maupun pembangunan talud semuanya dalam tanggung jawab dinas Pekerjaan Umum pemerintah kabupaten Pati.
Di desa plumbungan pula ada cerita rakyat yang turun temurun dan sangat menarik untuk digali sejarahnya yaitu tentang lumbung atau tempat penyimpanan padi pada zaman dahulu sebagai "proyek ketahanan pangan" pada masa lalu.
Dari cerita rakyat yang beredar, lumbung tersebut dibuat oleh RORO DENOK (sekitar kurang lebih tahun 1600 an masehi) yang mana pada masanya lumbung ini sangat terkenal di sekitar wilayah tersebut karena lumbung didirikan sangat besar dan megah terbuat dari kayu jati.
Dari lumbung yang sangat terkenal itulah (kemungkinan) menjadi asal muasal penamaan desa PLUMBUNGAN.
Selain cerita masyarakat tentang lumbung padi, ada satu lagi hal yang sangat menarik untuk digali sejarahnya dari desa Plumbungan ini, yaitu tentang penamaan sebuah kuburan kecil yang terletak ditengah sawah dengan sebutan "KUBURAN NDORO".