Tanjunganom, Gabus, Pati
Tanjunganom | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Pati | ||||
Kecamatan | Gabus | ||||
Kode pos | 59173 | ||||
Kode Kemendagri | 33.18.11.2007 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | 30.000 | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Tanjunganom adalah desa di Kecamatan Gabus, Pati, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Tanjunganom berada tepat di sebelah timur dari ibu kota kecamatan Gabus. Hal ini menjadikan desa ini termasuk salah satu desa termaju dan teramai di kecamatan Gabus.
Desa Tanjunganom memiliki 4 dukuh/dusun yaitu:
- Tanjunganom
- Pondok
- Paras
- Tegalmalang
Desa ini memiliki industri kecil kerajinan berupa produksi meubel di dukuh Tanjung. dan juga produksi gorden, kelambu, seprei, serta sarung bantal yang dibuat dalam skala industri rumah tangga dan telah dipasarkan hingga Jakarta, Bandung, bahkan luar Jawa.Industri ini terletak di Dukuh Pondok.
Di dukuh TANJUNG terdapat sebuah tugu yang merupakan simbol utama desa. Menurut cerita para sesepuh desa dulunya tempat itu merupakan gudang senjata pada masa penjajahan, sehingga sekarang di abadikan dengan sebuah tugu yang bentuknya menyerupai peluru tetapi mirip juga dengan lipstik,dengan ketinggian kurang lebih 6 meter serta lebar bawah yang berdiameter 3,5 meter yang berbentuk segi lima dan menara berdiameter 1,2 meter berbentuk bulat. Tugu ini memiliki ujung yang tajam menyerupai PELURU.
Di sekitar tugu juga terdapat tempat ibadah Masjid Manbaul A'la, Balai Desa, SD Negeri Tanjunganom 1, sarana olahraga berupa lapangan sepak bola dan bola voli, pusat pertokoan dan juga kantor Perum Perhutani dan Tempat Penimbunan Kayu (TPK).
Dukuh Paras merupakan daerah yang menjadi langganan banjir karena berada di tepian Sungai Paras, tetapi dukuh ini masih menunjukkan suasana desa yang sangat asri dan alami.
Dukuh pondok berada agak jauh dari pusat desa, berjarak 1,3 km dari pusat desa dan dukuh ini merupakan dukuh dengan jumlah penduduk paling banyak.
Sedangkan dukuh Tegalmalang merupakan dukuh paling kecil di Tanjunganom dengan jumlah penduduk paling sedikit.
Pada umumnya masyarakat desa ini juga bermatapencaharian sebagai petani seperti penduduk desa lain di kecamatan gabus.tapi sayang pertanian di desa tanjunganom hanya mengandalkan sumber air dari air hujan saja,sehingga panen hanya bisa di lakukan 2kali dalam setahun,itupun kalau hujan bisa turun dengan teratur.Tapi beruntunglah karena sekarang desa tanjung sudah mempunyai sebuah lumbung yang memang sengaja di buat untuk membantu irigasi bagi area pertanian di tanjung.selain untuk irigasi lumbung ini juga dimanfaatkan oleh warga terutama para pemuda anggota karang taruna tanjunganom untuk pembudidayaan atau ternak ikan.usaha ini sepenuhny di kelola oleh anggota karang taruna sebagai kegiatan rutin bagi para pemuda. selain daripada lumbung tersebut,di tanjung juga ada sebuah sircuit motocross yang terleta di lingkungan TPK di desa tanjunganom.di sircuit ini para penggemar olahraga motocross biasa melakukan latihan pada hari Jumat dan minggu pada sore hari.sebenarny tujuan secara tidak langsung dari hal-hal ini adalah untuk menyalurkan expresi dan juga hoby dari para pemuda agar tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif dan juga untuk menciptakan kondisi yang selalu kondusif.