Ponowaren, Tawangsari, Sukoharjo
Ponowaren | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Sukoharjo | ||||
Kecamatan | Tawangsari | ||||
Kode pos | 57561 | ||||
Kode Kemendagri | 33.11.03.2010 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Ponowaren (bahasa Jawa: Panawarèn) adalah desa yang berada di Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia. Letak wilayah desa Ponowaren terletak di bagian barat kecamatan Tawangsari.
Padi merupakan hasil bumi utama di Desa Ponowaren dengan lima kali panen dalam kurun waktu dua tahun. Sistem irigasi yang digunakan adalah mengandalkan air yang berasal dari Waduk Gajah Mungkur dan Embung Jowa yang kemudian dialirkan ke sawah-sawah dengan menggunakan diesel.
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Desa Ponowaren memiliki batas-batas sebagai berikut:
Utara | Desa Majasto |
Timur | Desa Pojok dan Desa Kateguhan |
Selatan | Desa Grajekan dan Desa Kedung Jambal |
Barat | Kecamatan Karangjoho, Kabupaten Klaten |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Dahulu kala ada seorang pengembara yang bernama Ki Ageng Sutawijoyo yang sedang melakukan perjalanan untuk penyebaran agama islam, ditengah perjalanan Ki Ageng Sutawijoyo bertemu dengan seseorang di bukit Sregan. Orang tersebut menantang Ki Ageng Sutawijoyo untuk beradu kesaktian. Keduanya segera terlibat pertarungan yang hebat, mula-mula pertarungan berjalan berimbang, namun lama kelamaan Ki Buyut Sutowijoyo mampu mengatasi perlawanan orang tersebut. Karena merasa tidak akan mampu memenangkan pertarungan maka orang tersebut melarikan diri ke Gunung Lawu.
Ki Ageng Sutowijoyo bermaksud menetap di tempat dia bertarung maka beliau naik ke atas bukit untuk mengamati daerah sekitarnya. Dari atas bukit, beliau melihat keba wadan heran karena melihat kesegala penjuru terlihat jelas banyak dikelilingi air. Dari situ Ki Ageng Sutowijoyo menyebut daerah itu dengan kata Ponowaren, yang berasal dari kata “Ponowarihan” dari kata “Pono” yang artinya melihat dengan jelas, dan “warihan” yang artinya banyak air.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Wilayah desa Ponowaren merupakan dataran rendah yang dikelilingi oleh bukit, yaitu Pegunungan Majasto, Pegunungan Tariwongso, dan Gunung Merapi. Pemukiman penduduk berada di pinggir-pingir batas desa dan di bagian tengah merupakan lahan persawahan. Di tengah ada aliran sungai Lowangan atau biasa disebut kali Wangan. Di sebelah utara terdapat ceruk kecil yang menampung air, yakni embung Jowa. Di tepi barat mengalir sungai Dengkeng lama sekaligus sebagai batas antara kabupaten Sukoharjo dengan kabupaten Klaten.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Saat ini desa Ponowaren sedang merintis pembangunan embung Jowa sebagai penampung air untuk pertanian sekaligus sebagai tempat wisata. Selain embung Jowa ada bukit Sregan yang juga tengah dipertimbangkan sebagai tempat wisata juga.
Kuliner
[sunting | sunting sumber]Di desa Ponowaren khususnya di dusun Jonggolan banyak terdapat warung bakmi jawa yang menyediakan menu di antaranya adalah nasi goreng, bakmi goreng, bakmi godog (rebus), capcay, dan lain sebainya. Cita rasa masakan yang khas karena dimasak menggunakan api yang berasal dari arang dengan menggunakan anglo (tungku yang terbuat dari tanah liat). Dengan terus berkembangnya keberadaan warung-warung tersebut maka banyak para pecinta kuliner di Sukoharjo, Klaten, dan sekitarnya menjadikan dusun Jonggolan sebagai alternatif menikmati bakmi jawa.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Desa Ponowaren memiliki tiga sekolah dasar, yaitu: SD Ponowaren 1 di Kebayanan Ponowaren 01, SD Ponowaren 02 di Kebayanan Jetis, SD Ponowaren 03 di Kebayanan Jonggolan. Desa Ponowaren juga memiliki empat taman kanak-kanak, salah satunya Taman Kanak-kanak Desa Ponowaren 04 yang berada di Kebayanan Ponowaren. Selain itu juga ada taman kanak-kanak swasta, seperti TK ABA di Desa Ponowaren 1
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Desa Ponowaren dipimpin oleh seorang kepala desa atau lurah yang dipilih langsung oleh penduduk desa. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibantu oleh seorang Sekretaris Desa dan beberapa Perangkat Desa.
Daftar Kepala Desa
[sunting | sunting sumber]- Sastro Sutarno.
- Sri Harto.
- Warsono.
- Supadi.
- Didik Dwi Raharjo.
Pembagian wilayah
[sunting | sunting sumber]Desa Ponowaren terdiri atas 14 dukuh, yaitu[1]:
- Anginangin.
- Badran.
- Bangsalan.
- Dukuh.
- Genengan.
- Gunung Wahyu.
- Jetis.
- Jonggolan.
- Ngampel.
- Ponowaren.
- Sonayan.
- Sregan.
- Tegalrejo.
- Turen.
Secara administrasi kewilayahan, desa Ponowaren dibagi menjadi empat dusun/kebayanan yang masing-masing dipimpin oleh seorang kepala dusun (kadus/bayan), yaitu:
Kebayanan | Bagian | Dusun/Dukuh |
---|---|---|
Kebayanan
Jonggolan |
Barat | Dusun Jonggolan, Dusun
Turen, Dusun Dukuh, Dusun Ngampel, Dusun Tegalrejo |
Kabayanan Jetis | Timur | Dusun Jetis, Dusun
Genengan, Dusun Sonayan |
Kebayanan Ponowaren I | Selatan | Dusun Ponowaren I, Dusun
Bangsalan, Dusun Badran |
Kebayanan Ponowaren II | Utara | Dusun Ponowaren II,
Dusun Sregan, Dusun Angin-Angin, Dusun Gunung Wahyu |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Nama Dukuh di Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo". printilan.com. 21 Januari 2024. Diakses tanggal 13 Mei 2024.