Portal:Pertanian/Berita terkini/Oktober/2014
Tampilan
Berita 2014
[sunting sumber]- 31 Oktober 2014
- "Sebuah studi yang dilakukan lembaga advokasi Oceana menemukan bahwa sepertiga dari produk boga bahari (sebagian besar adalah udang) yang diperdagangkan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat diberikan label yang salah, sehingga konsumen tidak mendapatkan apa yang dipesannya. Kesalahan dalam pelabelan diantaranya adalah udang impor murah hasil budi daya perikanan yang dijual sebagai udang hasil perikanan tangkap, serta udang akuarium yang dilabeli sebagai udang langka sehingga harganya meningkat. Oceana melakukan uji DNA dalam mengungkap hal tersebut." (Washington Post) (Tulsa World)
- 29 Oktober 2014
- "Sebuah penelitian yang dilakukan oleh PBB menemukan bahwa salinisasi tanah menyebabkan 2000 hektar lahan pertanian rusak setiap harinya. Salinisasi tanah sebagian besar terjadi di daerah kering yang mengalami penurunan penerimaan air hujan dan air irigasi sehingga terjadi penumpukan mineral pada tanah. Perkolasi secara berkala diperlukan untuk melarutkan mineral tersebut. Total kerugian dan kehilangan potensi panen dari kerusakan ini mencapai 441 USD per hektar atau 27.3 miliar USD per tahun. Salinisasi tanah juga dapat menyebabkan peningkatan pengangguran." (NDTV) (The Crop Site) (Phys.org)
- 28 Oktober 2014
- "Sebuah klinik di Marshfield, Wisconsin melakukan penelitian terhadap 100 wanita hamil yang tinggal di lahan usaha tani dan 100 wanita hamil lainnya yang tinggal di luar lahan usaha tani. Penelitian ini dilakukan untuk memahami mengapa anak-anak yang tumbuh di lingkungan pertanian memiliki risiko alergi dan masalah kesehatan saluran pernafasan yang lebih rendah dibandingkan anak-anak yang tinggal di perkotaan, sejak sebelum anak-anak tersebut dilahirkan hingga menginjak usia dua tahun." (News & Observer) (Fox 11) (Marshfield News Herald)
- 26 Oktober 2014
- "Gerakan untuk memvoting pelarangan tanaman transgenik (GMO) terjadi di kalangan warga pulau Maui, Hawaii. Mereka percaya tanaman yang termodifikasi secara genetika tidak alami dan dapat membahayakan lingkungan dan konsumen. Pada 4 November akan diadakan voting yang menentukan apakah status keberadaan tanaman transgenik di pulau tersebut diizinkan atau tidak, minimal hingga penelitian membuktikan bahwa tanaman transgenik benar-benar aman terhadap kesehatan lingkungan dan masyarakat lokal." (Market Business News) (The Epoch Times)
- 25 Oktober 2014
- "Peternakan bobcat (Lynx rufus) untuk menghasilkan rambut hewan telah berdiri di Montana, Amerika Serikat, dan disetujui oleh lembaga perlindungan ikan, hewan liar, dan taman nasional (FWP) setempat. Pendirian ini sempat digugat oleh masyarakat meski FWP telah melakukan peninjauan bahwa peternakan ini tidak akan mengganggu populasi bobcat liar, lingkungan alam, maupun manusia." (Great Falls Tribune) (KBZK) (KRTV)
- 23 Oktober 2014
- "Penelitian yang dilakukan oleh Universitas James Cook menemukan bahwa pengerukan bawah laut dan penimbunan sedimen di terumbu karang mempengaruhi perkembangan larva ikan sehingga dapat mempengaruhi industri perikanan tangkap di masa depan. Penelitian ini dilakukan menyusul perluasan pelabuhan batu bara Abbot Point yang menyebabkan pemindahan sedimen dilakukan hingga menyentuh Great Barrier Reef. Hasil penelitian ini akan digunakan untuk meninjau kembali izin pembuangan sedimen dari aktivitas perluasan pelabuhan tersebut." (Northern Star) (Daily Mercury)
- 22 Oktober 2014
- "Melalui analisis terhadap fosil tulang masyarakat purba Eropa, diketahui bahwa mereka mulai berevolusi membentuk gen yang mampu mengolah laktosa 5000 tahun setelah mulai mengadopsi pertanian. Sebelum gen tersebut terbentuk, susu tidak dikonsumsi secara langsung melainkan diolah menjadi keju. Penyakit ini disebut dengan intoleransi laktosa, yang masih ada pada sebagian manusia sampai sekarang." (Heritage Daily) (Nature World News)
- 21 Oktober 2014
- "Secretary of State for Environment, Food and Rural Affairs, Elizabeth Truss mencabut subsidi pembangunan panel surya di lahan usaha tani dan memindahkan subsidinya ke produksi pangan secara langsung. Ia menganggap pembangunan panel surya di lahan pertanian telah mengurangi luas lahan penggembalaan hewan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi. Meski demikian, para petani menentang hal tersebut karena lahan penggembalaan yang digunakan sebagai tempat pembangunan panel surya masih bisa dihuni rerumputan dan hewan ternak. Listrik dari panel surya juga telah mengurangi biaya listrik di lahan usaha tani secara signifikan." (The Guardian) (Business Green)
- 19 Oktober 2014
- "Petani di kaki Gunung Kidul terganggu dengan keberadaan kera yang turun dari gunung dan menyerang tanaman mereka. Kera tersebut menyerang pisang, singkong dan umbi-umbian lainnya. Pengelola objek wisata di Gunung Kidul telah menanam lebih banyak tanaman buah-buahan dengan harapan kera tidak lagi turun gunung di masa depan. Selain itu, pengelola objek wisata juga membeli buah warga untuk ditempatkan di berbagai lokasi di gunung untuk dimakan oleh kera." (BeritaSatu) (Inilah)
- "Petani hazelnut dan anggur di Douglas County, Oregon mengalami surplus hasil panen dikarenakan membekunya udara pada musim dingin Desember lalu dan musim tumbuh yang dimulai lebih awal karena perubahan iklim. Ukuran kacang hazel yang besar menjadikan petani dapat menjualnya secara premium, sedangkan buah anggur akan dijadikan wine dan diperkirakan mengalami produksi lebih banyak. Rasa buah anggurnya dikatakan sangat baik." (Daily Journal) (KVAL)
- 17 Oktober 2014
- "EPA telah menyetujui herbisida baru buatan Dow AgroSciences berbahan baku glifosat dan asam 2,4-diklorofenoksiasetat, senyawa yang juga terdapat pada agen oranye dan pernah digunakan di masa Perang Vietnam. Perusahaan meyakinkan bahwa herbisida ini dikembangkan untuk melawan gulma yang telah resistan terhadap herbisida biasa dan hanya digunakan di lahan jagung dan kedelai transgenik keluaran Dow. Namun berbgai pihak mulai dari ilmuwan, petani, aktivis lingkungan, perikanan, dan pangan mengkhawatirkan penggunaan herbisida berbahan baku agen oranye tersebut dapat menimbulkan masalah lingkungan." (Food Safety News) (eNews Park Forest) (Des Moines Registers)
- "Yoghurt telah disahkan menjadi snack resmi negara bagian New York. Penetapan ini seiring dengan meningkatnya produksi yoghurt di dalam negara bagian tersebut sehingga menjadi produsen utama secara nasional. New York kini memproduksi 16 persen yoghurt Amerika Serikat dengan produksi mencapai 741 juta pon di tahun 2013, menngkat dari 695 juta pon di tahun 2012." (NY Daily News) (Huffington Post) (Republika)
- 15 Oktober 2014
- "Accident Compensation Corporation Selandia Baru mencatat bahwa pekerja di bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan pekerja yang paling banyak mengklaim asuransi kecelakaan kerja. Pada tahun 2013, jumlah klaim asuransi sebanyak 226 per 1000 ekuivalen karyawan satu hari kerja, sedangkan rata-rata klaim adalah 92 per 1000. Pria merupakan pihak yang paling banyak mengalami kecelakaan kerja dengan 73 persen, dan 95 persen dari kecelakaan fatal juga diderita pria." (Otago Daily Times) (NZ Doctor) (Scoop)
- "Provinsi Jambi ditunjuk oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai proyek percontohan pertanian modern dengan komoditas berupa padi sawah di lahan seluas 100 hektar. Pemerintah pusat akan membiayai berbagai keperluan mulai dari mesin pertanian hingga benih. Proyek percontohan ini diharapkan berhasil serta dapat ditiru oleh wilayah lain sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan Indonesia." (Jambi Ekspres) (Berita Satu)
- 14 Oktober 2014
- "Bank benih dunia yang terletak di Svalbard mendapatkan kiriman benih sepuluh ribu varietas baru dari berbagai tempat di seluruh dunia. Benih itu dipersiapkan untuk memastikan pasokan pangan dunia di masa depan jika sesuatu terjadi, seperti wabah penyakit, peperangan, dan kejadian lainnya yang dapat menghancurkan tanaman pangan di seluruh dunia. Bank benih tersebut telah menyimpan 850 ribu jenis tanaman dari berbagai spesies dan varietas hasil pemuliaan tanaman oleh manusia selama lebih dari 13 ribu tahun." (Herald Scotland) (Daily Mail)
- 13 Oktober 2014
- "Wabah Ebola yang menyerang Afrika mulai mengganggu produksi biji kakao di Pantai Gading. Negara tersebut merupakan pemasok utama kakao dunia, dan kini menutup perbatasannya dengan Liberia dan Guinea untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. Buruh perkebunan coklat yang merupakan migran asal kedua negara tersebut tidak dapat melintasi perbatasan untuk bekerja di Pantai Gading. Kurangnya suplai dapat mengganggu harga coklat di masa depan." (Straits Times) (News Max)
- 10 Oktober 2014
- "Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of British Columbia memprediksi bahwa ikan laut akan berpindah habitat ke arah kutub sejauh 26 kilometer per dekade jika peningkatan temperatur terjadi sebesar 3 derajat Celcius hingga tahun 2100. UBC melakukan simulasi komputer terhadap 802 spesies ikan dengan skenario perubahan iklim yang diterbitkan oleh IPCC. Jika hal ini terus terjadi, usaha perikanan tangkap di kawasan tropis akan jatuh karena ketiadaan ikan yang dapat ditangkap." (BreakingNews.ie) (Phys.org)
- 9 Oktober 2014
- "Perusahaan berwawasan lingkungan Method Products, dan perusahaan pertanian urban Gotham Greens akan bekerja sama membangun lahan pertanian di atas atap (rooftop farm) terbesar sedunia di pabrik baru Method Products di Chicago. Lahan pertanian di atas atap ini akan menerapkan pertanian bebas pestisida dengan hasil mencapai satu juta pon per tahun secara berkelanjutan. Produknya akan didistribusikan ke seluruh restoran dan toko di seluruh Chicago." (Environmental Leader) (Perishable News)
- 8 Oktober 2014
- "National Farmers Union Inggris meramalkan bahwa tahun ini Inggris akan memanen gandum total 16.67 juta ton atau yang tertinggi sejak tahun 2008. Produktivitas diperkirakan mencapai 8.6 ton per hektar yang merupakan angka tertinggi dalam sejarah Inggris. Peningkatan produksi ini terjadi berkat cuaca yang baik sejak awal musim tanam dan kemampuan petani dalam memberantas hama dan penyakit tanaman." (Farmers Guardian) (Daily Mail)
- "NOAA meminta US Army Corps of Engineers untuk mengembangkan tangga ikan pada bendungan Mud Mountain di King County, Washington sehingga ikan yang bermigrasi dapat menyelesaikan perjalanannya dengan aman. Spesies ikan salmon yang bermigrasi melalui bendungan tersebut saat ini terancam punah, dan setiap tahun ditemukan puluhan ribu bangkai ikan salmon di bawah bendungan karena ikan-ikan tersebut gagal melewati bendungan." (Seattle Times) (French Tribune)
- 6 Oktober 2014
- "Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari James Cook University terhadap ikan dari famili Pomacentridae menemukan bahwa ikan kemungkinan besar tidak akan mampu beradaptasi dengan tingginya kadar karbon dioksida sebagia dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim. Pada kondisi air dengan kandungan karbon dioksida berlebih, ikan mengalami kelainan fungsi kognitif, kemampuan belajar, kapasitas penglihatan, penciuman, dan pendengaran dalam jangka panjang. Selain itu, kadar karbon dioksida tinggi menyebabkan ikan lebih mudah dideteksi oleh predator." (Brisbane Times) (The Guardian) (Sydney Morning Herald)
- "Peneliti dari Institute of Bioengineering and Nanotechnology, Singapura memanfaatkan Epigallocatechin gallate (EGCG), senyawa yang terdapat pada teh hijau, sebagai protein pembawa herceptin, protein buatan yang dapat menyembuhkan kanker. EGCG dapat membentuk senyawa kompleks berukuran nano yang stabil dengan Herceptin. Selain itu, EGCG juga memiliki sifat mencegah tumbuhnya kanker. Dalam ilmu kedokteran nano, bahan pembawa obat (seperti eksipien) setidaknya harus memiliki efek yang tidak membahayakan pasien." (Antara) (Daily Mail)
- 4 Oktober 2014
- "Sebuah penelitian berjudul Permanent Top Dressed Experiment yang berlangsung di Rutherglen, Victoria telah memasuki usia ke 100 tahun. Penelitian ini memfokuskan pada budi daya dan pemanfaatan rerumputan dan tanaman penutup lahan lainnya (seperti semanggi, alfalfa) sebagai masukkan bagi industri peternakan Australia. Metode penelitiannya tidak berubah sejak pertama kali dilakukan, namun fokusnya senantiasa berganti. Pertama kali penelitian ini menguji efek pemupukan pada rumput." (Radio Australia) (ABC Australia)
- 2 Oktober 2014
- "Sebuah laporan dari aktivis Animals Australia mengungkapkan penyiksaan hewan yang dilakukan oleh para pedagang hewan di Kuwait terhadap domba asal Australia. Perdagangan ilegal terjadi sehingga pengawasan mengenak kesejahteraan hewan dan hak asasi hewan tidak dipenuhi meski hewan tersebut ditujukan untuk disembelih. Hewan tersebut tidak mampu beradaptasi dengan iklim padang pasir Kuwait sehingga mengalami stress dan dehidrasi. Tingginya permintaan hewan menjelang Idul Adha menyebabkan munculnya perdagangan ilegal tersebut." (News.com Australia) (The Land)
- "Kementerian Perdagangan Republik Indonesia telah mengeluarkan SK yang menetapkan harga pembelian kedelai di tingkat petani oleh Bulog, yaitu sebesar Rp 7600 per kg. Harga ini lebih rendah dari rekomendasi Bupati Lumajang dan Gubernur Jawa Timur, namun lebih tinggi dibandingkan harga kedelai yang dijual importir kepada pedagang. Dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan importir, diharapkan petani dapat termotivasi untuk menanam kedelai sehingga impor kedelai Indonesia dari luar negeri semakin berkurang." (Antara) (Suara Surabaya)
- 1 Oktober 2014
- "Singapura akan membatasi iklan dari produk makanan dan minuman berkadar gula, natrium, dan lemak jenuh tinggi yang ditujukan kepada anak-anak. Keputusan yang dibuat Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong tersebut didasarkan pada poling yang menunjukkan bahwa anak-anak akan meminta pada orang tuanya untuk dibelikan makanan ketika melihat suatu iklan sehingga berpotensi merusak kesehatan anak-anak. Negara-negara yang memiliki kebijakan serupa diantaranya Inggris, Denmark, dan Korea Selatan." (People Daily) (Republika) (Antara)
- "BPPT dan Dewan Karet Indonesia mempersiapkan hilirisasi karet guna meningkatkan nilai tambah dari lateks jika dibandingkan dengan mengekspor bahan mentahnya. Hilirisasi juga berguna untuk menyerap produksi lateks Indonesia yang mencapai tiga juta ton dan sebagian besar diekspor dalam bentuk setengah jadi seperti RSS. Hilirisasi juga penting untuk menghadapi momen Masyarakat Ekonomi ASEAN." (Berita Satu) (Skala News) (Antara)
Berita 2013
[sunting sumber]- 31 Oktober 2013
- " Perburuan di Laut Jepang ancam konservasi hewan dan perlindungan konsumen. Laporan yang dikeluarkan Badan Penyidik Lingkungan yang berbasis di London, pada Kamis (30/10) itu menyebutkan sejumlah spesies selama ini banyak diburu sehingga tidak bisa dipulihkan. Perburuan paus, lumba-lumba, dan pesut yang lebih kecil oleh Jepang mengancam memusnahkan beberapa spesies, sementara konsumen berisiko keracunan akibat daging hewan-hewan mamalia itu. (VOA)
- 30 Oktober 2013
- "Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia akan membuka 1 juta hektar lahan di kawasan transmigrasi untuk ditanami kedelai secara bertahap selama tiga tahun. Lahan itu tersebar di 26 provinsi di Indonesia." (MetroTV News)
- 29 Oktober 2013
- "Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengajak warga Lombok untuk memanfaatkan pupuk organik hayati yang dihasilkan LIPI. Pupuk organik hayati lebih dari sekadar pupuk organik karena juga mengandung mikroba bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik hayati yang dihasilkan LIPI mengandung bakteri golongan Bacillus, Pseudomonas, Paenibacillus, dan Burkholderia." (Kompas)
- 28 Oktober 2013
- "Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan laju kerusakan hutan di Indonesia terus berkurang seiring dengan semakin tegasnya penegakan hukum terhadap penebangan liar." (Antara)
- 27 Oktober 2013
- "Menteri Pertanian Suswono optimistis tidak akan ada impor beras selama 2013 karena luas lahan panen tahun ini mencapai 13,5 juta hektar. Kepastian tidak akan impor beras juga diperoleh dari Dirut Perum Bulog yang sudah menemuinya dan menginformasikan pada 2013 dapat dipastikan tidak mendatangkan komoditas pangan tersebut dari negara lain." (Antara)
- 26 Oktober 2013
- "Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan saat ini sekitar 90 persen ikan asli di sungai Ciliwung sudah punah dan digantikan oleh spesies invasif seperti ikan sapu-sapu (Pterygoplichtys pardalis), ikan bawal (Colossoma macropopum) dan ikan piranha." (Detik)
- 25 Oktober 2013
- "Australia kekurangan mahasiswa yang mau belajar ilmu pertanian. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di Australia bahwa negeri ini tidak mampu memproduksi hasil pertanian guna mencukupi kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor." (Detik)
- "Pemerintah Indonesia dan Finlandia melanjutkan kerja sama pengembangan biomassa sebagai energi alternatif khususnya untuk sumber tenaga listrik." (Antara)
- 24 Oktober 2013
- "Suku Dayak Kenyah di Desa Maiu Baru Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur mulai meninggalkan berladang karena beralih ke menanam padi di sawah." (Antara)
- 23 Oktober 2013
- "Musim kemarau di hutan hujan Amazon diramalkan akan tiga pekan lebih panjang bila dibandingkan dengan 30 tahun yang lalu. Menurut para ilmuwan, musim kemarau yang lebih panjang akan menyebabkan stres pada pohon, peningkatan risiko kebakaran hutan, dan matinya pohon." (Antara)
- 22 Oktober 2013
- "Asosiasi Peternak Northern Territory Australia (NTCA) melakukan kunjungan ke Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai bagian dari komitmen mereka untuk meningkatkan hubungan kedua negara, terutama dalam membantu para peternak di daerah-daerah paling miskin di Indonesia." (Detik)
- "Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Hokkaido University melakukan riset pengembangan teknologi model ukur gerakan air untuk waduk secara real time. Teknologi model ukur bernama Sensory Data Transmission Service Assisted by Midori Engineering atau Sesame yang saat ini diterapkan di Waduk Jatiluhur." (Kompas)
- 21 Oktober 2013
- "Sebanyak sepuluh negara mengikuti pertemuan bertema "Megaflorestais the Architectur of Forest Governance in the 21 st Century" untuk membahas masalah kondisi hutan di masing-masing daerah yang diselanggarakan di Nusa Dua, Bali." (Antara)
- "Tiga pionir ilmu tanaman transgenik pada 17 Oktober lalu di negara Iowa menerima penghargaan World Food untuk tahun ini, yaitu Robert T. Fraley dan Mary-Dell Chilton dari Amerika Serikat, dan Marc Van Montagu dari Belgia. Ini merupakan penghargaan paling kontroversial karena peran tanaman transgenik dalam penyediaan bahan pangan dunia masih dipertanyakan." (VOA)
- 20 Oktober 2013
- "Puluhan hektar hutan dan lahan gambut di sekitar ruas jalan Tjilik Riwut Km 10 Palangkaraya, Kalimantan Tengah terbakar. Diduga terbakarnya hutan dan lahan gambut itu karena kekeringan akibat musim kemarau yang membuat hutan lebih mudah terbakar." (Kompas)
- 19 Oktober 2013
- "Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Kota Sorong, Papua Barat, sebagai salah satu upaya membantu masyarakat untuk mengelola limbah usaha perikanan." (Antara)
- 18 Oktober 2013
- "Pembakaran hutan dan lahan untuk kegiatan kehutanan, pertanian, perkebunan, peternakan dan lain-lain yang mengakibatkan kabut asap, kerusakan lingkungan serta mengganggu kehidupan manusia, telah difatwakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Tengah." (Antara)
- 17 Oktober 2013
- "Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai merancang program pengadaan kartu petani dan nelayan untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok mereka dalam bekerja." (Kompas)
- 16 Oktober 2013
- "Nilai potensi perikanan Indonesia pada 2012 sekitar Rp 57,69 triliun, atau setara 6,48 persen PDB 2012, sedangkan nilai aktivitas ekonominya sekitar Rp255,3 triliun. Berdasarkan data BPS triwulan II 2013 sektor perikanan tumbuh sebesar tujuh persen dibandingkan dengan triwulan II 2012. Kegiatan ekonomi perikanan nasional itu tidak terlepas dari potensi perikanan Indonesia yang sangat besar, di antaranya berasal dari sumberdaya perikanan tangkap sekitar 6,5 juta ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan mencapai 5,71 juta ton pada 2011 atau 77,38 persen." (Antara)
- 14 Oktober 2013
- "Manusia pemburu dan petani imigran hidup berdampingan selama lebih dari 2.000 tahun di Eropa Tengah, sebelum manusia pemburu punah atau mengadopsi kehidupan pertanian." (Antara)
- 13 Oktober 2013
- "Indonesia dan 120 negara lainnya menandatangai Konvensi Minamata mengenai Merkuri di Kumamoto, Jepang. Konvensi Minamata merupakan pakta PBB yang dibentuk melalui United Nations Environment Programme (UNEP)." (Antara)
- 11 Oktober 2013
- "Sebuah fasilitas penyimpanan canggih yang dilengkapi pendingin bersuhu rendah dibuka di Taman Mount Annan, New South Wales, untuk melestarikan tanaman asli Australia yang hampir punah. Sekitar setengah dari spesies tumbuhan di dunia diperkirakan terancam punah, dan 14 persen dari spesies-spesies tersebut berada di Australia." (Detik)
- 10 Oktober 2013
- "Aparat berwenang Kenya menyita lebih dari 1600 buah gading ilegal seberat hampir lima ton pekan lalu, yang disembunyikan dalam karung-karung yang akan dibawa ke Turki. Perburuan gelap di seluruh kawasan Afrika dilaporkan semakin meningkat, di mana kelompok kriminal membantai hewan langka untuk memenuhi tingginya permintaan gading dan cula badak, yang akan dijadikan bubuk untuk obat." (Antara)
- 9 Oktober 2013
- "Hewan spons diketahui mendaur ulang nutrisi di lautan lebih baik dari mikroorganisme sehingga mampu menghidupi ekosistem terumbu karang." (Antara)
- 8 Oktober 2013
- "Dr. Kathleen Gillogly, antropolog AS di Universitas Wisconsin, mengamati fenomena hilangnya lahan-lahan pertanian tradisional karena diambil alih oleh bisnis pertanian besar di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia." (VOA)
- "Rusia menghentikan impor produk susu dari Lithuania karena alasan politis dan keamanan pangan. Rusia juga berniat melakukan pemeriksaan ketat terhadap produk daging dan ikan dari Lithuania. Susu merupakan penyumbang penting pendapatan Lithuania dari sektor pertanian." (Antara)
- 6 Oktober 2013
- "Tingginya harga jual telur penyu asal Paloh, Sambas, ke Malaysia menjadi pemicu semakin maraknya aksi perburuan ilegal telur satwa yang dilindungi tersebut. Rilis yang dikeluarkan WWF menyebutkan, lebih dari 2.000 sarang penyu hijau dari 500 betina lebih per tahun yang dijumpai di Pantai Paloh. Namun, telur tersebut di eksploitasi secara besar-besaran oleh masyarakat lokal karena tergiur harga jual yang tinggi." (Kompas)
- 4 Oktober 2013
- "Polusi asap diesel dapat mengganggu kemampuan lebah madu untuk mengenali wangi bunga dan berpotensi memengaruhi penyerbukan dan ketahanan pangan global di masa depan." (Antara)
- 3 Oktober 2013
- "Dinas Pengairan Bojonegoro, Jawa Timur, optimis mampu menyelesaikan pembangunan 112 embung dari target 179 embung. Pembangunan embung ini adalah salah satu upaya pemerintah setempat untuk menekan dampak kekeringan pada musim kemarau mendatang." (Antara)
- 2 Oktober 2013
- Importir sapi terbesar di Indonesia, PT Santori Agroindo membeli dua peternakan sapi besar di Wilayah Utara Australia, Inverway dan Riveren. Selain itu, Indonesia dipastikan akan membeli 75000 ekor sapi dari Australia di bulan Desember mendatang. Pembelian ini dikatakan mampu memperbaiki kondisi hubungan perdagangan Australia dan Indonesia. (Detik) (Kompas) (Kompas)
- 1 Oktober 2013
- "Kemarin pukul 12 waktu setempat, Menteri Kehutanan Republik Indonesia Zulkifli Hasan dan anggota Komisi Eropa untuk lingkungan Janez Potočnik menandatangi kesepakatan resmi yang mengakui Sistem Verifikasi Legalitas Kayu Indonesia demi mencegah penjualan kayu ilegal asal Indonesia." (Kompas)
- "FAO memperkirakan 842 juta orang mengalami kelaparan kronis pada 2011-2013 atau sekitar 12 persen dari total penduduk dunia. Jumlah penderita kelaparan di seluruh dunia ini turun 17 persen dari 1990-1992. Meski menunjukkan tren menurun, namun upaya untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDG) yaitu menurunkan angka kelaparan hingga separuhnya pada 2015 akan sulit tercapai." (Kompas)
- "Minyak kelapa sawit, salah satu ekspor terbesar Indonesia, menjadi perhatian kelompok aktivis pecinta lingkungan Amerika. Mereka meluncurkan kampanye untuk menghapus makanan ringan yang menggunakan minyak yang terbuat dari kelapa sawit." (VOA)
Arsip: