Prasasti Sang Pamgat Swang IV
Prasasti Saŋ Pamgat Swaŋ IV merupakan prasasti pada batu yang ditemukan ditemukan di dusun Srikuwe desa Ambar Ketawang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Ditulis melingkar dalam aksara dan bahasa Jawa Kuna sebanyak 7 baris dalam bentuk lingga semu (pseudo lingga), bertarikh 881 M pada masa Kerajaan Medang pada era pemerintahan Rakai Kayuwangi. Prasasti ini saling terkait dengan Prasasti Sang Pamgat Swang I, Prasasti Sang Pamgat Swang II, dan Prasasti Sang Pamgat Swang III, kondisi sekarang di cor sebagai nisan di pekuburan warga. Kondisi berlumut namun sebagian besar masih dapat terbaca. Ukuran tinggi keseluruhan: 72 cm, brahmābhaga (persegi empat): tinggi 42 cm, lebar 23cm, tebal 23 cm; śiwabhaga (silinder): tinggi 30 cm, lingkaran 75 cm, dan diamater 25 cm.
Alih aksara
[sunting | sunting sumber](swa)sti çaka warṣātīta 802 magha māsa ṣaṣṭi kṛṣṇapakṣa mawulu (wa)gai aditya wara mṛgasi(ra) nakṣatra wara yan yoga. tatkala saŋ pamgat swaŋ winaiḥ (de) çrī mahārāja rakai kayuwani lmaḥ tgal i wuŋkal mwaŋ lwaḥ i mawuraka mua(ŋ) pitahā sirikan muaŋ lmaḥ i sritamwiku tpahaji puṅ(?)gala saŋ pamgat swaŋ simā ni wāna nira prāsāda i wurak
Alih bahasa:
Selamat(lah) tahun çaka yang telah berlalu 802 (pada) bulan magha, tanggal ke enam (pada saat bulan) parogelap, (pada hari paringkelan) Mawulu (pasaran) Wagai (pekan) Minggu, nakṣatra mṛgasi(ra) yoga warayan. Pada saat saŋ pamgat swaŋ diberi (oleh) çrī mahārāja rakai kayuwani tanah ladang di (daerah) wuŋkal dan (aliran) sungai di mawuraka serta pitahā sirikan dan tanah di sritamwiku, golongan tpa-haji pungala saŋ pamgat swaŋ. simā (yang) di hutan-nya (terdapat) bangunan suci di wurak
Referensi
[sunting | sunting sumber]1. Atmodjo, MM. Sukarto K., 1994, “Beberapa temuan prasasti baru di Indonesia”, dalam Berkala Arkeologi, Balar Yogyakarta 1994 XIV Maret Edisi Khusus. Yogyakarta
2. Boechari, 1959, An Inscribed Linga from Rambianak. BEfEO Vol 49 Issue 49-2 1959
________, 1963, A Prelimanary Note on the Study of the Old-javanese Civil Administration dalam MISI 1 (2), Jakarta, hal. 122-133
________, 2012, “Kerajaan Matarām sebagaimana terbayang dari data prasasti” dalam Melacak Sejarah Kuna Indonesia Lewat Prasasti, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, hal 183-195
3. Darmosoetopo, Riboet, 1988, Prasasti-prasasti Salimar dalam interpretasi, ekspektasi dan sepekulasi, Kegiatan Ilmiah Arkeologi IAAI Komisariat Yogyakarta-Jawa Tengah., Yogyakarta.
__________________ &Tjahjono Prasodjo, 2003, -Laporan Pembacaan prasasti Pananggaran dan Sumundul (prasasti temuan di kompleks candi Kedulan), Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala, Yogyakarta.
__________________, Penyepadanan tahun Saka ke tahun Masehi pada data tertulis
4. Casparis, J.G.De, 1975, Indonesia Palaeography; A History of Writting in Indonesia from the Beginnings to Century AD. 1500, E.J.Brill, Leiden/Koln.
_____________, 1978, Indonesian Chronology, EJ Brill, Leiden/Koln
_____________, 1985, Penyelidikan Prasasti;tugas epigrafi dinas purbakala, dalam Amerta Berkala Arkeologi I, Proyek Penelitian Purbakala, Dep P&K, Jakarta. Hal 25-29
5. Hoadley, Mason C.,1971, “Continuity and Change in Javanese Legal Tradition- The Evidence of the Jayapattra”, dalam Indonesia, volume 11, (April 1971) hal 95 -109.
7. Ivon Treviana, Dhenne, 2001, “Prasasti Airpulyan 788 S Prasasti dari Temanggung” skripsi UI, Jakarta.
8. Nastiti, Titi Surti. tt., Transkrip prasasti Saŋ Pamgat Swaŋ II, Balai Konservasi Borobudur, tidak diterbitkan
9. Naerssen, F. H. van, 1933, "De Saptopapatti: Naar Aanleiding van een Tekstverbetering in den Nagarakrtagama," Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 90 (1933), pp. 239-258, esp. pp. 241-244 and 257-258.
10. Sambodo, Goenawan A., Prasasti dan Yoni Plandi. Tanpa tahun, Tidak diterbitkan