Puisi Menolak Korupsi
Puisi Menolak Korupsi (PMK) adalah gerakan moral yang dilakukan oleh para penyair Indonesia dalam rangka mengkampanyekan sikap antikorupsi kepada masyarakat melalui penerbitan buku antologi puisi, lomba baca puisi, lomba musikalisasi puisi, pemutaran film-film, diskusi, seminar, orasi budaya, dan pertunjukan seni baca puisi yang semuanya bertemakan antikorupsi.
Gerakan yang dimulai sejak Mei 2013, ini diprakarsai oleh sastrawan Heru Mugiarso dan Sosiawan Leak. Sasaran gerakan ini adalah generasi muda (pelajar, mahasiswa), para pekerja seni, dan masyarakat umum. Dan untuk memperkuat gerakan, di setiap daerah dibentuk koordinator yang bertugas menyelenggarakan rangkaian acara roadshow PMK.[1]
Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Mencermati fenomena korupsi yang dewasa ini merebak di masyarakat, para penyair Indonesia dari berbagai pelosok daerah merespon secara konkret sesuai maqam-nya, dengan bergabung dalam sebuah gerakan bernama “Puisi Menolak Korupsi” (PMK). Gerakan yang mau tak mau harus dilakukan di tengah semakin sistemik dan canggihnya laku korupsi. Gerakan yang mendesak digulirkan sebagai sarana untuk mempresentasikan seruan moral kepada masyarakat, agar secara filosofis dan edukatif turut mewaspadai munculnya mental korupsi sejak dini, serta mencegah perilaku korup yang lebih akut.
Gerakan Puisi Menolak Korupsi mengambil posisi sebagai gerakan kultural, melengkapi gerakan lain yang dilakukan sejumlah unsur dari berbagai lapisan masyarakat berikut karakter dan alat perjuangnya (hukum, politik, agama, jurnalistik, intelektual dan lain-lain). Gerakan ini pada hakikatnya menyatu dan padu dengan semua kekuatan yang beritikad mengawal proses perjalanan masyarakat membangun kehidupan bangsa dan negara yang berkeadilan dan lebih bermartabat. Secara signifikan, gerakan ini juga menjadi sarana bagi penyair untuk menyatakan sikap tegas, menolak perilaku korup.[2]
Pembiayaan
[sunting | sunting sumber]Sejak awal, Gerakan PMK telah berjalan sebagai gerakan yang bersifat nirlaba, independen dan mandiri (baik secara ideologi maupun ekonomi). Kemandirian ideologi dibuktikan dengan proses penerbitan antologi puisi yang senantiasa merujuk pada tema anti korupsi. Kemandirian ekonomi diwujudkan dalam melakukan iuran secara gotong-royong guna mendanai proses penerbitan antologi tersebut, murni atas biaya dari para penyair dengan mengutamakan asas kebersamaan dan transparansi. Kemandirian semacam itu juga menjadi dasar digulirkannya program kegiatan PMK lainnya, yakni Road Show Puisi Menolak Korupsi yang dilakukan secara mandiri dan otonomi di berbagai kota di Indonesia, dikoordinasi oleh para penyair PMK yang mukim di kota tersebut.[3][4]
Para Penyair
[sunting | sunting sumber]Penyair PMK adalah para penyair Indonesia yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam gerakan Puisi Menolak Korupsi yang dimulai sejak Mei 2013. Dengan mengusung tema yang sama, antikorupsi, mereka menuangkan gagasan melalui penulisan puisi yang diterbitkan oleh Forum Sastra Surakarta.[5]
Perjalanan Roadshow
[sunting | sunting sumber]Kota-kota yang pernah disinggahi rangkaian roadshow PMK adalah sebagai berikut:
- Perpustakaan Bung Karno, Blitar, Jawa Timur
- TBM Publik Sakila Kerti Kota Tegal, Jawa Tengah
- Halaman gedung DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah
- Panggung Bundar Minguraya Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
- Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tengah, Palu.
- Fakultas Bahasa dan Seni, Unnes Semarang, Jawa Tengah
- Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Pusat.
- Gedung Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah
- Akademi Kebidanan Purworejo, Jawa Tengah
- Rumah Adab Indonesia, Pati, Jawa Tengah
- FBS Universitas Negeri Surabaya, Kampus Lidah Wetan Surabaya, Jawa Timur
- Terminal Rajegwesi Bojonegoro, Jawa Timur
- Sanggar Gaperto Art Community Jepara, Jawa Tengah
- Alun-alun Ngawi
- Taman Budaya Rumah Dunia Serang, Banten
- LPPMP Unsoed, Purwokerto, Jawa Tengah
- Perpustakaan Umum Kota Malang, Jawa Timur
- Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Jawa Timur
- Panggung Terbuka Tugu Itik, Kota Amuntai, Kalimantan Selatan
- Pondok Pesantren Hidayaturrahman, Sukra, Indramayu, Jawa Barat
- CS Me Café & Resto, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat
- Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen, Jawa Tengah
- Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau
- Mall Kartini Bandarlampung, Lampung
- Rumah Dunia, Serang, Banten
- Pondok Pesantren Dukuh Karangpandan, Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur
- Tanjungpinang, Kepulauan Riau
- Studio TV 9 Surabaya, Jawa Timur
Bibliografi
[sunting | sunting sumber]Buku-buku yang sudah diterbitkan oleh Gerakan PMK antara lain:
- Antologi Puisi Menolak Korupsi (85 penyair, Forum Sastra Surakarta, 2013)
- Antologi Puisi Menolak Korupsi 2a (99 penyair, Forum Sastra Surakarta, 2013)
- Antologi Puisi Menolak Korupsi 2b (98 penyair, Forum Sastra Surakarta, 2013)
- Antologi Puisi Menolak Korupsi 3: Pelajar Indonesia Menggugat (286 pelajar, Forum Sastra Surakarta, 2014)
- Memo Untuk Presiden (196 penyair, Forum Sastra Surakarta, 2014)
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Belajar dari OTT Wali kota, Ini Cara Pemkot Tegal Cegah Korupsi Diarsipkan 2017-12-01 di Wayback Machine. monitor.co.id
- Cinta Indonesia Cinta Anti Korupsi
- Anti corruption Clearing House KPK
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Puisi Menolak Korupsi Diarsipkan 2015-01-10 di Wayback Machine. www.tempo.co
- ^ Dengan Puisi Menolak Korupsi Diarsipkan 2015-01-10 di Wayback Machine. www.riaukepri.com
- ^ Sore ini Ratusan Penyair Serbu Gedung KPK Diarsipkan 2014-06-23 di Wayback Machine. www.sayangi.com
- ^ Malam ini Puisi Menolak Korupsi di Serang Diarsipkan 2015-02-20 di Wayback Machine. www.tempo.co
- ^ Begini Gaya Penyair Tolak Korupsi nasional.republika.co.id
= Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Puisi Menolak Korupsi Diarsipkan 2015-01-10 di Wayback Machine.
- Begini Gaya Penyair Tolak Korupsi
- Dengan Puisi Menolak Korupsi Diarsipkan 2015-01-10 di Wayback Machine.
- Tolak Korupsi Lewat Puisi Digelar di Lampung Diarsipkan 2015-01-10 di Wayback Machine.
- Lomba Baca Puisi Kreatif, Puisi Menolak Korupsi Diarsipkan 2015-01-10 di Wayback Machine.