Ramadan di Uni Emirat Arab

Ramadan di Uni Emirat Arab memiliki adat, tradisi, dan ritual yang unik. Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam yang diperingati oleh umat Muslim sebagai bulan puasa, ibadah, refleksi, dan kebersamaan. Rerayaan dan persiapan Ramadan dimulai pada malam pertengahan bulan Syakban, (15 Syakban), yang di Uni Emirat Arab (UEA) dikenal dengan sebutan "Haq al-Laila".[1] Bulan ini dipenuhi dengan kegiatan dan acara hiburan, spiritual, dan budaya yang sesuai dengan suasana Ramadan.
Haq al-Laila
[sunting | sunting sumber]Di UEA, penyambutan Ramadan dimulai pada malam 15 Syakban, yang secara lokal dikenal sebagai "Haq Al-Laila" atau "Qarqe’an". Haq Al-Laila merupakan tradisi yang sangat dihargai di UEA. Haq al-Laila menunjukkan nilai berbagi, kebersamaan, dan kebahagiaan bagi semua.[1] Dalam tradisi Emirat, anak-anak perempuan mengenakan pakaian bersulam dan anak laki-laki memakai tsaub. Mereka berkumpul sejak sore hingga matahari terbenam, membawa tas kain yang disebut "Al-Kharayet". Sambil melantunkan lagu-lagu tradisional, mereka berkeliling lingkungan meminta permen dan kacang dari tetangga.[2][3]
Hilal
[sunting | sunting sumber]Dahulu, pada akhir Syakban, sekelompok pria berkumpul setiap hari setelah salat Magrib untuk mencari bulan sabit sebagai pertanda hilal masuknya bulan Ramadan. Di antara mereka ada orang-orang terpercaya yang hafal Qur'an dan diketahui memiliki ketelitian dalam melihat hilal. Saat hilal berhasil terlihat, kabar tersebut diumumkan dengan menyalakan meriam, dan semua orang saling memberi ucapan selamat. Sekarang, warga Emirat dan penduduk lainnya mengandalkan media resmi Emirat yang menyampaikan informasi hasil pengamatan hilal oleh Pusat Astronomi Internasional dari puncak Jebel Jais, gunung tertinggi di UEA.[4][5][6]
Meriam Ramadan
[sunting | sunting sumber]Tradisi meriam Ramadan telah dilakukan secara turun-temurun di Emirat selama beberapa dekade. Masyarakat menonton tradisi ini pada jam-jam akhir puasa hingga berkumandang azan Magrib. Lokasi meriam iftar bervariasi, tapi tempat tersebut pasti menjadi salah satu tempat wisata paling terkenal di Emirat.[7][8]

Pembatasan hukum
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan UEA, jam kerja tidak boleh melebihi delapan jam per hari. Selama bulan Ramadan, batas ini dikurangi dua jam per hari. Ketentuan ini berlaku untuk semua karyawan tanpa memandang agama mereka.[9] Di Pusat Keuangan Internasional Dubai, ketentuan itu hanya berlaku pada umat Muslim.[9]
Menurut Pasal 313 Undang-Undang Hukum Pidana Federal, mengonsumsi makanan atau minuman selama bulan Ramadan dilarang tanpa memandang agama.[10][11][12] Tetapi, setiap Emirat memiliki kewenangan untuk menerapkan hukum pidana lokal, asalkan tidak bertentangan dengan Hukum Pidana Federal.[13] Di beberapa Emirat, restoran sebelumnya ditutup selama Ramadan, tetapi pembatasan ini telah dilonggarkan. Di Dubai misalnya, sebelumnya restoran harus menggunakan tirai atau penutup untuk menyajikan makanan agar tidak terlihat publik. Tetapi, sejak 2021, restoran, kafe, dan bar diperbolehkan beroperasi dan menyajikan makanan secara terbuka.[14] Di Abu Dhabi, restoran tetap buka selama Ramadan.[15] Di Sharjah, restoran harus memperoleh izin untuk beroperasi pada siang hari selama Ramadan.[16]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Lainufar, Inas Rifqia (3 Maret 2025). "Hag Al Laila: Tradisi Menyambut Ramadhan ala Anak-anak di UEA". Kompas.com. PT. Kompas Cyber Media. Diakses tanggal 4 Maret 2025.
- ^ "رمضان في الإمارات.. تقاليد أصيلة تتوارثها الأجيال | صحيفة الخليج" (dalam bahasa Arab). 2022-04-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-18. Diakses tanggal 2023-04-14.
- ^ "حق الليلة" (dalam bahasa Arab). 2020-07-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-16. Diakses tanggal 2023-04-14.
- ^ "مركز الفلك الدولي يتحرى هلال رمضان من أعلى قمة في الإمارات" (dalam bahasa Arab). 2022-04-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-08. Diakses tanggal 2023-04-14.
- ^ "الإمارات تتحرى هلال شهر رمضان الجمعة | صحيفة الخليج" (dalam bahasa Arab). 2022-04-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-08. Diakses tanggal 2023-04-14.
- ^ "شهر رمضان الفضيل - البوابة الرسمية لحكومة الإمارات العربية المتحدة" (dalam bahasa Arab). 2022-03-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-18. Diakses tanggal 2023-04-14.
- ^ "إطلاق مدفع الإفطار في رمضان بأبوظبي ورأس الخيمة وأم القيوين | صحيفة الخليج". 2021-07-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-11. Diakses tanggal 2023-04-14.
- ^ "مدافع رمضان في دبي | زوروا دبي". 2021-05-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2023-04-14.
- ^ a b "Ramadan – reduced working hours and consequences of noncompliance". TaylorWessing (dalam bahasa Inggris). 22 Maret 2023. Diakses tanggal 4 Maret 2025.
- ^ "Could I be punished for eating in public during Ramadan?". Lexology (dalam bahasa Inggris). 2019-05-05. Diakses tanggal 2023-11-04.
- ^ "FEDERAL LAW NO (3) OF 1987 ON ISSUANCE OF THE PENAL CODE" (PDF). RAK e-Government.
- ^ "UAE legal Q&A: Penalty for breaking law by eating in public". The National (dalam bahasa Inggris). 2015-06-14. Diakses tanggal 2023-11-04.
- ^ "The Law Applicable To Alcohol Consumption in the UAE". Al Tamimi & Company (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-11-04.
- ^ "UAE Ramadan – Working Hours, Food Outlets, Anti-Begging Law, Donations Law – LYLaw Dubai" (dalam bahasa Inggris). 2023-03-28. Diakses tanggal 2023-11-04.
- ^ Canada, Global Affairs (2012-11-16). "Travel advice and advisories for United Arab Emirates". Travel.gc.ca. Diakses tanggal 2023-11-04.
- ^ "UAE announces new Ramadan food rules". Arabian Business. 2023-03-09.