Razia Sultana
Razia Sultan | |
---|---|
Sultan Delhi/Kesultanan Delhi | |
Berkuasa | 10 November 1236– Mei 1240 |
Penobatan | 1236 |
Pendahulu | Rukn ud din Firuz |
Penerus | Muiz ud din Bahram |
Kelahiran | 1205 Delhi |
Kematian | Mei 1240 Delhi |
Pemakaman | Bulbul-i-Khan dekat Gerbang Turkoman, Delhi |
Pasangan | Malik Ikhtiaruddin Altunia |
Keturunan | Zubrudin Mirza Rashil (1237-1238)_putra angkat |
Wangsa | Dinasti Mamluk (Delhi) |
Ayah | Shamsuddin Iltutmish |
Ibu | Qutub Begum |
Raziyya al-Din (1205 – 13 Oktober 1240, usia 35 tahun), nama tahta Jalâlat ud-Dîn Raziyâ (Persia-Arab:جلاله الد دین رضیه), Hindi: जलालत उद-दीन रज़िया), biasanya disebut dalam sejarah sebagai Razia Sultan, lahir di Budaun dan merupakan Sultan Delhi di India dari 1236 sampai Mei 1240. Seperti beberapa putri kerajaan Muslim lainnya pada zaman tersebut, ia dilatih untuk memimpin tentara dan pengurus-pengurus kerajaan jika diperlukan.[1] Razia Sultana adalah satu-satunya penguasa wanita pada Kesultanan dan zaman Mughal, meskipun wanita lainnya memerintah dari dibalik layar.[2] Razia mengubah sebutannya sebagai Sultana karena kata tersebut artinya "istri atau selir dari seorang sultan". Ia hanya akan menjawab dengan gelar "Sultan." Dalam opini beberapa orang, Razia memiliki semua kualitas dari seorang penguasa besar.
Memerintah sebagai Sultan dan kematian
[sunting | sunting sumber]Razia (juga disebut Radiyya atau Raziyya) menggantikan ayahnya Shams-ud-din Iltutmish pada Kesultanan Delhi pada 1236. Iltutmish menjadi sultan pertama yang memilih seorang wanita sebagai penggantinya ketika ia menjadikan putrinya Razia sebagai pewaris tahtanya. Razia menjadi penguasa perempuan pertama dan terakhir di Kesultanan Delhi. (Menurut sebuah sumber, putrasulung Iltumish awalnya ingin dijadikan sebagai penggantinya, tetapi meninggal saat masih bayi.) Namun, para bangsawan Muslim tidak menyetujui pelantikan seorang wanita sebagai pengganti yang dilakukan oleh Iltutmish, dan setelah sultan meninggal pada hari Rabu 30 April 1236, saudara Razia, Rukn ud din Firuz, dipilih untuk naik tahta.
Warisan
[sunting | sunting sumber]Razia mendirikan sekolah-sekolah, akademi-akademi, pusat-pusat untuk penelitian, dan perpustakaan-perpustakaan publik yang berisi karya-karya filsuf-filsuf kuno bersama dengan Al-Qur'an dan tradisi-tradisi Muhammad. Karya-karya Hindu dalam bidang ilmu pengetahuan, filsafat, astronomi, dan sastra dikabarkan diajari di sekolah-sekolah dan kolese-kolese.
Dalam budaya populer
[sunting | sunting sumber]Penyair Bengali Michael Madhusudan Dutt menulis sebuah permainan panggung tentang kehidupan Razia Sultana dalam bahasa Inggris yang berjudul Rizia, the sultana of Inde.[3]
Razia Sultana adalah sebuah film biopik 1983 tentang Razia Sultan, dengan Hema Malini mengambil peran tituler-nya.[4]
Pada 2015, & TV mulai menayangkan sebuah serial TV tentang kehidupan Razia Sultana, yang dibintangi oleh Pankhuri Awasthy.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Gloria Steinem (Introduction), Herstory: Women Who Changed the World, eds. Deborah G. Ohrn and Ruth Ashby, Viking, (1995) p. 34-36. ISBN 978-0sex670854349". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-06-19. Diakses tanggal 2015-06-06.
- ^ Table of Delhi Kings: Muazzi Slave King The Imperial Gazetteer of India, 1909, v. 2, p. 368..
- ^ "Michael Madhusudan Dutt". Diakses tanggal 5 Maret 2015.
- ^ "Razia Sultan". Internet Movie Database. Diakses tanggal 5 Maret 2015.
- ^ "Pankhuri Awasthi follows Hema Malini for 'Razia Sultan'". Times of India. IANS. 5 Februari 2015. Diakses tanggal 5 March 2015.