Riwayat Syu’bah dari ‘Ashim
Al-Qur'an |
---|
![]() |
Riwayat Syu’bah dari ‘Ashim (bahasa Arab: رواية شعبة عن عاصم) merupakan salah satu riwayat dalam Al-Qur’an yang diriwayatkan oleh Syu’bah bin Ayyasy (95 -193 H) dari gurunya, Ashim bin Abi an-Najud[1].
Syu’bah
[sunting | sunting sumber]Abu Bakar bin Ayyash bin Salim Al-Asadi Al-Kufi Al-Hannat Al-Muqri’ adalah seorang qari’ terkemuka yang dikenal dalam ilmu qira’at. Ia merupakan mantan budak Wasil Al-Ahdab. Terdapat perbedaan pendapat mengenai namanya; beberapa sumber menyebutnya sebagai Muhammad, sementara pendapat lain menyatakan namanya adalah Syu’bah, Rubah, Muslim, Khaddash, Mutarrif, Hammad, atau Habib. Namun, pendapat yang lebih kuat menyatakan bahwa namanya sama dengan kunyah-nya, yaitu Abu Bakar. Abu Bakar bin Ayyasy memiliki banyak murid yang belajar Al-Qur’an darinya. Di antara mereka adalah Abu Al-Hasan Al-Kisai, yang wafat lebih dahulu darinya, serta Yahya Al-‘Ilmi, Abu Yusuf Al-A’sya, Abdul Hamid bin Shalih Al-Barjami, ‘Urwah bin Muhammad Al-Asadi, dan Abdurrahman bin Abi Hamad. Salah satu muridnya yang paling dikenal dalam bidang tajwid dan penguasaan bacaan adalah Yahya bin Adam, yang belajar langsung darinya dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Abu Bakar bin Ayyash meriwayatkan hadits dari berbagai ulama, termasuk ayahnya sendiri, Abu Ishaq As-Sabi’i, Abu Hushain Utsman bin ‘Ashim, Abdul Aziz bin Rafi’, Abdul Malik bin ‘Umair, Yazid bin Abi Ziyad, Hushain bin Abi Abdurrahman As-Sulami, Humaid Ath-Thawil, Sufyan At-Tammar, Abu Ishaq Asy-Syaibani, ‘Ashim bin Bahdalah, Mughīrah bin Miqsam, dan lainnya.
Banyak ulama besar yang meriwayatkan hadits darinya, di antaranya Sufyan Ats-Tsauri, Abdullah bin Al-Mubarak, Abu Dawud Ath-Thayalisi, Aswad bin ‘Amir Syadhan Al-Madani, Imam Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma’in, dua bersaudara Abu Syaibah, Isma’il bin Aban Al-Warraq, Yahya bin Yahya An-Naisaburi, Khalid bin Yazid Al-Kahili, Abdul Jabbar Al-‘Atharidi, serta banyak perawi lainnya.[2]
Perbandingan antara Hafsh dan Syu’bah
[sunting | sunting sumber]Abu Hasyim Ar-Rifa’i menyatakan bahwa Hafsh adalah murid ‘Ashim yang paling memahami bacaan gurunya. Ia lebih unggul dibandingkan Syu’bah dalam ketelitian terhadap huruf-huruf bacaan. Adz-Dzahabi juga menegaskan bahwa Hafsh adalah perawi yang terpercaya dan sangat teliti dalam membaca Al-Qur’an.
Ibnu Al-Munadi mencatat bahwa Hafsh sering membaca kepada ‘Ashim berulang kali, dan para ulama terdahulu menganggapnya lebih unggul dalam hafalan dibandingkan Abu Bakar bin ‘Ayyasy. Mereka menggambarkannya sebagai seseorang yang sangat teliti dalam menjaga keaslian huruf-huruf yang ia pelajari dari ‘Ashim, sehingga bacaannya digunakan oleh umat Islam dalam jangka waktu yang lama.
Diriwayatkan bahwa Hafsh pernah bertanya kepada ‘Ashim, “Abu Bakar Syu’bah berbeda dengan saya dalam bacaan Al-Qur’an, bagaimana bisa?” Lalu ‘Ashim menjawab, “Aku mengajarkanmu bacaan sebagaimana yang diajarkan kepadaku oleh Abu Abdurrahman As-Sulami dari Ali bin Abi Thalib. Sedangkan aku mengajarkan Abu Bakar (Syu’bah) bacaan sebagaimana yang aku terima dari Zirr bin Hubaisy dari Abdullah bin Mas’ud.”
Metode bacaan
[sunting | sunting sumber]- Membaca basmalah di antara dua surah.
- Membaca mad munfashil dan mad muttashil dengan tingkat tawassuth (sedang).
- Mempertahankan huruf “ي” dalam bacaan “يَا عِبَادِي لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ” di surah Az-Zukhruf, tetapi hanya saat dibaca dalam keadaan washal (bersambung).
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]- Riwayat Hafsh dari ‘Ashim
- Riwayat Qalun dari Nafi’
- Riwayat Warsy dari Nafi’
- Riwayat Qunbul dari Ibnu Katsir
- Riwayat al-Bazzi dari Ibnu Katsir
- Riwayat ad-Duri dari Abu ‘Amr
- Riwayat as-Susi dari Abu ‘Amr
- Riwayat Hisyam dari Ibnu ‘Amir
- Riwayat Ibnu Dzakwan dari Ibnu ‘Amir
- Riwayat Khalaf dari Hamzah
- Riwayat Khallad dari Hamzah
- Riwayat ad-Duri dari al-Kisa’i
- Riwayat Abu al-Harits dari al-Kisa’i
- Riwayat Ibnu Jammaz dari Abu Ja’far
- Riwayat Ibnu Wardan dari Abu Ja’far
- Riwayat Ruwais dari Ya’kub
- Riwayat Rauh dari Ya’kub
- Riwayat Ishaq dari Khalaf
- Riwayat Idris dari Khalaf
Yang termasuk Qiraah Sab’ah adalah[3]:
- Abdullah bin Katsir ad-Dari al-Makki
- Abdullah bin Amir al-Yahshubi asy-Syami
- Asim bin Abi an-Najud al-Asadi al-Kufi
- Abu Amr bin al-‘Alaa al-Bashri
- Hamzah bin Habib Az-Zayyat al-Kufi
- Nafi’ bin Abdurrahman bin Abu Naim al-Madani
- Abu al-Hasan Ali bin Hamza al-Kisa’i al-Kufi
Pelengkap qiraat yang sepuluh:
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "معلومات عن شعبة بن عياش على موقع id.loc.gov". id.loc.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-09.
- ^ سير أعلام النبلاء، الطبقة السابعة، أبو بكر بن عياش، الجزء الثامن، صـ 495: 508 Diarsipkan 20 فبراير 2018 di Wayback Machine.
- ^ الغرناطي، التسهيل، ج. 1، ص. 51-57