Lompat ke isi

Rumbia, Jeneponto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rumbia
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenJeneponto
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri73.04.10 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7304051 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Kepadatan- jiwa/km²
Desa/kelurahan12 desa
Peta
PetaKoordinat: 5°29′57.94516″S 119°51′12.51180″E / 5.4994292111°S 119.8534755000°E / -5.4994292111; 119.8534755000

Rumbia adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Wilayah Kecamatan Rumbia berada di kaki Gunung Lompobattang dan terbagi menjadi 12 desa. Pada tahun 2010-2012, jumlah penduduk di Kecamatan Rumbia mencapai 22 ribu jiwa. Komoditas utama di Kecamatan Rumbia adalah kopi dan ubi jalar. Pada tahun 2020, Kecamatan Rumbia menjadi salah satu kecamatan yang terdampak parah akibat banjir di Kabupaten Jeneponto.

Pembentukan dan pembagian wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Rumbia merupakan salah satu dari 11 kecamatan di Kabupaten Jeneponto.[1] Kecamatan Rumbia dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 4 Tahun 2005. Wilayah Kecamatan Rumbia merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kecamatan Kelara. Kecamatan Rumbia kemudian terdiri dari 12 desa yaitu:[2] Nama-nama desa di Kecamatan Rumbia sebagai berikut:[3]

Kondisi geografi

[sunting | sunting sumber]

Tanah di Kecamatan Rumbia memiliki fisiografi vulkanik.[4] Kecamatan Rumbia berada di kaki Gunung Lompobattang, Sulawesi Selatan. Karena itu, wilayahnya dingin dan subur.[5] Kecamatan Rumbia memiliki curah hujan tahunan yang tergolong basah.[6]

Pada tahun 2010, jumlah penduduk di Kecamatan Rumbia sebanyak 22.634 orang. Jumlah tersebut bertambah menjadi 22.993 pada tahun 2012.[7]

Komoditas

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Rumbia merupakan salah satu pusat produksi kopi di Kabupaten Jeneponto. Budidaya kopi didukung oleh kondisi iklim dan kesuburan tanahnya. Berdasarkan keterangan Badan Pusat Statistik di Kabupaten Jeneponto, pada tahun 2014 Kecamatan Rumbia memproduksi kopi seberat 240 ton. Nilai produksi ini dihasilkan dari lahan pertanaman seluas 327 ha.[8]

Ubi jalar

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2017, Kecamatan Rumbia memanen ubi jalar seberat 2.639,92 ton dengan lahan seluas 202 ha. Pada tahun 2018, lahan yang digunakan untuk produksi ubi jalar berkurang menjadi 92 ha saja. Produksinya pun menurun menjadi 1.207.04 ton. Penurunan ini sebesar 13,2%.[9]

Bencana alam

[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kecamatan Rumbia menjadi salah satu di antara 7 kecamatan yang mengalami banjir di Kabupaten Jeneponto pada bulan Juni 2020. Banjir ini disebabkan oleh hujan berkepanjangan sejak tanggal 11-12 Juni 2020. Air hujan mengalir deras dari arah pegunungan dan menghantam Cekdam Ballang Sikuyu hingga jebol. Desa Rumbia di Kecamatan Rumbia menerima dampak paling parah dengan ketinggian air mencapai 2 meter.[10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Arifin, M., dkk. (2020). Kebijakan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Jeneponto Tahun 2018-2023 (PDF). Makassar: Politeknik Pariwisata Makassar. hlm. 6–7. ISBN 978-602-51991-9-6. 
  2. ^ "Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto" (PDF). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 
  3. ^ Pangestu, Ikhsan Margo (2022). Ariani, Oktavanyta, ed. Kecamatan Rumbia Dalam Angka 2022. BPS Kabupaten Jeneponto. hlm. 2. 
  4. ^ Rejekiningrum, P., Apriyana, Y., dan Haryanti, K.S. (2007). "Skenario Masa Tanam Kapas untuk Menekan Risiko Kekeringan: Studi Kasus Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan" (PDF). Jurnal Agromet Indonesia. 21 (1): 26. 
  5. ^ Fachrurrazi M., T. I., dkk. (2017). Kasmawati, ed. Surga di Kampung Bambu (PDF). Gowa: Pusaka Almaida. hlm. 4. ISBN 978-602-6253-67-5. 
  6. ^ Nurland, Farida (2011). "Studi Zonai Pengembangan Komoditas Unggulan Kabupaten Jeneponto" (PDF). Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. 8 (1): 45. 
  7. ^ Sutomo, Firman (2019). "Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Kelara dan Rumbia Kabupaten Jeneponto" (PDF). Jurnal Ecosolum. 8 (1). ISSN 2252-7923. 
  8. ^ Amelia, A. R., Ilsan, M., dan Nurliani (2019). "Performa Rantai Pasok (Supply Chain) Kopi Arabika (Coffea Arabica) di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto". Wiratani. 2 (1): 40. ISSN 2614-5928. 
  9. ^ Asriadi, Andi Imran (2020). "Pengaruh Harga dan Biaya Terhadap Pendapatan Petani Ubi Jalar Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto". Jurnal Agrifo. 5 (1): 53. 
  10. ^ "Banjir dan Tanah Longsor Jeneponto". Info Bencana Edisi Juni 2020. Badan Nasional Penanggulangan Bencana: P.2. 2020.