Samarotsaha
Samarotsaha | |||||
---|---|---|---|---|---|
Sri Maharaja Rake Halu Pu Juru Sri Samarotsaha Karnnakesana Ratnasangkha Kirtisingha Jayantaka Uttunggadewa | |||||
Raja Janggala ke-3 | |||||
Berkuasa | 1059 - ? | ||||
Pendahulu | Alanjung Ahyes | ||||
Penerus | belum diketahui | ||||
Kelahiran | Kahuripan | ||||
| |||||
Ayah | Airlangga |
Samarotsaha atau Sri Jayantaka adalah raja ketiga Kerajaan Janggala yang memerintah sekitar tahun 1059, beliau merupakan putra dari Airlangga ,beliau naik tahta dengan gelar abhiseka lengkapnya ialah Sri Maharaja Rake Halu Pu Juru Sri Samarotsaha Karnnakesana Ratnasangkha Kirtisingha Jayantaka Uttunggadewa.
Hubungan Samarotsaha dengan Airlangga
[sunting | sunting sumber]Bukti sejarah peninggalan Samarotsaha adalah Prasasti Sumengka tahun 1059, yang berisi penetapan desa Sumengka sebagai perdikan atau sima swatantra oleh Samarotsaha, karena para pemuka desa tersebut berjasa memperbaiki saluran air peninggalan Resi Aji Paduka Mpungku yang dimakamkan di tirtha atau pemandian. Resi Aji Paduka Mpungku adalah gelar kependetaan Airlangga berdasarkan Prasasti Gandhakuti (1042 M) dan Prasasti Pasar Legi (1043 M).
Samarotsaha menyebut dirinya pinaka wka paduka mpungku, yang berarti sebagai putra Airlangga. Dari istilah tersebut menimbulkan penafsiran bahwa, Samarotsaha bisa jadi adalah putra kandung Airlangga.
Kepustakaan
[sunting | sunting sumber]- Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.
- Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara