Semenanjung Shandong
Semenanjung Shāndōng (Hanzi sederhana: 山东半岛; Hanzi tradisional: 山東半島; Pinyin: Shāndōng Bàndǎo), juga dikenal sebagai Semenanjung Jiāodōng (胶东半岛; 膠東半島), adalah semenanjung yang terletak di provinsi Shandong, Tiongkok timur laut. Semenanjung ini merupakan batas sekatan Laut Bohai. Beberapa kota penting yang terletak di semenanjung ini adalah Qingdao, Yantai dan Weihai.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Wilayah Sewa Teluk Kiautschou adalah wilayah sewaan dari Kekaisaran Jerman dari tahun 1898 hingga 1914 yang terletak di sekitar Teluk Jiaozhou, tempat sebuah desa bernama Qingdao yang kemudian berkembang menjadi kota pelabuhan terbesar di provinsi Shandong. Sebagai konsekuensi dari Perang Dunia I, Jerman kehilangan Qingdao dan pengaruhnya di Shandong. Perjanjian Versailles memindahkan wilayah sewaan ke Kekaisaran Jepang alih-alih mengembalikan kedaulatan Tiongkok atas wilayah tersebut. Ketidakpuasan rakyat terhadap hasil ini, yang disebut sebagai Masalah Shandong, menyebabkan meletusnya Gerakan 4 Mei. Shandong kembali dalam kendali Tiongkok pada tahun 1922 setelah mediasi oleh Amerika Serikat selama Konferensi Angkatan Laut Washington. Weihai mengikuti pada tahun 1930. Namun, Jepang mempertahankan pengaruh ekonomi di daerah tersebut.