Sengkang, Singapura
Sengkang | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Transkripsi lain | |||||||||
• Mandarin | 盛港 | ||||||||
• Pinyin | Shèng Gǎng | ||||||||
• Melayu | Sengkang | ||||||||
• Tamil | செங்காங் | ||||||||
Koordinat: 1°23′30″N 103°53′40″E / 1.39167°N 103.89444°E | |||||||||
Negara | Singapore | ||||||||
Daerah | North-East Region
| ||||||||
Dewan Pengembangan Masyarakat (CDC) | |||||||||
Pemerintahan | |||||||||
• Wali Kota | Central Singapore CDC
CDC Timur Laut | ||||||||
• Anggota Dewan | Dapil Berkumpulan A.M.K.
Dapil Berkumpulan Pasir Ris-Punggol Dapil Perorangan Punggol Timur Dapil Perorangan Sengkang Barat | ||||||||
Luas | |||||||||
• Total | 10,59 km2 (409 sq mi) | ||||||||
• Residential | 3,97 km2 (153 sq mi) | ||||||||
Populasi | |||||||||
• Total | 240.640 | ||||||||
• Kepadatan | 0,23/km2 (0,59/sq mi) | ||||||||
Kode pos | 19, 28 | ||||||||
Dwelling units | 59,497 | ||||||||
Proyeksi penduduk | 92,000 |
Sengkang adalah kawasan perencanaan dan kota tempat tinggal yang bertempat di Daerah Timur Laut, Singapura. Kota ini memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di daerah ini, dengan 232.100 penduduk tinggal di kota ini pada 2017.[2] Sengkang berbatasan dengan Seletar dan Punggol di utara, Pasir Ris dan Paya Lebar di barat, Hougang dan Serangoon di selatan, serta Yishun dan Ang Mo Kio di barat.
Kota ini awalnya merupakan desa nelayan, yang kemudian berkembang dengan cepat lewat ambisi Lembaga Pembangunan Perumahan (House and Development Board, HDB) untuk bertransformasi menjadi kawasan perumahan yang sepenuhnya matang.[4][5]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama Sengkang bermakna "pelabuhan yang makmur" dalam bahasa Tionghoa. Nama ini berasal dari jalan yang disebut Lorong Sengkang (dalam Bahasa Melayu, lorong berarti jalan dan sengkang berarti mengunci atau mengganjal) dari Lorong Buangkok, Kawasan ini sebelumnya dikenal dengan Kangkar (Gang Jiao 港脚) atau "kaki pelabuhan" karena pernah ada pelabuhan nelayan yang terletak di sepanjang Sungei Serangoon.[5][6][7]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sengkang awalnya merupakan sebuah kawasan yang pernah dinamai Kangkar, yang namanya berasal dari nama pelabuhan dan desa nelayan di sepanjang Sungei Serangoon. Pada pertengahan abad ke-20, daerah tersebut merupakan rumah bagi beberapa penoreh getah, pekebun lada, dan pekebun nanas. Pada saat itu, perumahan umum terdekat adalah Pusat Pedesaan Punggol yang terletak di sepanjang Jalan Punggol.[8] Sengkang sebadian besar ditinggalkan pada 1994, ketika tim perancangan kota yang beranggotakan sepuluh orang dari Lembaga Pembangunan Perumahan (House and Development Board, HDB) memulai konseptualisasi bagi kota baru di Sengkang. Sengkang dipecah menjadi tujuh subzona yang akan menampung hingga 95.000 unit perumahan umum dan pribadi dalam jangka panjang.[4][7]
Blok apartemen pertama kota ini (yang dijuluki flat di kota ini) di Rivervale diselesaikan pada 1997.[4][9] Pada Agustus 2001, sekitar 33.700 unit tempat tinggal telah didirikan. Setakat 31 Maret 2017, terdapat 65.981 unit tempat tingal HDB di Sengkang.[5]
Pada Oktober 1999, sebuah komite pengarah yang diketuai oleh Michael Lim, yang saat itu menjadi Anggota Parlemen Konstituensi Perwakilan Kelompok Cheng San, dibentuk untuk mengawasi penyediaan fasilitas di Kota Baru Sengkang. Dengan mendapatkan umpan balik dari penduduk, ia menyelesaikan laporannya tentang perlunya fasilitas dan layanan di kota ini pada Juli 2000. Mereka berkoordinasi dengan berbagai organisasi untuk membuka lebih banyak pusat perbelanjaan yang dilengkapi dengan ruang terbuka untuk kegiatan komunitas dan pusat penitipan anak.[4][9][10][11][12][13]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Key Statistics | HDB Annual Report 2014/2015 (Laporan). Housing and Development Board. hlm. 10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 17 February 2018.
- ^ a b "Statistics Singapore - Geographic Distribution - 2018 Latest Data". Diakses tanggal February 11, 2019.
- ^ "Land Area and Dwelling Units by Town". Data Singapore. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-12. Diakses tanggal 26 January 2018.
- ^ a b c d Tee Hun Ching (24 September 2000). "Life behind the vales". The Straits Times.
- ^ a b c Housing and Development Board (4 October 2017). "Sengkang | HDB InfoWEB" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 December 2017.
- ^ Jose Raymond (8 February 2000). "Sengkang takes shape". The Straits Times. hlm. 28.
- ^ a b "Fancy living in an ocean park?". The Straits Times. 24 September 2000.
- ^ Mapping Unit of Singapore (1985). Singapore Road Map. Punggol (Peta) (edisi ke-3rd). 1:10,000. SMU 1168. Singapore: Ministry of Defence. hlm. 11. Diakses tanggal 23 February 2018.
- ^ a b Cindy Lim (11 April 2000). "Slow start in Sengkang". The Straits Times. hlm. 40.
- ^ Natalie Soh and Kenneth Lim (18 June 1999). "Few amenities in Sengkang". The Straits Times. hlm. 56.
- ^ "More amenities for Sengkang". The Straits Times. 12 June 2000. hlm. 34.
- ^ "Task force became model for meeting people's needs". The Sunday Times. 19 March 2006.
- ^ Ministry of Communications and Information (21 April 2001). "speech by Mr Lee Yock Suan". Diakses tanggal 6 February 2018.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Victor R Savage, Brenda S A Yeoh (2003). Toponymics – A Study of Singapore Street Names. Singapore: Eastern Universities Press. ISBN 981-210-205-1.
- Tommy Koh; Timothy Auger; Jimmy Yap; Ng Wei Chian, ed. (2006). Singapore: The Encyclopedia. Singapore: Editions Didier Millet. ISBN 981-4155-63-2.
- "Transcript of Prime Minister Lee Hsien Loong's National Day Rally English Speech on 19 August 2007 at NUS University Cultural Centre". Ministry of Information, Communications and the Arts. 19 August 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2007. Diakses tanggal 2 September 2007.