Lompat ke isi

Stasiun Ujung

Koordinat: 7°12′9.4″S 112°44′11.6″E / 7.202611°S 112.736556°E / -7.202611; 112.736556
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Ujung
Ujung+0,83 m
Stasiun Ujung, dengan trem uap Surabaya yang tengah berhenti. Tulisan Madoera Tram pada bagian samping stasiun menandakan stasiun tersebut dibangun oleh Madoera Stoomtram Maatschappij.
Lokasi
Koordinat7°12′9.4″S 112°44′11.6″E / 7.202611°S 112.736556°E / -7.202611; 112.736556
Ketinggian+0,83 m
Operator
Letak
km 0+000 lintas UjungWonokromo Kota-Krian OJS[1]
Jumlah jalur2
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1889
Ditutup1978
Nama sebelumnyaHalte Oedjoeng
Perusahaan awalMadoera Stoomtram Maatschappij
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Ujung (UJ), sebelumnya bernama Halte Oedjoeng (ODJ), adalah stasiun trem nonaktif dengan ketinggian +0,83 m yang terletak di Ujung, Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset VIII Surabaya. Stasiun ini juga merupakan stasiun terminus dari jalur trem lintas Surabaya, yang dioperasikan bersama oleh Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS) dan Madoera Stoomtram Maatschappij (Madoera Tram/MT), dengan MT mengelola bangunan dan emplasemen stasiun dan OJS mengoperasikan sarana trem uap.

Stasiun Ujung awalnya merupakan perhentian, dibangun bersebelahan dengan Pelabuhan Ujung, juga berdekatan dengan kompleks Marine Etablissement (pangkalan laut, sekarang menjadi kompleks Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V dan juga PT PAL). Perhentian tersebut dibuka bersamaan dengan pembukaan segmen Ujung–Fort Prins Hendrik (Benteng) pada 10 Desember 1889 oleh Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS). Ada seseorang yang menulis pengalamannya di koran Soerabaiasch Handelsblad, bahwa ia naik trem di hari pertama operasinya. Ia menilai, bahwa keretanya tampak bersih dari rapi dengan pelayanan kelas 2 yang bagus dan bahkan mengharap Staatsspoorwegen layak untuk meniru langkah OJS. Hanya saja, ia mengeluhkan pergerakan kru trem uap yang kurang leluasa.[3]

Ketika Madoera Stoomtram Maatschappij (Madoera Tram/MT) mulai menjalankan trem uapnya di Madura, MT membeli beberapa perahu agar hubungan Ujung–Kamal Pier dapat terjalin. Perahu tersebut dipasok oleh Firma Taylor & Lawson, yang berkedudukan di Batavia.[4] Maka sejak saat itulah, MT mulai mengembangkan operasinya di Surabaya. Pada tahun 1901 MT diizinkan untuk membangun emplasemen untuk menyimpan gerbong barang, di area bekas benteng Prins Hendrik.[5]

Tampak sisi utara dari Stasiun Ujung

Karena kebutuhan akan angkutan Surabaya–Madura semakin besar, maka MT berencana untuk meningkatkan perhentian ini dengan membangun bangunan permanen pada akhir tahun 1926. Bangunan tersebut tidak hanya melayani penumpang, tetapi juga barang hantaran dan juga mobil, yang nantinya akan diangkut menggunakan kapal feri, sehingga diklaim akan menghemat waktu berlayar dari Surabaya ke Kamal Pier sekitar 20 menit. Sementara itu, Stasiun Fort Prins Hendrik akan difokuskan untuk kereta api barang.[6] Untuk membangun bangunan stasiun ini, Madoera Tram menggaet kontraktor Belanda, Hollandsche Beton Maatschappij. Bangunan stasiun ini dibuka 1 Mei 1927 malam hari, dan dibuka dengan upacara peresmian yang dihadiri oleh Kepala Inspektur, G.M. Rueb.[7]

Bertumbuhnya urbanisasi di Surabaya menyebabkan trem di lintas ini berjalan sangat lambat karena harus menunggu penumpang yang kebanyakan pedagang memenuhi isi kereta. Dengan tarif 15 sen untuk kelas I dan 10 sen untuk kelas II, tidak mampu menyelamatkan trem Surabaya dari kepunahan.[8] Sejak tahun 1970-an, trem Surabaya dinyatakan tidak beroperasi karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum serta banyaknya penumpang gelap yang menyebabkan kebocoran pendapatan PJKA. Dengan ditutupnya trem uap Surabaya pada tahun 1978, berakhirlah riwayat trem Surabaya.[9][10]

Bangunan Stasiun Ujung saat ini sudah menghilang, dan bukti eksistensinya hanya dapat dilihat melalui foto-foto saja. Akses masuk ke Pelabuhan Ujung sekarang termasuk dalam pengelolaan Lantamal V sehingga dijaga ketat 24 jam.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Nederlandsch-Indie, Soerabaia 11 December". Soerabaiasch Handelsblad. 11 Desember 1880. 
  4. ^ "Verspreide Indische Berichten". de Locomotief. 27 November 1899. 
  5. ^ "Aan de Madoera Stoomtram Maatschappij". Soerabaiasch Handelsblad, 2de Blad. 29 Juli 1901. 
  6. ^ "Een nieuwe station: verbeterde vaart op Madoera". de Indische Courant. 7 Desember 1926. 
  7. ^ "Madoera Stoomtram Mij". de Locomotief, derde blad. 5 Mei 1927. 
  8. ^ "Sepenggal Perjalanan Sejarah Trem di Surabaya". historia.id. Diakses tanggal 2018-02-23. 
  9. ^ okler.net. "Heritage - Kereta Api Indonesia". heritage.kai.id. Diakses tanggal 2018-07-20. 
  10. ^ Raap, Olivier Johannes (2017). Kota di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 184. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Pasiran
menuju Krian
Trem Surabaya Terminus