Tanjung Samak, Rangsang, Kepulauan Meranti
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Tanjung Samak | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Riau | ||||
Kabupaten | Kepulauan Meranti | ||||
Kecamatan | Rangsang | ||||
Kode pos | 28755 | ||||
Kode Kemendagri | 14.10.03.2001 | ||||
Luas | 35 km² | ||||
Jumlah penduduk | 2.360 jiwa | ||||
Kepadatan | 93 jiwa/km² | ||||
|
Tanjung Samak adalah sebuah desa dan sekaligus ibukota dari Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Indonesia. Tanjung samak merupakan salah satu desa penghasil kelapa yang paling banyak di Kecamatan Rangsang. Desa Tanjung samak mempunyai jumlah kepala keluarga 810 KK dengan kepadatan penduduk 93 jiwa per km yang dipimpin oleh Kepala Desa bernama Saidi Roesman (Arsip Kantor Kepala Desa Tanjungsamak).
Desa Tanjung Samak mempunyai jarak tempuh ke kecamatan sangat dekat sekali karena kantor Kepala Desa Tanjungsamak sangat dekat dengan kantor Kecamatan Rangsang.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada masa zaman penjajahan, tepatnya tahun 1900-1920an, banyak masyarakat Indonesia dari pulau Jawa yang bertransmigrasi ke daerah Kesultanan Siak Sri Indrapura (sekarang Provinsi Riau) untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Banyak dari masyarakat yang bersuku Jawa pindah ke daerah baru, termasuk pada waktu itu menetap di sebuah pulau bernama Menggung, Tetapi, pulau tersebut sangat kecil dan tidak bisa untuk bertani dikarenakan sering terkena air pasang, Maka, masyakarat di kampung tersebut berinisiasi untuk pindah ke pulau seberang yg jauh lebih besar, Namun, pulau tersebut masih berupa hutan yang sangat lebat.
Pada ketika itu pulau tersebut belum ada namanya. Asal mula nama Tanjung Samak seperti yang dikenal sampai sekarang ini dikarenakan pulau tersebut berbentuk tanjung dan di pulau ini banyak terdapat pohon nyireh dan kayu bakau. Maka, orang-orang banyak yang berdatangan untuk mencari kulit nyireh serta kulit kayu bakau. Kulit nyireh dan kulit kayu bakau tersebut digunakan untuk menyamak layar sampan/perahu mereka, dari situlah orang-orang mulai mengenal ada sebuah tanjung yang banyak pohon nyireh dan kayu bakau nya. Sehingga orang-orang tersebut memberi nama tanjung nyireh.
Pada awal perpindahan masyakarat kampung tersebut, sebelumya kampung baru ini belum lah mempunyai nama, dan masyarakat disana menyebut Kampung Ndogol (penyebutan Dialek Jawa) Kamoung Dokol, Karena awal masyarakat membuka lahan di pulau ini berpusat di sungai yang ada di daerah Dokol. Tanah di pulau tersebut sangatlah subur untuk bertani, lama kelamaan daerah tersebut semakin ramai dan semakin maju.
Sekitar tahun 1928 orang-orang tersebut membuka lahan perkebunan/pertanian. Dikarenakan keadaan pulau tersebut di daerah dataran rendah maka masyarakat mencari lahan yang baru yang cocok untuk perkebunan/pertanian. Dengan demikian, maka cenderung lebih cepat dan terbentuklah sebuah desa pada tahun 1932. Pada tahun 1932 seiring dengan resmi terbentuknya sebuah desa dan resmi menjadi nama Desa Tanjung Samak yang diambil dari nama pohon nyireh dan kayu bakau yang kulitnya untuk digunakan sebagai bahan menyamak/pengawet layar sampan/perahu yang umumnya digunakan masyarakat pada waktu itu. Pohon-pohon ini paling mudah untuk didapat dan tumbuh subur di sekitar tanjung dan sungai tempat berlabuhnya para pendatang. Dengan demikian kesepakatan masyarakat kampung maka terbentuklah sebuah nama yakni Tanjung Samak. Sampai sekarang Desa Tanjung Samak adalah salah satu desa tertua yang terdapat di Pulau Rangsang, sekaligus menjadi Ibukota dari Kecamatan Rangsang.
Letak Geografis
[sunting | sunting sumber]Desa Tanjung Samak merupakan desa yang terletak di wilayah pesisiran pulau Rangsang yang berada di Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti. Luas wilayah Desa Tanjung Samak tidak lah begitu besar adapun luas wilayahnya lebih kurang dari 12 km2 (Arsip Kantor Kepala Desa Tanjungsamak 2021). Adapun letak Desa Tanjung samak ini, mempunyai batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Citra Damai
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Air Hitam dan Pulau Menggung
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dwi Tunggal
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Teluk Samak
Demografi
[sunting | sunting sumber]Penduduk Desa Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti terdiri dari berbagai etnis suku, agama, dan budaya. Jumlah penduduk Desa Tanjung samak yaitu 2.360 jiwa dengan jumlah laki-laki 1.230 jiwa dan jumlah perempuan 1.130 jiwa (Arsip Kantor Kepala Desa Tanjungsamak 2021)
Tanjung Samak merupakan kota kecil di tepi pantai yang menjadi ibukota Kecamatan Rangsang berperan sebagai pelabuhan penting pada jalur pelayaran dari Riau Daratan hingga Kepulauan Riau. Kapal ferry dari berbagai rute singgah di pelabuhan ini setiap hari untuk menurunkan atau menaikkan penumpang. Potensi tersebut sangat terbuka bagi peningkatan perekonomian masyarakat.
Agama Dan Pendidikan
[sunting | sunting sumber]1. Agama
[sunting | sunting sumber]Dalam kehidupan masyarakat desa Tanjung Samak terdapat berbagai agama yang dianut, namun mayoritas warga Desa Tanjung Samak adalah beragama Islam, sehingga jarang terjadi pertentangan antar umat. Masyarakat desa sangat menjaga hubungan diantara mereka dengan mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mengetahui lebih jelas agama yang dianut warga Tanjungsamak dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
N0 | AGAMA | JUMLAH |
---|---|---|
1. | ISLAM | 2.230 JIWA |
2. | BUDHA | 80 JIWA |
JUMLAH | 2.360 |
Sumber data : Kantor Kepala Desa Tanjungsamak
Sarana prasana rumah ibadah yang terdapat di Desa Tanjungsamak yang sangat berpengaruh bagi masyarakat dalam melaksanakan ibadah, yang terdiri dari
- Masjid 4 Bangunan
- Mushola 7 Bangunan
- Vihara 1Bangunan
2. Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Pendidikan sangat penting dalam menjalani kehidupan, dengan adanya pendidikan masyarakat akan lebih maju dan berkembang. Pendidikan juga sangat berpengaruh pada perkembangan ekonomi dan juga pola berfikir masyarakat. Karena pendidikan salah satu sarana untuk menuju perkembangan penduduk yang lebih maju. Banyak pelajar-pelajar Desa Tanjungsamak yang menuntut ilmu di luar Kabupaten dan luar negara.
Desa Tanjungsamak merupakan Desa yang sangat pesat dengan perkembangan dunia pendidikan, sekarang di Desa Tanjungsamak telah berdiri sekolah agama dan sekolah umum, sekolah agama terdiri dari 1 Pondok Pesantren, 1 Madrasah Aliyah, 2 MTS, 2 MDW (Madrasah Diniyah Wustho), 3 MDA. Sedangkan sekolah umum terdiri 1 SMA, 1 SMP, 2 SD, 2 TK, 2 PAUD.
Mata Pencaharian Masyarakat
[sunting | sunting sumber]Desa Tanjungsamak merupakan wilayah dekat dengan Kecamatan, hingga masyarakat mudah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Disamping itu masyarakatnya mempunyai beragam pekerjaan, diantaranya : Petani, Guru, Buruh/Karyawan, Nelayan, PNS, Pedagang, dll.
Sosial Dan Kebudayaan Masyarakat
[sunting | sunting sumber]Masyarakat Tanjung samak mempunyai adat istiadat yang sama dengan desa-desa lain, walaupun di Desa Tanjungsamak mayoritas suku jawa, akan tetapi tidak ada perbedaan antara mereka. Di Desa Tanjungsamak dalam acara khitan dan acara pernikahan dilakukan kebanyakan sama seperti desa lain, hanya saja pada suku melayu pada acara pernikahan melakukan tepung tawar pada siang hari setelah selesai khatam Al-Qur’an,sedangkan suku jawa pada malam hari setelah selesai khatam Al-Qur’an. walaupun kebanyakan suku jawa yang bermukim di desa Tanjungsamak tetapi dalam hal sosial dan budaya masyarakat di Desa Tanjungsamak tetap menjalanakan Adat istiadat suku melayu dengan percampuran Adat Istiadat Suku Jawa.
Potensi Sumber Daya Alam
[sunting | sunting sumber]Pada dasarnya seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki potensi untuk dijadikan sebagai daerah pengembangan tanaman pangan (jagung, padi, ketela pohon, ketela rambat, dll), perkebunan (karet, kelapa, sagu, kopi, dan pinang), perikanan, dan bidang pariwisata. Dari beberapa sub sektor pertanian yang berpotensi di kabupaten meranti, kelapa merupakan salah satu komoditi yang menjadi unggulan di desa tanjung samak. Kelapa merupakan komoditas tanaman perkebunan kedua yang memiliki luas area tanam terluas di Kabupaten Kepulauan Meranti. Dengan total luas area seluas 30.015 ha pada tahun 2011. Perkebunan kelapa rakyat juga merata di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan kebun kelapa terluas terdapat di kecamatan Rangsang seluas 15.256 ha. Dari luasan perkebunan kelapa yang ada di kecamatan rangsang, desa Tanjung samak merupakan salah satu desa penghasil kelapa yang paling banyak (RPIJM Kabupaten Kepulauan Meranti, 2016).