Tari Cendrawasih
Tari Cendrawasih adalah sebuah tari Bali yang ditampilkan oleh dua penari perempuan dan mengilustrasikan ritual-ritual perkawinan burung cendrawasih.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sebuah tarian yang dikenal sebagai cendrawasih tersebut berasal dari I Gede Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di Kabupaten Buleleng pada 1956, wilayah tersebut adalah tempat asal dari sejumlah tarian, meliputi Trunajaya, Wirangjaya, dan Palawakya. Namun, versi ini memiliki perbedaan yang signifikan dari tarian yang sekarang umumnya ditampilkan.[1]
Penampilan Tari Cendrawasih pada masa sekarang berasal dari koreografi oleh N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya pada 1988.[2] Tari Cendrawasih terinspirasi oleh burung cendrawasih, yang dikenal dalam bahasa Bali sebagai manuk dewata.[3][4] Jenis burung tersebut dikenal suka menari dan menyanyi ketika berupaya untuk melakukan perkawinan. Tari Cendrawasih adalah salah satu dari beberapa tari Bali yang terinspirasi oleh burung; tarian lainnya meliputi tari Manuk Rawa dan tari Belibis.[5]
Koreografer dari penampilan individual diizinkan untuk menginterpretasikan karya mereka sendiri.[2] Tari cendrawasih sering ditampilkan di luar Indonesia ketika mempromosikan budaya Indonesia, seperti di Peru pada 2002,[6] di Galeri Seni Freer di Washington, D.C., pada 2008,[4] Jepang pada 2008,[7] dan Belanda pada 2008.[8]
Sebuah studi pada 2014 menemukan bahwa penampilan tunggal tari cendrawasih dapat membakar 40 kalori, atau 5 kalori per menit ketika menari, dengan detak denyut nadi penari sekitar 157 kali per menit.[9]
Penampilan
[sunting | sunting sumber]Tarian tersebut ditampilkan oleh dua wanita,[3] satu memerankan burung cendrawasih jantan dan satu memerankan betina; tarian tersebut mengambil bentuk dari ritual perkawinan.[10] Para penari dipakaikan dengan hiasan kepala bergaya Pandji.[5]
Beberapa gerakan tidak ditampilkan dalam bentuk tarian Bali lainnya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Bali Post 2012.
- ^ a b Ayu 2013, hlm. 3.
- ^ a b Pikiran Rakyat 2014.
- ^ a b Smithsonian Institution.
- ^ a b Dibia & Ballinger 2004, n.p.
- ^ The Jakarta Post 2002.
- ^ Wardany 2008.
- ^ The Jakarta Post 2008.
- ^ Adiartha Griadhi & Dwi Primayanti 2014, hlm. 2, 5.
- ^ Kompas.
Kutipan karya
[sunting | sunting sumber]- Adiartha Griadhi, I Putu; Dwi Primayanti, Dewa Ayu Inten (July 2014). "Karakteristik Denyut Nadi Kerja dan Jumlah Pemakaian Energy pada Tarian Tradisional Bali Memenuhi Kriteria Aktivitas Fisik Erobik Intensitas Ringan – Sedang yang Bermanfaat untuk Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana". Sport and Fitness Journal (dalam bahasa Indonesia). Denpasar: Universitas Udayana. 2 (2): 1–8. ISSN 2302-688X. line feed character di
|title=
pada posisi 130 (bantuan) - Ayu, Eka Savitri Sastrawan Dewa (2013). "Gerak Tari Cendrawasih sebagai Sumber Inspirasi Karya Seni Lukis" (dalam bahasa Indonesian). Denpasar: ISI Denpasar.
- Dibia, I; Ballinger, Rucina (2004). Balinese Dance, Drama & Music: A Guide to the Performing Arts of Bali. Tuttle. ISBN 978-962-593-195-1.
- "Balinese Music and Dance: Gamelan Mitra Kusuma". Smithsonian Institution. 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-07. Diakses tanggal 7 November 2014.
- "Dewi promotes RI culture abroad". The Jakarta Post. 2 June 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-07. Diakses tanggal 7 November 2014.
- "Ni Made Darmi, former palace dancer, stays active". The Jakarta Post. 2 November 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-07. Diakses tanggal 7 November 2014.
- "Para Penari Jepang Ramaikan PKB". Kompas.com (dalam bahasa Indonesian). 11 July 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-15. Diakses tanggal 15 November 2014.
- "Renovasi Tari Cendrawasih". Bali Post (dalam bahasa Indonesian). 10 September 2012. Diakses tanggal 7 November 2014. (perlu mendaftar)
- "RI, Peru in cultural diplomacy". The Jakarta Post. 5 September 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-07. Diakses tanggal 7 November 2014.
- "Tari Cendrawasih Keelokan Gerak dan Busana". Pikiran Rakyat (dalam bahasa Indonesian). 12 February 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-07. Diakses tanggal 7 November 2014.
- Wardany, Irawaty (14 July 2008). "Japanese perform Balinese dances". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-07. Diakses tanggal 7 November 2014.