Lompat ke isi

Tim nasional sepak bola Uzbekistan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Uzbekistan
Lencana kaos/Lambang Asosiasi
JulukanOq bo'rilar
(Serigala Putih)
AsosiasiFederasi Sepak Bola Uzbekistan (UFF)
KonfederasiAFC (Asia)
Sub-konfederasiCAFA (Asia Tengah)
PelatihSlovenia Srečko Katanec
KaptenEldor Shomurodov
Penampilan terbanyakServer Djeparov (128)
Pencetak gol terbanyakMaksim Shatskikh (34)
Stadion kandangStadion Milliy
Stadion Pakhtakor
Kode FIFAUZB
Peringkat FIFA
Terkini84 Steady (16 September 2021)
Tertinggi45 (November 2006)
Terendah119 (November 1996)
Peringkat Elo
Terkini 53 Kenaikan 14 (19 Januari 2024)[1]
Warna pertama
Warna kedua
Pertandingan internasional pertama
 Tajikistan 2–2 Uzbekistan Uzbekistan
(Dushanbe, Tajikistan; 17 Juni 1992)
Kemenangan terbesar
Uzbekistan Uzbekistan 15–0 Mongolia 
(Chiang Mai, Thailand; 5 Desember 1998)
Kekalahan terbesar
 Jepang 8–1 Uzbekistan Uzbekistan
(Sidon, Lebanon; 17 Oktober 2000)
Piala Asia
Penampilan7 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaikTempat keempat; 2011

Tim nasional sepak bola Uzbekistan mewakili Uzbekistan di kompetisi persepak bolaan internasional. Tim ini diatur oleh Federasi Sepak Bola Uzbekistan. Setelah terpisah dari Uni Soviet, mereka memainkan pertandingan perdana mereka melawan Tajikistan pada 17 Juni 1992 di Dushanbe, Tajikistan yang berakhir imbang 2 - 2. Uzbekistan merupakan tim terkuat dibandingkan tim nasional Asia Tengah lain, seperti Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, dan Turkmenistan. Mereka pemenang pada 1994.

Mereka tersingkir di babak final dari Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006 setelah kalah dalam peraturan gol tandang terhadap Bahrain. Hasil subjek pertandingan dinilai kontrofersi karena dimainkan tiga pertandingan. Pertama, di Stadion Pakhtakor Marzakiy, tuan rumah Uzbekistan menang 1 - 0 atas Bahrain. Namun hasil itu dibatalkan FIFA setelah terjadi sebuah kesalahan yang dilakukan oleh sang wasit asal Jepang. Pertandingan ulangan yang dilaksanakan 8 Oktober 2005 berakhir imbang 1 - 1 yang dipimpin Massimo Bussaca dari Swiss.[2] Pada pertandingan kedua di Bahrain, mereka bermain imbang tanpa gol.[3] Pada pertandingan itu, Graham Poll dari Inggris menjadi pengadil kedua tim. Dengan hasil itu, Uzbekistan tereliminasi.

Pada pergelaran Piala Asia AFC 2007, Uzbekistan yang tergabung di Grup C yang memainkan pertandingannya di Malaysia, mampu melewati babak penyisihan grup dengan hasil: Iran 2 - 1 Uzbekistan, Uzbekistan 5 - 0 Malaysia, dan Uzbekistan 3 - 0 Republik Rakyat Tiongkok. Namun, pada pertandingan babak perempat final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Uzbekistan terpaksa harus menelan pil pahit setelah takluk 2 - 1 dari Arab Saudi.

Lahirnya sepak bola di Uzbekistan pada tahun 1912 (baca artikel ini), karena saat itu tim sepak bola Uzbekistan dibentuk di Kokand, beberapa saat kemudian di Ferghana, Andijan, Tashkent, Samarkand, Bukhara dan Urganch, di antaranya mulai diadakannya pertandingan jarak jauh. Kejuaraan pertama di lembah Ferghana diadakan pada tahun 1914, Kejuaraan SSR Uzbekistan yang mulai dimainkan sejak tahun 1926, dan pengundian Piala SSR Uzbekistan mulai dilaksanakan sejak 1939. Dari tahun 1924 hingga 1991 Uzbekistan merupakan bagian dari Uni Soviet (USSR) sebagai Republik Sosialis Soviet Uzbekistan (UzSSR).

Pada tahun 1928, tim nasional Uzbekistan dibentuk untuk pertama kalinya, yang mengambil bagian dalam Spartakiade, yang mencakup perwakilan dari beberapa negara Eropa. Pada turnamen ini, tim nasional Republik Sosialis Soviet Uzbekistan mengadakan pertandingan internasional pertamanya melawan tim pekerja dari Swiss dan menang dengan skor 8-4. Hingga pertengahan tahun 1991, Uzbekistan adalah bagian dari Uni Soviet dan memiliki tim nasionalnya sendiri serta republik-republik Union lainnya yang sebagian besar memainkan pertandingan dalam tim dan tim Uni Soviet, khususnya dalam turnamen sepak bola Spartakiad Rakyat Uni Soviet. Tim nasional RSS Uzbekistan berpartisipasi dalam semua turnamen sepak bola Spartakiad of Peoples of the USSR, dan pada turnamen 1986 mencapai final dan kalah dari tim SSR Ukraina (Ukraina modern) dengan skor 0-1, sehingga mereka memenangkan medali perak dalam turnamen tersebut. Sepanjang sejarah Uni Soviet, RSS Uzbekistan adalah salah satu dari lima kekuatan utama pengembangan sepak bola di negara ini, bersama RSF Rusia, SRK Ukraina, SSR Belarus dan SRK Georgia.

Klub sepak bola paling kuat, serta klub semi-profesional dan profesional dari Uzbekistan SSR berpartisipasi dalam Liga Sepak Bola Uni Soviet dikasta (Soviet Top League, Soviet First League, Soviet Second League dan Soviet Second League B) dan USSR Cup. Klub nonprofesional RSK Uzbekistan berpartisipasi dalam Kejuaraan RSK Uzbekistan dan Piala RSK Uzbekistan.

Setelah pembubaran Uni Soviet dan Uzbekistan memperoleh kemerdekaan, tim nasional Uzbekistan mulai diorganisir. Tim nasional mengadakan pertandingan pertamanya pada tahun 1992. Pertandingan pertama tim nasional Uzbekistan adalah pertandingan melawan Tajikistan dalam rangka [[:ru:Кубок ентральной о футболу 1992] |Central Asian Cup 1992]] (turnamen ini diadakan sekali) yang diprakarsai oleh FIFA. Pertandingan-pertandingan ini secara resmi didaftarkan oleh FIFA berdasarkan fakta bahwa tim nasional Uzbekistan telah diizinkan sejak tahun 1992 untuk berpartisipasi dalam turnamen yang diadakan di bawah naungan FIFA. Pada pengundian turnamen ini dan dalam format liga, tim nasional Uzbekistan berada di urutan kedua setelah tim nasional Kazakhstan. Pada tahun pertama keberadaannya, tim nasional Uzbekistan hanya mengadakan pertandingan dengan Tajikistan, Turkmenistan, Kazakhstan, dan Kirgizstan. Pada tahun 1993 tim belum memainkan satu pertandingan pun.

Pada tahun 1992, Uzbekistan menjadi anggota Tim sepak bola nasional CIS, yang berdiri selama satu tahun dan menggantikan Tim nasional sepak bola Uni Soviet dan sebagai gantinya mereka berpartisipasi dalam Euro 1992 .

Sebagian besar mantan republik Soviet menjadi anggota UEFA (Rusia, Ukraina, Belarus, Moldova, Latvia, Lithuania , Estonia, Georgia, Armenia, Azerbaijan), dan Uzbekistan juga beberapa ingin menjadi anggota dari UEFA. Tetapi seperti republik lainnya di Asia Tengah (Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Turkmenistan), memilih AFC . Pada tahun 2002, Kazakhstan menjadi anggota UEFA untuk pengembangan sepakbola yang lebih baik, tetapi Uzbekistan memilih untuk tetap berada di AFC. Bagaimanapun, ada banyak yang mendukung keanggotaan Uzbekistan di UEFA. Karena mereka percaya bahwa Uzbekistan menunjukkan sepak bola Eropa, dan Uzbekistan Soviet, yang merupakan bagian dari Uni Soviet, telah lama menjadi anggota UEFA.

Pada tahun 1994, Federasi Sepak Bola Uzbekistan secara resmi masuk sebagai anggota dari AFC dan FIFA. Pada tahun yang sama Uzbekistan juga memenangkan turnamen internasional Piala Kemerdekaan Uzbekistan, dan pada akhir tahun tim nasional menang di akhir timnas Cina dengan skor 4:2, menjadi pemenang turnamen sepak bola Asian Games 1994 yang berlangsung di kota Hiroshima, Jepang.

Susunan pemain pada babak Final Asian Games 1994 pada 16 Oktober 1994, di Hiroshima, (Jepang).

turnamen Asian Games 1994 dianggap sebagai tahun kesuksesan Uzbekistan, dan memberikan awal bagi kebangkitan Uzbekistan sebagai penantang serius di Asia. Turnamen ini akan terus dikenang sebagai "Miracle of 1994".

Meskipun turnamen itu untuk pemain amatir pada saat itu (U-23 yang mulai berkompetisi sejak 2002), namun Uzbekistan saat itu dianggap sebagai tim lemah. Selain itu, persaingan Uzbekistan sangat ketat, dengan hanya membawa 17 pemain dengan anggaran di bawah $ 14.000 untuk sebuah Federasi Sepakbola yang baru lahir. Konflik juga muncul di dalam ketika Rustam Akramov ditunjuk sebagai pelatih pertama Uzbekistan sementara Berador Abduraimov yang lebih dikenal hanya menjadi asisten, dan sebagai orang yang sangat dibenci oleh Abduraimov. Tidak hanya itu, banyak dari pemainnya sebagian besar beretnis Rusia dan memilih untuk mewakili Rusia atau Ukraina, atau sebagian ke Nigeria setelah jatuhnya Uni Soviet. Dua klub besar, Pakhtakor dan Neftchi merupakan tempat bagi mayoritas pemain mereka untuk tim Uzbekistan, melakukan perjalanan ke Jepang dengan sedikit harapan.

Meskipun demikian, Uzbekistan menandai turnamen mereka dengan kinerja yang luar biasa. Masuk dalam grup bersama Arab Saudi, dua tim asal Asia Tenggara Thailand dan Malaysia, bersama Hong Kong, Uzbekistan mengejutkan publik di Hiroshima dengan kemenangan 4-1 atas Arab Saudi. Kemudian diikuti dengan kemenangan 5–0 atas Malaysia, kemenangan 1-0 atas Hong Kong dengan susah payah sebelum menyegel tempat pertama kala menang 5–4 atas Thailand. Di perempat final, Uzbekistan mengalahkan tetangga mereka Turkmenistan 3-0 untuk maju ke semi-final di mana mereka menghadapi Korea Selatan. Korea Selatan mengirimkan sembilan pemain yang pernah berpartisipasi dalam Piala Dunia FIFA 1994 dan diharapkan untuk dapat membendung para pemain Uzbekistan dengan mudah, setelah mengalahkan tuan rumah Jepang. Namun, penggemar Jepang menahan kesedihan ini, mereka berbalik mendukung Uzbekistan saat melawan Korea Selatan dan dengan dukungan dari publik Jepang, Uzbekistan dapat mengejutkan Korea Selatan dengan kemenangan 1-0 untuk maju ke final, final pertama sejak merdeka dari Uni Soviet.

Dalam pertandingan di babak final, mereka melawan China, dalam pertandingan ini Uzbekistan menciptakan sebuah keajaiban dengan mengalahkan pemain China yang saat itu sedang naik daun dengan skor 4–2 untuk merebut gelar pertama dan satu-satunya di Asia, dua tahun setelah keberadaannya. Penaklukan ajaib ini memberi Uzbekistan citra baru yang segar, dan akan meningkatkan posisi Uzbekistan sebagai pesaing serius untuk kompetisi Asia di masa depan.[4]

Uzbekistan mengalahkan saingan mereka yang merupakan tetangganya yaitu Tajikistan dalam satu kondisi comeback yang gila. Setelah mereka dikalahkan 0–4 di Dushanbe, Uzbekistan sepertinya akan kehilangan semuanya, tapi Uzbekistan secara mengejutkan dapat membalikkan keadaan ketika mereka bertindak sebagai tuan rumah, mereka menghancurkan Tajikistan 5–0 untuk menang 5–4 secara agregat, sehingga memberi Uzbekistan debut pertamanya di turnamen tersebut.

Di Piala Asia AFC 1996, Uzbekistan tergabung dengan Jepang, Cina, dan Suriah. Berbeda dengan Asian Games, Piala Asia dinilai lebih ketat karena diperuntukan bagi skuat utama. Dengan kondisi tersebut, Uzbekistan yang baru tampil di Asian Games 1994 dinilai bukan unggulan.

Namun, dalam pertandingan pembuka mereka melawan China, Uzbekistan mengejutkan semuanya. Meskipun Cina memberikan banyak tekanan selama pertandingan, Uzbekistan berhasil mengatasi Cina dengan dua gol dimenit akhir untuk memberi mereka kemenangan 2-0 dan poin pertama di turnamen ini. Kemenangan mengejutkan Uzbekistan ini, bagaimanapun, menimbulkan alarm berbahaya bagi lawan lainnya, Jepang dan Suriah tidak mentolerir Uzbekistan, dan menghancurkan Uzbekistan dalam dua pertandingan yang menentukan. Karena itu, Uzbekistan berada di posisi terbawah di grup mereka dan gagal lolos ke babak pertama.

Uzbekistan memulai pertandingan ini dengan kinerja yang sangat baik untuk lolos ke Piala Dunia di babak kualifikasi Piala Dunia 1998. Mereka dikelompokkan dengan Yaman, Kamboja dan Indonesia di babak pertama, dalam hal ini Uzbekistan terbukti terlalu kuat untuk yang lainnya dengan hanya gagal menang sekali karena hasil imbang di pertandingan tandang ke Indonesia. Tak lama setelah itu, Uzbekistan dengan gagah maju ke babak final, tetapi hal-hal akan terbukti lebih sulit, dengan Uzbekistan yang tidak beruntung kala menghadapi Korea Selatan yang lebih kuat, Jepang dan Uni Emirat Arab (UEA). Satu-satunya kemenangan Uzbekistan datang saat melawan tetangga mereka Kazakhstan. Sedikit yang diketahui oleh banyak pendukung Uzbekistan, hal ini akan mulai menjadikan negara ini sebagai penghambat setiap kualifikasi Piala Dunia utama, dengan tim sering gagal dalam pencarian terakhir mereka.

Piala Asia AFC 2000 untuk Uzbekistan adalah momen yang buruk karena menjadi penampilan terburuk Uzbekistan di banyak kompetisi besar. Dikelompokkan lagi dengan Jepang, Arab Saudi dan lawan baru Qatar, Uzbekistan terlempar ke dasar klasemen grup, dengan dua kekalahan telak dari Arab Saudi dan Jepang, di samping hasil imbang 1-1 melawan Qatar.

Uzbekistan gagal melaju ke babak selanjutnya di panggung asia sampai mereka mencapai delapan besar di Piala Asia 2004, mereka sukses memuncaki klasemen grup mereka setelah memenangkan semua pertandingan, di mana mereka dikalahkan oleh Bahrain setelah adu penalti.

Penampilan itu diikuti dengan kemenangan atas Irak di babak kedua kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman, dengan gol dari Massim Shatskikh dan Alexander Geynrikh mengirim mereka ke babak delapan besar.

Mereka tersingkir di tahap final dari babak Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006 – AFC setelah kalah sesuai aturan gol tandang saat mereka melawat ke Bahrain. Hasilnya terjadi kontroversi karena sebenarnya ada tiga pertandingan yang dimainkan; yang pertama, kemenangan 1-0 untuk Uzbekistan dihapus setelah FIFA menyatakan hasil batal setelah kesalahan dari Toshimitsu Yoshida seorang wasit asal Jepang.[5] Pertandingan ulang kemudian berakhir 1-1, dan setelah pengembalian selesai 0-0, Uzbekistan tersingkir.

Di Piala Asia 2007, Uzbekistan mampu melewati tahap grup dengan mengalahkan Malaysia 5–0 dan PR China 3-0. Namun, Uzbekistan tersingkir dari turnamen di perempat final dengan kalah dari Arab Saudi 2-1.

Pendukung tim nasional Uzbekistan selama pertandingan kualifikasi untuk Piala Dunia 2010 melawan Jepang, di Stadion Pakhtakor, di Tashkent

Setelah beberapa kali mengganti pelatih yang berasal dari luar Uzbekistan (Jerman Hans-Jürgen Gede, Inggris Bob Houghton dan Rusia Valeri Nepomniachi) dalam tiga tahun, Uzbekistan kemudian beralih ke mantan pelatih tim sepak bola di ajang Olimpiade Uzbekistan Rauf Inileev . Selama babak kualifikasi untuk Piala Dunia 2010, Uzbekistan maju ke babak keempat di Kualifikasi Asia setelah memenangkan empat pertandingan pertama mereka, tetapi finis terakhir di Grup A putaran final di belakang favorit Australia, Jepang, Bahrain dan Qatar, dengan empat poin dari delapan pertandingan.

Starting Eleven Uzbekistan di Piala Asia AFC 2011.

Empat tahun kemudian, di Piala Asia 2011, Uzbekistan berakhir di tempat keempat, hasil terbaik mereka di turnamen sejauh ini. Setelah melewati Grup A Piala Asia AFC 2011 babak penyisihan grup dan perempat final, tim Uzbekistan kehilangan apa yang mungkin merupakan Piala Asia pertama mereka di putaran final ketika Australia mengalahkan mereka 0–6 dalam pertandingan semifinal mereka. Beberapa hari kemudian, mereka dikalahkan lagi oleh Korea Selatan di perebutan tempat ketiga.[6]

Dalam babak kualifikasi untuk Piala Dunia 2014, Uzbekistan maju ke babak keempat dari Kualifikasi Asia setelah memenangkan grup mereka di babak ketiga atas tim favorit Jepang. Uzbekistan selesai dengan 16 poin (lima kemenangan dan satu imbang), yang lebih dari tim lain di babak ketiga, termasuk kemenangan tandang 1-0 yang mengesankan melawan Jepang.

Di babak keempat kualifikasi, Uzbekistan finis ketiga di Grup A di belakang Iran dan Korea Selatan. Uzbekistan memiliki jumlah poin yang sama dengan Korea Selatan (14 poin), yang memiliki selisih gol lebih baik dengan satu gol.

Dua tim yang menempati posisi ketiga di grup babak keempat (Yordania dan Uzbekistan) saling berhadapan di babak kelima untuk menentukan AFC peserta dalam play-off antarbenua. Pertandingan berlangsung pada tanggal 6 dan 10 September 2013. Dengan kedua tim masih berimbang pada waktu penuh di leg kedua, Jordan akhirnya maju ke play-off antarbenua setelah menang 9–8 pada babak adu penalti.

Di Piala Asia 2015, Uzbekistan maju ke babak perempat final setelah finis sebagai runner-up di pertandingan yang sulit di Grup B yang dimenangkan oleh China, sementara Arab Saudi dan Korea Utara tersingkir. Namun, tim tersingkir dari turnamen di perempat final setelah kalah 2-0 di perpanjangan waktu dari Selatan Korea.

Uzbekistan melanjutkan perjalanan mereka untuk menuju Piala Dunia di babak Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 – AFC di Rusia, tetapi mereka telah hancur dengan kekalahan 2–4 yang memalukan dari Korea Utara. Namun, Uzbekistan segera bangkit dan memenangkan pertandingan terakhir yang tersisa untuk memuncaki grup dan lolos ke Piala Asia AFC 2019 serta babak terakhir. Sekali lagi, Uzbekistan di babak terakhir, kehilangan kesempatan ketika mereka finis di urutan keempat, di belakang Iran, Korea Selatan dan Suriah, ketika Uzbekistan hanya bisa bermain imbang 0-0 dengan Korea Selatan di pertandingan terakhir .[7]

Skuat Tim nasional Uzbekistan di Piala Asia AFC 2019.

Uzbekistan memulai penampilan mereka di Piala Asia 2019 dengan kemenangan 2-1 atas Oman dan dilanjutkan dengan kemenangan 4-0 atas tetangganya Turkmenistan, yang menjamin Uzbekistan lolos dari babak penyisihan grup untuk kelima kalinya berturut-turut , meski berakhir dengan kekalahan 1-2 dari Jepang di pertandingan terakhir. Namun, mereka harus menghadapi Australia, juara Asia saat itu. Meski bermain bagus, Uzbekistan tidak bisa memecah kebuntuan karena berakhir 0-0 setelah 120 menit. Dalam adu penalti, Australia menang dengan kemenangan 4-2, sehingga impian Uzbekistan hancur di babak enam belas.

Gambaran Tim

[sunting | sunting sumber]
Uzbekistan vs Bahrain di Pakhtakor Central Stadium pada tahun 2009.

Tim nasional Uzbekistan telah menerima beberapa julukan oleh pendukung dan media. Yang paling umum digunakan adalah "Serigala Putih" (Uzbek Oq boʻrilar / Оқ бўрилар; Rusia Белые олки / Beliye volki).[8][9][10][11] serigala adalah hewan yang dihormati dari masyarakat Turki. Bagian utama dari penduduk Uzbekistan milik orang-orang Turki. Juga di negara itu hidup Rakyat Iran, Rusia dan lainnya. Warna putih mengacu pada bentuk dasar timnas Uzbekistan.

Juga, tim sepak bola nasional Uzbekistan juga disebut "Italia Asia"[12] (Uzbek Osiyo Italiyasi / Осиё Италияси; Rusia Азиатская алия / Aziatskaya Italiya). Hal ini dikarenakan kesamaan warna (putih dan biru) pakaian tim Italia dan Uzbekistan, serta kesamaan taktik (defensive football) dari kedua tim tersebut.[12] Liga Super Uzbekistan sering dianggap mirip dengan Serie A Italia. Juga, sejarah Uzbekistan sama kaya dan kunonya dengan sejarah Italia.[13]

Tim Uzbekistan juga disebut "Burung Huma" (Uzbek Humo qushlari / Ҳумо қушлари; Rusia Птицы Хума / Ptitsi Khuma). Hewan mitologi bernama Burung Huma adalah burung nasional Uzbekistan, dan digambarkan pada lambang negara bagian Uzbekistan. Burung Huma digambarkan pada lambang Komite Olimpiade Nasional Republik Uzbekistan.

Terkadang sepak bola nasional Uzbekistan disebut "Turanians"[12] (Uzbek Turonliklar / Туронликлар; Rusia Туранцы / Turantsi), karena negara Uzbekistan saat ini terletak di pusat wilayah kuno bernama Turan, dan semua kota kuno yang besar di wilayah ini terletak di negara ini, dan oleh karena itu Uzbekistan dianggap oleh beberapa orang sebagai penerus Turan.[14][15]

Rivalitas

[sunting | sunting sumber]
Suporter Tim Nasional Uzbekistan di Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab (UAE)

Saingan utama dari tim nasional Uzbekistan adalah negara-negara yang berada di wilayah Asia Tengah, seperti tim nasional Kazakhstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Kirgizstan. Namun, saingan yang paling utama bagi tim nasional Uzbekistan adalah Kazakhstan dan Tajikistan. Pertemuan antara negara-negara Asia Tengah selalu membangkitkan minat besar di antara para penggemar di seluruh wilayah tersebut, terlepas dari dominasi Uzbekistan sejak jatuhnya USSR. Sepak bola adalah salah satu instrumen persaingan antara negara-negara Asia Tengah sejak era Soviet.

Juga dalam beberapa tahun terakhir, Uzbekistan telah bersaing dengan Iran ("Rivalitas antara Iran dan Turan" di Shahnameh), China, Korea Selatan dan Arab Saudi. Tim nasional Uzbekistan juga memiliki persaingan dengan negara-negara bekas Uni Soviet lainnya, misalnya dengan Azerbaijan, Armenia, Georgia, Rusia, Ukraina dan Belarus.

Tim nasional Uzbekistan memiliki banyak penggemar, tidak hanya di Uzbekistan sendiri, tetapi juga di negara-negara lain di Asia Tengah dan di negara-negara bekas Uni Soviet. Sebagai contoh, fans Rusia, Ukraina dan Belarus selalu mendukung tim nasional Uzbekistan di Piala Asia AFC dan di turnamen lainnya.[16] Ada juga banyak penggemar tim nasional Uzbekistan di Azerbaijan, Armenia, Georgia, Turki dan di Afghanistan.

[sunting | sunting sumber]
Produsen Periode[17][18]
Jerman Adidas 1992–1997
Britania Raya Admiral 1998
Thailand Grand Sport 1999
Jerman Adidas 2000
Denmark Hummel 2001–2002
Britania Raya Umbro 2003
Jerman Puma 2004–2012
Spanyol Joma 2013–2018
Jerman Adidas 2018
Jerman Jako 2019–sekarang
Stadion Bunyodkor di Tashkent
Stadion Pakhtakor Markaziy

Dari saat pembentukannya (1992) hingga akhir 2012, stadion kandang utama tim sepak bola nasional Uzbekistan berada di Stadion Pakhtakor Markaziy yang berlokasi di Tashkent dan dibuka pada tahun 1956. Stadion ini juga menjadi tempat pertandingan kandang bagi Pakhtakor Football Club. Selama masa USSR, stadion ini adalah rumah bagi tim nasional RSK Uzbekistan. Direkonstruksi pada tahun 1996, 2008 dan 2012 dan saat ini mampu menampung 35.000 penonton (sebelum renovasi memiliki kapasitas 55.000 penonton). Untuk saat ini tim nasional Uzbekistan hanya menggelar beberapa pertandingan di Stadion Pakhtakor.

Dari 2013 hingga sekarang, stadion kandang utama tim nasional Uzbekistan adalah Stadion Milliy (pada 2018 bernama Stadion Bunyodkor), dibangun pada 2008-2012 dan menampung 34.000 penonton. Stadion ini juga merupakan rumah bagi Klub Sepak Bola Bunyodkor.

Rekor pertandingan kandang

[sunting | sunting sumber]

Terakhir diperbarui: 29 Maret 2021. Statistik hanya mencakup pertandingan resmi yang diakui FIFA.

Sejarah Kompetisi

[sunting | sunting sumber]
  • 1956 sampai 1992 - Tidak ikut, merupakan bagian dari Uni Soviet
  • 1996 - Babak Penyisihan Grup
  • 2000 - Babak Penyisihan Grup
  • 2004 - Babak Perempat final
  • 2007 - Babak Perempat final
  • 2011 - Tempat Keempat
  • 2015 - Babak Perempat final
  • 2019 - Babak 16 Besar
  • 2023 - Babak Perempat final
0#0 Pos. Nama Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Gol Klub
1GK Eldorbek Suyunov 12 April 1991 (umur 33) 26 0 Uzbekistan Pakhtakor
1GK Utkir Yusupov 4 Januari 1991 (umur 33) 1 0 Uzbekistan Navbahor Namangan
1GK Valijon Rahimov 16 Februari 1995 (umur 29) 0 0 Uzbekistan AGMK
2DF Islom Kobilov 1 Juni 1997 (umur 27) 9 0 Uzbekistan Lokomotiv Tashkent
2DF Khojiakbar Alijonov 19 April 1997 (umur 27) 13 0 Uzbekistan Pakhtakor
2DF Dostonbek Tursunov 13 Juni 1995 (umur 29) 5 1 Tiongkok Chongqing Lifan FC
2DF Husniddin Aliqulov 4 April 1999 (umur 25) 2 0 Uzbekistan Nasaf Qarshi
2DF Ibrokhimkhalil Yuldashev 14 Februari 2001 (umur 23) 9 0 Rusia Olimpiyets Nizhny
2DF Abdulla Abdullaev 1 September 1997 (umur 27) 1 0 Uzbekistan Bunyodkor
2DF Rustam Ashurmatov 7 Juli 1996 (umur 28) 14 0 Korea Selatan Gangwon FC

3MF Otabek Shukurov 22 Juni 1996 (umur 28) 36 3 Uni Emirat Arab Al Sharjah SCC
3MF Odiljon Hamrobekov 13 Februari 1996 (umur 28) 23 0 Uzbekistan Pakhtakor
3MF Jaloliddin Masharipov 1 September 1993 (umur 31) 37 5 Arab Saudi Al-Nassr FC
3MF Akmal Mozgovoy 2 April 1999 (umur 25) 4 0 Uzbekistan Nasaf Qarshi
3MF Oybek Bozorov 7 Agustus 1997 (umur 27) 8 1 Uzbekistan Nasaf Qarshi
3MF Azizjon Ganiev 22 Februari 1998 (umur 26) 6 0 Uni Emirat Arab Shabab Al-Ahli Dubai FC
3MF Dostonbek Khamdamov 24 Juli 1996 (umur 28) 26 2 Uzbekistan Pakhtakor



4FW Eldor Shomurodov (Captain) 29 Juni 1995 (umur 29) 48 22 Italia Roma
4FW Igor Sergeyev 30 April 1993 (umur 31) 55 16 Kazakhstan FC Tobol
4FW Jasurbek Yakhshiboev 24 Juni 1997 (umur 27) 3 0 Moldova FC Sheriff Tiraspol
4FW Shokhboz Umarov 9 Maret 1999 (umur 25) 0 0 Belarus FC BATE Borisov

Baru dipanggil

[sunting | sunting sumber]

Pemain berikut ini telah dipanggil dalam dua belas bulan.

Pos. Nama pemain Tanggal lahir (usia) Tampil Gol Klub Panggilan terakhir
GK Murod Zukhurov 23 Februari 1983 (umur 41) 2 0 Uzbekistan Bunyodkor v.  Yaman, 17 November 2015
GK Akbar Turaev 27 Agustus 1989 (umur 35) 2 0 Uzbekistan Bunyodkor v.  Korea Utara, 16 Juni 2015
GK Abdukarim Mukhamedov 11 Januari 1994 (umur 30) 0 0 Uzbekistan Bunyodkor v.  Jepang, 31 Maret 2015

DF Kamoliddin Tajiev 3 Mei 1983 (umur 41) 9 0 Uzbekistan Pakhtakor Tashkent v.  Bahrain, 29 Maret 2016
DF Anzur Ismailov 21 April 1985 (umur 39) 74 2 Tiongkok Changchun Yatai v.  Bahrain, 29 Maret 2016
DF Vitaliy Denisov 24 Februari 1987 (umur 37) 62 1 Rusia Lokomotiv Moscow v.  Bahrain, 29 Maret 2016
DF Oleg Zoteev 5 Juli 1989 (umur 35) 12 1 Uzbekistan Lokomotiv Tashkent v.  Bahrain, 29 Maret 2016
DF Shavkat Mullajanov 19 Januari 1986 (umur 38) 39 0 Uni Emirat Arab Al-Shaab v.  Bahrain, 8 October 2015
DF Vladimir Kozak 12 Juni 1993 (umur 31) 3 0 Uzbekistan Pakhtakor Tashkent v.  Filipina, 8 September 2015
DF Akmal Shorakhmedov 10 Mei 1986 (umur 38) 24 0 Uzbekistan Bunyodkor v.  Korea Utara, 16 Juni 2015
DF Artyom Filiposyan 06 Januari 1988 (umur 36) 13 0 Uzbekistan Bunyodkor v.  Jepang, 31 Maret 2015

MF Azizbek Haydarov 8 Juli 1985 (umur 39) 73 1 Uni Emirat Arab Al-Shabab v.  Bahrain, 29 Maret 2016
MF Odil Ahmedov Kapten 25 November 1987 (umur 36) 76 15 Rusia Krasnodar v.  Bahrain, 29 Maret 2016
MF Sardor Rashidov 14 Juni 1991 (umur 33) 30 11 Qatar El-Jaish v.  Bahrain, 29 Maret 2016
MF Stanislav Andreev 6 Mei 1988 (umur 36) 31 2 Uzbekistan Pakhtakor Tashkent v.  Bahrain, 29 Maret 2016
MF Sanzhar Tursunov 29 Desember 1986 (umur 37) 48 5 Qatar Umm-Salal v.  Bahrain, 29 Maret 2016
MF Fozil Musaev 2 Januari 1989 (umur 35) 21 0 Iran Sepahan v.  Bahrain, 29 Maret 2016
MF Sardor Mirzayev 21 Maret 1991 (umur 33) 2 0 Uzbekistan Lokomotiv Tashkent v.  Bahrain, 29 Maret 2016
MF Jaloliddin Masharipov 1 September 1993 (umur 31) 0 0 Uzbekistan Pakhtakor Tashkent v.  Bahrain, 29 Maret 2016
MF Lutfulla Turaev 30 Maret 1988 (umur 36) 18 0 Malaysia Felda United v.  Korea Utara, 16 Juni 2015
MF Shohruh Gadoev 31 Desember 1991 (umur 32) 14 1 Bahrain Al-Muharraq v.  Korea Utara, 16 Juni 2015
MF Farrukh Sayfiev 17 Januari 1991 (umur 33) 13 0 Uzbekistan Nasaf Qarshi v.  Korea Utara, 16 Juni 2015
MF Ikram Alibaev 9 Januari 1994 (umur 30) 2 0 Uzbekistan Lokomotiv Tashkent v.  Korea Utara, 16 Juni 2015
MF Vokhid Shodiev 09 November 1986 (umur 38) 14 3 Malaysia Perak FA v.  Jepang, 31 Maret 2015
MF Shavkat Salomov 13 November 1985 (umur 39) 12 1 Uzbekistan Olmaliq v.  Jepang, 31 Maret 2015

FW Temurkhuja Abdukholiqov 25 September 1991 (umur 33) 1 0 Uzbekistan Lokomotiv Tashkent v.  Filipina, 8 September 2015
FW Bahodir Nasimov 2 Mei 1987 (umur 37) 20 5 Uzbekistan Bunyodkor v.  Korea Utara, 16 Juni 2015
FW Zokhir Kuziboyev 11 Maret 1986 (umur 38) 3 1 Uzbekistan Mashʼal Mubarek v.  Iran, 12 Juni 2015
FW Shahzodbek Nurmatov 18 September 1991 (umur 33) 3 0 Uzbekistan Metallurg Bekabad v.  Jepang, 31 Maret 2015

Peringkat FIFA

[sunting | sunting sumber]
Peringkat Tahun
Peringkat terbaik 45 Nov. 2006 — Jan. 2007
Peringkat saat ini 84 September 2021
Peringkat terburuk 119 November 1996
Per 16 September 2021.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024. 
  2. ^ "Laporan Resmi FIFA mengenai pertandingan antara Uzbekistan melawan Bahrain 8 Oktober 2005". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-15. Diakses tanggal 2008-04-03. 
  3. ^ "Laporan Resmi FIFA mengenai pertandingan antara Bahrain melawan Uzbekistan 12 Oktober 2005". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-12. Diakses tanggal 2008-04-03. 
  4. ^ http://www.futbolgrad.com/uzbekistan-remembering-miracle-1994/
  5. ^ "Uzbekistan and Bahrain to play it again". ESPN. Diakses tanggal 13 July 2016. 
  6. ^ "Uzbekistan 2–3 South Korea". Goal.com. 28 January 2011. Diakses tanggal 2 February 2011. 
  7. ^ http://www.espn.com/video/clip?id=20590948
  8. ^ "Cuper ready to power Uzbekistan". AFC. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  9. ^ "2018 FIFA World Cup Qualifiers: Uzbekistan 1-0 Qatar - White Wolves pile further misery on the Maroons". Goal.com. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  10. ^ "Uzbekistan Football Federation President Mirabror Usmanov Met With Junior White Wolves". Championat.asia. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  11. ^ Minahan, James B. (23 December 2009). James Minahan. The Complete Guide to National Symbols and Emblems. ISBN 9780313344978. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  12. ^ a b c "Кубок Азии – 2019. Группа F. Сборная Узбекистана. Белые волки Турана". sports.ru. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  13. ^ Marko PoloNational Encyclopedia of Uzbekistan, 2000—2005
  14. ^ TuronNational Encyclopedia of Uzbekistan, 2000—2005
  15. ^ Бартольд В. В. Работы по истории и филологии тюркских и монгольских народов / В. В. Бартольд; — Перепеч. с изд. 1968 г. — М. — ISBN 9785020183391 (в пер.)
  16. ^ "Блогеры Трибуны написали лучший гайд по Кубку Азии. Здесь Липпи, Сон, Купер и сборная Сирии". sports.ru. Diakses tanggal 7 January 2019. 
  17. ^ sports.ru — Узбекская кухня: Swag. Хипстеры. Adidas. Модный показ сборной Узбекистана
  18. ^ stadion.uz — Терма жамоаларимизда либос масаласи
  19. ^ "FIFA-ranking yearly averages for Uzbekistan". FIFA.com. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]