Tombariri, Minahasa
Tombariri | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Utara | ||||
Kabupaten | Minahasa | ||||
Kode Kemendagri | 71.02.15 | ||||
Kode BPS | 7102160 | ||||
Desa/kelurahan | 10 | ||||
|
Tombariri adalah sebuah kecamatan yang terletak di bagian utara Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Kecamatan ini juga disebut Tanawangko.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Utara | Laut Sulawesi |
Timur | Kecamatan Mandolang dan Kecamatan Tombariri Timur |
Selatan | Kabupaten Minahasa Selatan |
Barat | Laut Sulawesi dan Kabupaten Minahasa Selatan |
Topografi
[sunting | sunting sumber]Tanah di Kecamatan Tombariri ini berjenis latosol dan aluvial dengan tingkat keasaman (pH) antara 4,5-7,5. Kecamatan ini terletak pada ketinggian antara 0-700 dpl. Permukaan tanah di wilayah kecamatan Tombariri ini merentang dari wilayah datar sampai dengan curam.
Pembagian wilayah
[sunting | sunting sumber]Kabupaten yang luasnya 139,20 km² ini terdiri dari 10 desa, yaitu:
Penduduk
[sunting | sunting sumber]Jumlah penduduk di Kecamatan Tombariri pada 2003 adalah 25.366 orang, dengan tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 1,81% per tahunnya. Dari jumlah ini, yang termasuk angkatan kerja adalah 19.557 orang.
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Lahan di Kecamatan Tombariri pada umumnya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dengan luas 8.500 ha. Tanaman yang banyak ditanam di sini adalah jagung, padi sawah, padi ladang, cengkih, kelapa, buah-buahan, vanili, kakao, dll.). Selain itu masyarakat juga memanfaatkan tanahnya sebagai kawasan wisata, hutan lindung dan pemukiman.
Potensi pengembangan ekonomi
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Tombariri berpotensi besar untuk pengembangan ekonominya. Di pantai Tanawangko, misalnya, terdapat pasir besi yang potensinya belum banyak diketahui dan belum dikelola. Tanaman kelapa yang ada masih berupa perkebunan rakyat yang dapat ditingkatkan pengelolaannya dan pemanfaatannya untuk pemrosesan virgin coconut oil, kopra putih, sabut kelapa, karbon aktif dan nata de coco.
Karena letaknya yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, kecamatan ini juga berpotensi untuk dikembangkan industri kelautannya berupa penangkapan ikan laut dan pengembangan industri peralatan dan perlengkapan penangkapannya seperti jaring insang tetap, jaring insan hanyut, pukat harimau dan payang dengan skala kecil. Investasi yang diharapkan adalah usaha kapal dan peralatan penangkapan, gudang/kamar pendingin
Selain penangkapan ikan laut, di Kecamatan Tombariri juga dapat dikembangkan budidaya ikan yang hingga kini belum disentuh. Rumput laut juga dapat dikembangkan secara besar-besaran, sementara yang pernah ada selama ini baru usaha perorangan. Pembudidayaannya dan pemrosesannya dapat ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Pantai Mangatasik yang memiliki pasir putih, memiliki potensi pariwisata yang besar, khususnya karena pemandangan bawah airnya yang indah. Saat ini pengelolaan pantai ini dilakukan oleh pemerintah desa. Investasi yang diharapkan adalah pengembangan fasilitas wisata seperti pembangunan cottage dan restoran.
Pembangunan infrastruktur
[sunting | sunting sumber]Peluang investasi yang besar terutama sekali adalah pembangunan saluran air bersih dan pasar tradisional yang diharapkan dapat dilakukan oleh pihak swasta yang bekerja sama dengan pihak pemerintah Kabupaten Minahasa.
Referensi
[sunting | sunting sumber]