Ulangan 18
Ulangan 18 | |
---|---|
Kitab | Kitab Ulangan |
Kategori | Taurat |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 5 |
Ulangan 18 (disingkat Ul 18) adalah bagian dari Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah sumber utama: Masoretik, Taurat Samaria, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 22 ayat.
- Berisi perkataan Musa ketika orang Israel berkemah di sisi timur sungai Yordan, siap memasuki tanah Kanan.[3]
Waktu
[sunting | sunting sumber]- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4] (~1407 SM)
Lokasi
[sunting | sunting sumber]- Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab.di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[5]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Ulangan 18:1–8 = Penghasilan imam dan orang Lewi
- Ulangan 18:9–22 = Bertenung dan bernubuat
Nabi benar atau palsu
[sunting | sunting sumber]Di pasal ini diberikan kriteria dan metode untuk mengetahui apakah seorang yang bernubuat dalam nama Allah itu nabi yang benar atau nabi palsu. Allah berfirman kepada Musa:
- "Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau (Musa) ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya."[6]
Orang yang tidak mendengarkan perkataan nabi itu, yaitu segala firman Allah yang diucapkan nabi itu demi nama Allah, dari padanya akan dituntut pertanggungjawaban.
Sebaliknya Allah juga berfirman kepada Musa:
- "Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati."[7]
Untuk pertanyaan: "Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN?", sudah diberikan jawaban terlebih dahulu:
- "Apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ Ulangan 1:1
- ^ Ulangan 1:3
- ^ Ulangan 1:1–2
- ^ Ulangan 18:18
- ^ Ulangan 18:20
- ^ Ulangan 18:22
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Nabi
- Yesus dan nubuat mesianik
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Imamat 20, 1 Samuel 28, Kisah Para Rasul 7
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Ulangan 18 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Ulangan 18
- (Indonesia) Referensi silang Ulangan 18
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Ulangan 18
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Ulangan 18