Universitas Komunis Para Pekerja dari Timur
Universitas Komunis Para Pekerja dari Timur (dalam bahasa Inggris disebut Communist University of the Toilers of the East (KUTV) (bahasa Rusia: Коммунистический университет трудящихся Востока; disebut juga Universitas Timur Jauh atau Far East University) adalah sekolah pelatihan revolusioner bagi para pemimpin politik Komunis yang penting. KUTV beroperasi di bawah payung Komunis Internasional (Komintern atau Internasionale Ketiga) dan aktif sejak 1921 hingga akhir 1930-an.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]KUTV didirikan pada tanggal 21 April 1921 di Moskwa oleh Komunis Internasional (Komintern) yang secara resmi dibuka pada 21 Oktober 1921, sebagai sekolah pelatihan bagi kader komunis di dunia kolonial. KUTV melakukan fungsi yang serupa dengan Sekolah Lenin Internasional, yang sebagian besar menerima siswa dari Eropa dan Amerika. Pada tahun-tahun pertama KUTV dipimpin oleh Karl Radek, yang kemudian disingkirkan dari Partai Komunis Uni Soviet. Kurikulumnya mencakup hal teoritis dan praktis, termasuk teori Marxis, organisasi partai dan propaganda, hukum dan administrasi, teori dan taktik revolusi proletar, masalah konstruksi sosialis, serta organisasi serikat buruh.[butuh rujukan]
Sejak Musim Panas 1922, KUTV memiliki cabang regional di Baku (Azerbaijan), Irkutsk (Siberia), dan Tashkent (Uzbekistan). KUTV menerbitkan majalah Timur Revolusioner (Революционный Восток, Revoliutsionnyi Vostok). Di antara mereka yang mengajar di sana adalah Ho Chi Minh, Anatoly Lunacharsky, Leonid Krasin, Mikhail Pokrovsky, Khalid Bakdash, Igor Reisner, dan Boris Shumyatsky.
Pada tahun 1928, Kementerian Luar Negeri Jepang memperkirakan bahwa ada sekitar 1.000 mahasiswa asing yang belajar di KUTV, terdiri dari 400 mahasiswa asal Tiongkok yang merupakan kelompok terbesar, diikuti oleh 350 etnis minoritas yang ada di Uni Soviet, dan sekitar 30-40 mahasiswa dari Jepang. Uni Soviet mengajak orang Jepang dari kelas pekerja untuk belajar di KUTV tanpa persetujuan dari pemerintah Jepang. Para mahasiswa Jepang belajar di bawah bimbingan Sadaki Takahashi dan Keizo Yamamoto, bersama dengan beberapa instruktur Soviet, mempelajari ekonomi, sejarah revolusi dunia, Leninisme, filsafat, teori serikat buruh, dan studi Jepang. Kyuichi Tokuda, seorang anggota Partai Komunis Jepang, sangat berperan dalam merekrut dan mengirim para pekerja Jepang ini ke KUTV melalui Shanghai dan Vladivostok.[1]
KUTV ditutup pada akhir 1930-an. Tugasnya dipindahkan ke lembaga-lembaga lokal yang lebih kecil di berbagai Republik Soviet.[butuh rujukan]
Alumni
[sunting | sunting sumber]Beberapa alumni KUTV yang terkenal, antara lain:
- Khertek Anchimaa-Toka, Ketua presidium Khural Kecil Republik Rakyat Tuva
- Khalid Bakdash, Sekretaris Partai Komunis Suriah 1936-1995
- Chiang Ching-kuo, Presiden Republik Tiongkok, angkatan 1925
- Deng Xiaoping, Pucuk Pimpinan Tertinggi Republik Rakyat Tiongkok, angkatan 1925
- Jomo Kenyatta, Presiden pribumi Kenya pertama
- Liu Shaoqi, Presiden Republik Rakyat Tiongkok, angkatan 1921
- Tan Malaka Partai Komunis Indonesia
- Salchak Toka, pejabat pemerintah Republik Rakyat Tuva
- Hồ Chí Minh, Presiden Vietnam pertama, angkatan 1923
- Trần Phú, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam pertama
- Lê Hồng Phong, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam kedua
- Hà Huy Tập, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam ketiga
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Koshiro, Yukiko (May 10, 2013). Imperial Eclipse: Japan's Strategic Thinking about Continental Asia before August 1945. Cornell University Press. hlm. 15.