Gereja Santo Yusuf Semarang adalah sebuah gereja Katolik di Semarang yang merupakan gereja Katolik pertama di kota ini. Secara administratif, gereja ini merupakan bagian dari Paroki Santo Yusuf di Keuskupan Agung Semarang. Gereja ini dirancang oleh arsitek Belanda bernama W.I. van Bakel dan dibangun pada tahun 1870 hingga 1875. Gereja tersebut pada awalnya didominasi oleh etnis Eropa dan orang-orang campuran, namun sejak kemerdekaan gereja mayoritas memiliki jemaat pribumi. Kompleks gereja ini terdiri dari, antara lain gedung gereja, pastoran, dan sebuah biara. Gereja Santo Yusuf pun penuh hiasan, termasuk sembilan belas kaca patri jendela, ukiran-ukiran yang menampilkan empat belas salib, dan sebuah altar yang diimpor dari Jerman. Menara tunggal di gereja tersebut adalah rumah bagi dua lonceng yang dibuat oleh Petit & Fritsen. (Selengkapnya...)
"... bahwa tawon dari tribusPepsini, yang memangsa tarantula untuk dijadikan makanan bagi larvanya, termasuk jenis tawon yang terbesar dengan panjang badan mencapai 5 cm dan panjang sengat mencapai 7 mm?"
"... bahwa dalam film Malin Kundang yang dirilis pada tahun 1971, tokoh Malin Kundang tidak dikutuk menjadi batu oleh ibunya karena Asrul Sani, sang penulis skenario, menganggap bahwa seorang ibu Muslim tidak mungkin mengutuk anaknya sendiri?"
Wikipedia adalah sebuah ensiklopedia multibahasa yang dapat disunting, disalin, dan disebarkan secara bebas.
Sebanyak 2.428 orang sukarelawan sedang mencoba menyunting dan menciptakan artikel-artikel baru dalam bahasa Indonesia.
Wikipedia terbuka untuk siapa saja, termasuk Anda. Mari bergabung sekarang juga, serta turut berkontribusi bagi penyebaran pengetahuan bebas.