Kampanye militer Kediri berlangsung dari bulan September hingga November 1678 semasa Pemberontakan Trunajaya. Pasukan Kesultanan Mataram yang dipimpin Amangkurat II dan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) yang dipimpin oleh Anthonio Hurdt berpawai menuju pedalaman Jawa bagian timur melawan pasukan Trunajaya. Kampanye militer ini mencapai puncaknya dengan direbutnya ibu kota dan benteng Trunajaya di Kediri pada tanggal 25 November, diikuti dengan penjarahannya oleh pemenang Belanda dan Jawa. Trunajaya sendiri melarikan diri dari Kediri dan melanjutkan pemberontakannya sampai penangkapannya pada akhir tahun 1679. Selama perjalanan menuju Kediri, tentara Mataram-VOC dengan sengaja memecah pasukannya menjadi beberapa barisan, yang mengambil rute panjang yang berbeda-beda menuju Kediri. Strategi ini disarankan oleh Amangkurat agar pasukan ini bertemu dengan lebih banyak orang dan agar mereka yang masih bimbang berpihak kepada siapa jadi bergabung dengan Mataram dan VOC setelah melihat kekuatan pasukan ini. (Selengkapnya...)
"... bahwa selama setidaknya satu hari dalam setahun, matahari tidak terbenam (sekitar 21 Juni) ataupun terbit (sekitar 21 Desember) di dalam daerah yang dilingkupi Lingkar Arktik?"
"... bahwa percobaan marshmallow Stanford menunjukkan terdapatnya perbedaan nilai akademis antara anak-anak yang berhasil menunggu dan yang tidak sabar menunggu?"
"... bahwa pekerjaan pembangunan Basilika Santo Petrus di Roma dimulai pada 1506 dan baru selesai pada 1626, yaitu berlangsung lebih dari satu abad?"
Wikipedia adalah sebuah ensiklopedia multibahasa yang dapat disunting, disalin, dan disebarkan secara bebas.
Sebanyak 2.596 orang sukarelawan sedang mencoba menyunting dan menciptakan artikel-artikel baru dalam bahasa Indonesia.
Wikipedia terbuka untuk siapa saja, termasuk Anda. Mari bergabung sekarang juga, serta turut berkontribusi bagi penyebaran pengetahuan bebas.