Penjarahan Amorion yang dilancarkan oleh Kekhalifahan Abbasiyah pada pertengahan Agustus 838 merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Peperangan Arab-Bizantium. Pasukan Abbasiyah dipimpin secara langsung oleh Khalifah al-Mu'tashim (memerintah 833–842) dan bertujuan membalas penyerangan oleh Kaisar BizantiumTeofilos (memerintah 829–842) terhadap wilayah perbatasan kekhalifahan setahun sebelumnya. Khalifah al-Mu'tashim menyerang Amorion, sebuah kota Bizantium di Anatolia bagian barat, karena tempat tersebut adalah tempat kelahiran dinasti pemerintahan Bizantium dan salah satu kota terbesar dan terpenting di wilayah Bizantium pada masa itu. Sang khalifah berhasil mengumpulkan pasukan dalam jumlah yang besar, yang kemudian ia bagi menjadi dua. Kedua pasukan ini lalu menyerbu dari timur laut dan selatan. Pasukan timur laut berhasil mengalahkan pasukan Bizantium yang dipimpin oleh Teofilos di Anzen, alhasil pasukan Abbasiyah dapat memasuki pedalaman Asia Kecil dan berkumpul di Ankira, yang mereka temukan dalam keadaan ditinggalkan. Setelah menjarah kota tersebut, mereka bergerak ke arah selatan menuju Amorion. Mereka tiba di kota tersebut pada 1 Agustus. Teofilos sendiri tidak dapat mengirimkan bala bantuan ke Amorion akibat persekongkolan di Konstantinopel dan pemberontakan kontingen Khurramiyah. (Selengkapnya...)
"... bahwa prinsip-prinsip teknologi dari suatu benda buatan manusia dapat dipahami dengan metode rekayasa balik, yaitu dengan merombaknya atau menciptakan barang serupa dengannya?"
Wikipedia adalah sebuah ensiklopedia multibahasa yang dapat disunting, disalin, dan disebarkan secara bebas.
Sebanyak 2.592 orang sukarelawan sedang mencoba menyunting dan menciptakan artikel-artikel baru dalam bahasa Indonesia.
Wikipedia terbuka untuk siapa saja, termasuk Anda. Mari bergabung sekarang juga, serta turut berkontribusi bagi penyebaran pengetahuan bebas.