Wonodri, Semarang Selatan, Semarang
Wonodri | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kota | Semarang |
Kecamatan | Semarang Selatan |
Kodepos | 50242 |
Kode Kemendagri | 33.74.07.1006 |
Kode BPS | 3374050006 |
Luas | 0,81 km² |
Jumlah penduduk | 10.028 (2022)[1] |
Kepadatan | - |
Wonodri merupakan sebuah kelurahan di kecamatan Semarang Selatan, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Peterongan di bagian timur, Candi di bagian selatan, Tegalsari di bagian barat daya, Pleburan di bagian barat, dan Karangkidul di bagian utara.
Menurut sejarah, Wonodri adalah tempat bersemayam Mbah Rukminah dan Rukmini, adik-adik tiri Ki Ageng Pandan Arang. Makam mereka terletak di Jalan Singosari, dan di dekat makam tersebut terdapat sebuah sumur yang konon digunakan oleh Sunan Kalijaga saat beliau mengunjungi Semarang. Pada zaman Hindia Belanda, sebagian besar wilayah Wonodri digunakan sebagai tempat pemakaman Tionghoa bernama Tegalwareng. Dikarenakan desakan pemukiman dan aktivitas komersial pada awal abad ke-20, makam tersebut digusur dan hanya menyisakan beberapa peninggalan, seperti gapura di dekat SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang dan Klenteng Thio Thiam Tjong di Tegalsari.[2][3]
Saat ini, Wonodri dikenal sebagai lokasi dari Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah, rumah sakit milik Muhammadiyah yang dibangun pada tahun 1975.[4] Di bidang pendidikan, terdapat Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang yang didirikan pada tahun 1951.[5]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Geografis dan Penduduk". Kelurahan Wonodri. Diakses tanggal 12 Juni 2024.
- ^ "Wonodri, Daerah di Semarang Selatan yang Jadi Persinggahan Sunan Kalijaga". Ini Baru. 8 Februari 2021.
- ^ "Mausoleum Thio Sing Liong, Abadinya Sang Taipan". CNN Indonesia. 19 Januari 2020.
- ^ "Roemani, Nama RS Muhammadiyah dari Tokoh NU". Muhammadiyah Jawa Tengah. 31 Januari 2021.
- ^ "Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang". Tribun Jateng Wiki. 24 Mei 2020.