Yanuardi Syukur
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada September 2016. |
Yanuardi Syukur | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 13 Januari 1982 Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Mutawadhiah Ashri |
Anak | Anisah Syahidah Afifah Azizah Fikri Ihsani Faiz Muallif |
Almamater | Universitas Hasanuddin Universitas Indonesia |
Pekerjaan | Akademisi |
Situs web | yanuardisyukur |
Sunting kotak info • L • B |
Yanuardi Syukur atau lebih dikenal dengan panggilan Yankur (lahir 13 Januari 1982)[1] adalah dosen,[2] penulis,[3] editor,[4] konsultan, trainer kepenulisan dan juga jurnalis.[5] Lebih dari lima belas tahun terakhir hidupnya banyak bergelut dengan dunia kepenulisan[6] dan terlibat aktif dalam kaderisasi penulis di beberapa organisasi antara lain Forum Lingkar Pena (FLP)[7] dan Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena).[1] Pada tahun 2016, bersama beberapa temannya ia mendirikan lembaga kajian Islam dan Global, Center for Islamic and Global Studies (CIGS) dan menjadi direktur eksekutif di lembaga tersebut.
Kehidupan Keluarga
[sunting | sunting sumber]Dosen Antropologi di Universitas Khairun, Ternate ini merupakan anak kedua dari pasangan pedagang Rasyidin Syukur dan Haryanti. Keduanya berasal dari Panyinggahan, Maninjau, Sumatera Barat. Menurut sejarah, pada awal abad ke-20, beberapa tetua di Maninjau berhijrah ke Ternate untuk berdakwah dan mencari nafkah. Seiring dengan itu, hingga kini keluarganya tersebar di beberapa kota di Maluku Utara. Kedua orang tuanya adalah keturunan dari Andung Penai di Panyinggahan. Saat ini, Yanuardi juga berkontribusi dalam pembangunan Rumah Andung Penai di Maninjau. Kakaknya bernama Abdillah Syukur (lahir 1979) yang saat ini bekerja sebagai PNS Kementerian Perhubungan di Halmahera Utara dan adiknya bernama Efriani Syukur (lahir 1983) sebagai wiraswasta di Tobelo. Yanuardi Syukur menikah dengan Mutawadhiah Ashri (lahir 1987) dan memiliki tiga anak, yaitu Anisah Syahidah (lahir di Maros, 2006), Afifah Azizah (lahir di Maros, 2008), dan Fikri Ihsani (lahir di Tobelo, 2010).[8]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Pada usia 5 tahun, Pak Yan diterima sebagai siswa SDN 1 Tobelo hingga tamat 1993 pada masa Kepala Sekolah Jusuf Tonoro. Setamat dari Tobelo, bersama ayahnya ia melakukan perjalanan ke Jakarta selama dua minggu. Dari Pelabuhan Tobelo, ia naik kapal kayu Ternate Star menuju Pulau Morotai, kemudian ke Pelabuhan Ahmad Yani Ternate. Setelah menunggu semingguan di Ternate, ia naik KM. Umsini dan berlabuh di Bitung, Banggai, Buton, Makassar, Surabaya, hingga tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Di Jakarta ia menetap pertama kali di rumah keluarganya di Jalan Moch Kahfi II Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Ketika diterima di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta pimpinan Mahrus Amin, tak lama kemudian ayahnya kembali ke Tobelo. Di Darunnajah, ia berhasil menamatkan pendidikan Tarbiyatul Mu’allimin/at al-Islamiyah (TMI) selama 6 tahun dan berencana melanjutkan S1 di 3 M: Mesir, Madinah, dan Malaysia. Tak ada yang lolos, ia kemudian mendaftar di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan diterima di Jurusan Jinayah Siyasah (Pidana Islam) dan di saat yang sama ia diterima di Jurusan Antropologi FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Ia pun memutuskan meninggalkan Jakarta dan memulai ‘hidup baru’ di Kota Daeng.
Di Makassar ia berhasil menamatkan S1 Jurusan Antropologi FISIP Universitas Hasanuddin selama 7 tahun dengan skripsi Paradigma Gerakan KAMMI dalam Membangun Citra Kampus Sosio-religius di bawah bimbingan Prof. Mahmud Tang dan Prof. Hamka Naping. Di antara beberapa komitmennya sebagai pembelajar adalah tidak menyontek saat ujian yang ia pegang sejak madrasah tsanawiyah walaupun harus mengulang beberapa mata kuliah. Ketika wisuda, ia satu-satunya wisudawan Universitas Hasanuddin yang membawa buku karangannya berjudul Menemani Bidadari: Suara Hati Seorang Mahasiswa yang diberikan kepada Rektor Unhas Idrus Paturusi di Baruga Andi Pangerang Pettarani Unhas.
Tak lama setelah sarjana dan mengajar di Pesantren Darul Istiqamah Pusat Maccopa Maros, ia kembali ke Tobelo, dan melanjutkan studi S2 Kajian Timur Tengah Kekhususan Politik dan Hubungan Internasional di PSTTI Universitas Indonesia dan tamat cumlaude dengan tesis berjudul “Penyebaran Pengaruh Al-Qaeda terhadap Gerakan Teroris di Indonesia” di bawah bimbingan Ahmad Ramzy Tadjoedin. Ia juga mengikuti kursus TOEFL di Global English, Pare, Kediri dan kursus IELTS di Pusat Bahasa Institut Teknologi Bandung (ITB). Saat ini Yanuardi tercatat sebagai dosen di Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Khairun, Ternate, mahasiswa S3 Antropologi Universitas Indonesia (UI) dan merupakan LPDP Awardee PK-41 Catureka Mandala.
Pengalaman Bekerja
[sunting | sunting sumber]Sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) pengurus pusat Forum Lingkar Pena (FLP) ini telah dilatih oleh kedua orang tuanya untuk hidup mandiri dengan berjualan telur ayam kampung. Saat berstatus mahasiswa, selain pernah berjualan buku dan pena di kampus, ia juga pernah menjual popmie di Kapal Pelni saat kapal berlabuh dan menjadi loper koran Fajar di sekitar Tamalanrea, Makassar. Selain itu, Yanuardi juga menjadi tentor pada beberapa lembaga seperti GAMA College, Kerukunan Mahasiswa Buton (KMB), dan Kerukunan Mahasiswa Pinrang (KMP).
Ia juga pernah membantu surveyor Karim Business Consulting (KBC) dan mengajar di Pesantren Darul Istiqamah. Dalam jurnalistik, ia pernah menjadi koresponden Majalah Annida untuk mewawancarai siswa berprestasi M. Firmansyah Kasim (2006). Pada tahun 2007, ia mendirikan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Al-Hijrah Tobelo dan memiliki murid sekitar 130-an. Juga selanjutnya menjadi Guru di Pondok Pendidikan Muhammadiyah Tobelo dan Dosen Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Administrasi FISHUM Universitas Halmahera (2010).
Pada tahun 2011 sampai sekarang, ia menjadi dosen PNS di Prodi Antropologi Universitas Khairun dan pernah menjadi Sekretaris Eksekutif Jimly School of Law and Government (JSLG), sebuah lembaga yang didirikan oleh Prof. Dr. Jimly Asshidiqie yang saat itu berkantor di BPPT, Jakarta. Di saat yang sama, ia juga terlibat aktif dalam Institut Peradaban yang diketuai oleh Prof. Salim Said yang rutin mengadakan seminar permasalahan bangsa.
Di internal Universitas Khairun, ia juga pernah dipercaya sebagai Sekretaris Rektor Universitas Khairun baik pada periode Prof. Gufran Ali Ibrahim dan Prof.Husen Alting. Sebagai dosen, ia juga melakukan beberapa penelitian di antaranya analisis sosial keberadaan PT. FENI Haltim (2002) bersama Muamil Sun'an dengan skema anggaran dari LPEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Khairun (Unkhair).
Pengalaman Organisasi
[sunting | sunting sumber]Aktivitas organisasi Yanuardi dimulai saat menjadi santri Darunnajah Jakarta.Ia pernah aktif sebagai sebagai Ketua Ikatan Santri Konsulat Indonesia Timur (ISKIT) (1996), dan Ketua Bagian Sosial di OSDN (1998). Ketika mahasiswa, ia mendirikan Ketua Forum of Anthropology Development Studies Unhas (2000), dan aktif sebagai Ketua Forum Kajian Insani (FKI) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unhas (2001-2002), Ketua Mushalla Ibnu Khaldun FISIP Unhas (2001-2002), dan Ketua Keluarga Penerima Beastudi Etos Makassar (2002).
Ia juga aktif sebagai Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Unhas (2003), Koordinator Departemen Kastrat KAMMI Sulsel (2003-2004), Anggota Divisi PSDM FLP Makassar (2001), Bendahara Gerakan Pemuda Islam (GPI) Panakkukang Makassar (2001), dan Anggota Humas Himpunan Mahasiswa al-Khairaat (HMA) Makassar (2001). Yanuardi juga pernah aktif dalam dunia kerelawanan seperti Relawan Dompet Dhuafa Republika (2002), Relawan PKPU (2001), Relawan Portal Infaq (2003).
Di Forum Lingkar Pena (FLP), ia pernah menjabat sebagai Koordinator Divisi Penulisan dan Penerbitan FLP Makassar (2003), Ketua FLP Sulawesi Selatan (2004-2006), Ketua FLP Malut (2007-2013), Koordinator Fundraising FLP Pusat (2008) dan Divisi Advokasi dan Divisi Karya FLP Pusat (2013-2017).
Selain itu, ia pernah menjadi Koordinator Humas Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Halut (2007), Konsultan Menulis Menulisyuk.com (2009), Pendiri dan Sekretaris Perhimpunan Profesional Indonesia (PPI) Jakarta (2008), dan Pendiri R-Mars Discussion Club (RDC) Ternate (2012).
Dalam bidang riset, Ketua Umum Agupena Maluku Utara juga pernah menjadi Direktur Eksekutif Lingkar Studi Islam dan Peradaban (eL-SIP) Ternate (2012), tercatat sebagai Anggota Divisi Keragaman Sosial Budaya Dewan Riset Daerah Maluku Utara (2013), Anggota The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Jakarta (2015-2016), Direktur Eksekutif Bundaran Institute, Ternate (2013), Sekretaris Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) Maluku Utara (2016) dan Direktur Eksekutif Center for Islam and Global Studies (CIGS).
Pada 2009, alumnus Universitas Indonesia pernah diundang sebagai peserta Program Esai Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA) dan tahun 2013 menerima penghargaan nasional Pena Award untuk kategori buku non-fiksi di Kuta Bali, Lepkhair Award di Ternate sebagai penulis produktif, dan diundang menghadiri Temu Karya Sastra Islam Melayu (TKSIM) yang melahirkan organisasi Masyarakat Sastra Islam (MSI) di Padang. Pada 2016, ia diundang untuk presentasi makalah terkait identitas kolektif Indonesia-Malaysia di Universiti of Malaya, Kuala Lumpur.
Bersama beberapa kawannya alumni Darunnajah, Yanuardi juga mendirikan Perhimpunan Profesional Indonesia (PPI), dan aktif dalam Kajian Zionisme Internasional (KaZI). Di KaZI, ia pernah menjadi fungsionaris organisasi dan inisiator terbitnya buku karya aktivis KaZI dan menjadi host Seminar Zionisme Internasional yang diadakan di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta yang menghadirkan Menteri Kesehatan Dr. Siti Fadila Supari, Presidium MER-C Joserizal Jurnalis, Novelis Indra Adil, dan beberapa lainnya.
Pada 2015, ia mendirikan Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Maluku Utara, dan turut menjadi pelaksana Konferensi Internasional Bandung Spirit yang diadakan di Gedung Konferensi Asia Afrika. Pada tahun 2016, ia menerima mandat dari Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) UI Pusat Dr. Chandra Motik Yusuf untuk membentuk ILUNI UI Wilayah Sulselbar setelah sebelumnya bersama beberapa kawannya mendirikan ILUNI UI Wilayah Maluku Utara.
Dalam kegiatan internasional, ia pernah diamanahkan sebagai Koordinator Alumni Program Esai Majelis Sastra Asia Tenggara (2009), anggota Liga Sastrawan Muslim Internasional (International League of Islamic Literature)(2008), anggota Bandung Spirit Networks (2015) dan Administrator Grup Alumni Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (MEP) bersama Rowan Gould dari Melbourne University. Saat ini, ia tengah mengerjakan penerbitan buku alumni MEP Indonesia dan Australia dengan sponsor dari Kedubes Australia dibawah supervisi dari Australia-Indonesia Institute (AII): Prof. Tim Lindsey dan Prof. Greg Fealy.
Yanuardi termasuk lima peserta yang terpilih dari Indonesia dalam Australia Indonesia Muslim Exchange Program 2015[9] di Melbourne, Australia. Dia bersama temannya melihat secara langsung seputar muslim yang ada di Australia dan berkesempatan mengunjungi kantor ABC Melbourne, yang berada di kawasan Southbank.[10]
Prestasi
[sunting | sunting sumber]Sejak kecil, Yanuardi Syukur percaya bahwa ia dapat berkontribusi pada hal-hal yang terkait dengan Islam dan buku. Di masa kecil ia rutin membeli buku komik tentang Islam di Pasar Rawajaya, Tobelo. Saat kelas 6 SD, keyakinannya pada bidang keagamaan dan literasi mewujud dengan menjadi Juara 1 Lomba Mengaji di TPA Al-Badru Tobelo yang dipimpin oleh Husen Tjan. Sejak itu, ia semakin yakin bahwa potensinya memang tak jauh dari dunia keagamaan dan literasi.
Ketika menjadi santri di Ponpes Darunnajah, prestasinya tidak banyak dikenal. Akan tetapi, ia merawat keyakinan bahwa dalam bidang keagamaan ia bisa berkontribusi positif. Pada tahun 1993, ia menjadi peserta terbaik dalam penggunaan kosakata bahasa Inggris yang diberikan oleh Language Improvement Council (LIC) OSDN Jakarta. Kemudian, selanjutnya saat semester 1 di Unhas, ia menjadi terbaik III Latihan Dasar Penelitian yang diadakan oleh IKA FISIP Unhas (1999), dan Juara II lomba khattil qur’an Mushalla al-Adab Fakultas Sastra Unhas (1999). Pada tahun 2005, ia meraih Juara 1 lomba menulis opini dan esai yang diadakan oleh Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Unhas.
Pada tahun 2013, dalam rangkaian kegiatan Munas FLP di Kuta, Bali, ia terpilih sebagai Penulis Buku Non-Fiksi Terpuji dan menerima Pena Award.[11] Pada saat yang sama, ia juga salah satu Nominator Penulis Terpuji Forum Lingkar Pena (FLP. Sepulang dari Bali, ia menerima penghargaan dari Rektor Universitas Khairun Husen Alting sebagai penulis produktif. Salah satu buku karyanya yang berjudul Siti Asiah dikaji sebagai bahan skripsi oleh mahasiswa.
Karya Tulis
[sunting | sunting sumber]Selama 16 tahun (2000-2016), Yanuardi Syukur aktif dalam dunia kepenulisan baik sebagai penulis buku,[12] editor, dan memberikan kata pengantar serta testimoni buku. Salah satu rencana hidupnya adalah menulis 1000 naskah buku atau berkontribusi pada terbitnya 1000 naskah tersebut.
Penulis Buku
[sunting | sunting sumber]- Revolusi Intelektualitas Bangsa Indonesia (Self Publishing, 2004)
- Menemani Bidadari Suara Hati Seorang Mahasiswa (Pustaka Mahabbah, 2004)
- Mari Hidupkan Tradisi Ilmiah (Lembah Ilmu, 2005)
- Run for your Life! (Self Publishing, 2005)
- Intisari Sejarah SMU (Self Publishing, 2006)
- Intisari Sosiologi SMU (Self Publishing, 2006)
- Menemani Bidadari: Suara Hati Seorang Mahasiswa (DIP, 2006)
- Percikan Hikmah Orang-Orang Sukses: Syarah 27 Mahfuzhat (DIP, 2007)
- Facebook Sebelah Surga Sebelah Neraka (Diva Press, 2009)
- The Miracle of Sabar (Kataelha-Jakarta, 2010)
- Mahasiswa Juga Bisa Kaya [bersama Rulli Nasrullah] (Kataelha, 2010)
- Israel Menjarah Organ Tubuh Muslim Palestina (antologi Kajian Zionisme Internasional, Penerbit Cakrawala, 2008)
- Ensiklopedia Allah (Basmalah-Jakarta, 2011)
- Facebook Sebelah Syurga Sebelah Neraka (Alhidayah, 2011)
- Mendobrak Pintu Rezeki dengan 7 Jurus Sakti Warisan Nabi (Hayyun Media, 2011)
- Jadikan Musibah Sebagai Ladang Ibadah (al-Maghfiroh, 2012)
- Terapi Kejujuran (al-Maghfiroh, 2012)
- Keluargaku Surgaku (al-Maghfiroh, 2012)
- 4 Kiat Aktivasi Kesuksesan Dunia dan Akhirat (al-Maghfiroh, 2012)
- Menelusuri Jejak al-Qaeda di Indonesia (Lepkhair, 2012)
- Tuhan Tidak Pernah Salah (Indie Publishing, 2012)
- Fatimah Az-Zahra: Sosok Wanita Paling Berpengaruh (al-Maghfiroh, 2012)
- Kekuatan Memaafkan [bersama M. Nahar] (Qibla, 2014)
- Siti Asiah: Keteguhan Tauhid Istri Firaun (al-Maghfiroh, 2013)
- Siti Masitah: Keteguhan Iman Tukang Sisir yang dimasukkan ke Kuali Panas oleh Firaun (al-Maghfiroh, 2013)
- Rahasia Keajaiban Berbakti kepada Ayah (al-Maghfiroh, 2013)
- Islam dan Zionisme: Logika, Isu dan Gerakan (Indie Publishing, 2013)
- Buku Hubungan Eksternal Unkhair [bersama Ahmad Seng] (Unkhair, 2013)
- Presiden Mursi: Kisah Ketakutan dunia pada Kekuatan Ikhwanul Muslimin (Hayyun Media, 2013)[13]
- Berdiri di Pundak Newton (Lepkhair, 2013)
- Dengan Pena Kita Berjuang (Lepkhair, 2013)
- Kisah Perjuangan Sahabat-sahabat Nabi (al-Maghfiroh, 2014)
- Mahadaya Cinta Para Nabi dan Rasul (al-Maghfiroh, 2014)[13]
- Tikar Pak Hidayat: Biografi Dr. Hidayat Nur Wahid (Giga Pustaka, 2014)[14]
- Ternyata Sayap Lalat Mengandung Obat (Jogja, 2015)[13]
- Mukjizat Gerakan Shalat (Pustaka Mulia, 2014)[15]
- Suka Duka Penulis Pemula (FLP Sulsel, 2006)
- Antologi Puisi 101 Penulis Makassar (Antologi FLP Sulsel, 2006)
- Menjelajahi Negeri Tulisan (Antologi FLP Sulsel, 2006)
- Chapter ‘Sosiologi’ Buku Paket B dan C, Diknas Makassar (Sulsel, 2006)
- Meremas Sampah Menjadi Emas (Antologi FLP, Indiva-Solo, 2008)
- Jejak Para Kaul II (Antologi, Bisnis2030, 2010)
- Kyai Entrepreneur (Antologi Alumni Darunnajah, 2010)
- Menulis Tradisi Intelektual Muslim (Antologi, Youth Publisher, 2010)
- Indonesia Memahami Kahlil Gibran (Antologi, Editor Eka Budianta, BPPI, 2011)
- Catatan Kritis Anak Negeri (Antologi, Buku Litera, 2012)
- Beyond the Dream (Antologi Beastudi Etos Dompet Dhuafa, 2014)
- Pasir, Batu, dan Etos Budaya (Antologi Bundaran Institute, LeutikaPrio, 2014)
- Mesir, Pesona dan Tragedi (Antologi FLP Sedunia, HM, 2014)
- 50 Tahun Universitas Khairun bersama Tim Penulis Unkhair (Lepkhair, 2014)
- Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia (Tim Revisi buku Junus Melalatoa, Kemendikbud, 2016)
- Pappatamma: Perlindungan Perempuan dan Anak Berbasis Kearifan Lokal Indonesia (Antologi Agupena, Deepublish, 2016)
- Pendidikan yang Membebaskan (Antologi Agupena, 2016)
- Islam, Facebook, dan Australia (forthcoming, Mizania, 2016)
- Biografi KH. M. Arif Marzuki (forthcoming, DIP, 2015)
Editor
[sunting | sunting sumber]- Pengembangan Kepribadian Muslim karya Mudzakkir M Arif, MA (Maros, 2006)
- Panduan Umrah dan Ziarah karya Muthahhir Arif, Lc. (Maros, 2006)
- Panduan Penyelenggaraan Jenazah karya Khalil Ridwan (DIP, 2006)
- Novel Kabut di Pintatu karya Asrul M Syawal (Bangkit Negeriku, 2012)
- Jepang di Morotai karya Irfan Ahmad (Lepkhair, 2012)
- VOC di Maluku karya M. Adnan Amal (bersama Taufik Adnan Amal, Lepkhair, 2013)
- Islam dan Terorisme: Antara Imajinasi dan Kenyataan (ILUNI PPs UI dan BNPT, 2015)
- Jihad di Era Modern karya Muzayyin Arif (DIP, 2015)
- Berubah atau Punah: Sebuah Motivasi Perjuangan Islam karya Muzayyin Arif (DIP, 2016)
- Islahur Rijal karya Hamka Mahmud (2016)
Pengantar Buku
[sunting | sunting sumber]- Kala Cinta Datang Menggoda karya Herman Barmawi & Fauzan Basir (Mahabbah, 2005)
- Mencari Sang Pejuang karya Sriyanti Anwar (Makassar, 2005)
- Kumcer Sesal karya Siswa SDIT ar-Rahmah (Makassar, 2005)
- Ketika Caleg Dibohongi Rakyat karya Deny Nofriansyah (EditorBenny Arnas, Bukutujju-Solo, 2011)
- Wirausaha karya Aryanto Abidin (Makassar, 2005)
- Hutan dan Masyarakat karya Anwar Hi. Mustafa (Shofia-Arus Timur, 2011)
- Negeri di Atas Embun karya FLP Ternate (Koperasi FLP, 2012)
- Pendidikan di Kota Daeng karya Agupena Makassar (LeutikaPrio, 2014)
- Antologi Puisi Percakapan karya Indra Talib Moti dan M. Guntur (Ternate, 2016)
Endorsement Buku
[sunting | sunting sumber]- Antologi Puisi Lentera Fajar karya Rajif Duchlun (PenaKhairun, 2012)
- Merdeka dengan Pena karya Komunitas Menulis Waroeng Tulisan (Awan Pustaka, 2012)
- Rindu-rindu yang Teduh karya Kemas Ferri Rahman (Indie Publishing, 2011)
- Kumcer Kupu-Kupu Palestina karya Penulis-Penulis Muda Unhas (Shofia, 2011)
- Novel Rose karya Sinta Yudisia (Indiva, 2008)
- Novel Pengorbanan Sang Petani karya Anuar Totabuan Syukur (Indie Publishing, 2012)
- Magnet Keberuntungan karya RW. Dodo (2013)
- Novel Anak-Anak Revolusi karya Nun Urnoto El-Banbary (AG Publishing, 2014)
Selain itu, Yanuardi juga menulis artikel di berbagai media cetak dan elektronik di Jakarta, Makassar, Ternate, dan Tobelo, seperti: PK. Identitas, Fajar, Pedoman Rakyat, Tribun Timur, Jurnal Resolusi, Jurnal Antropologi, Majalah Makna, Majalah al-Firdaus, Buletin Platonik, Buletin Mimbar Khairun, Buletin Fastaqim, Buletin Lingkar, Buletin al-Hijrah, Malut Post, Radar Halmahera, Swara Kie Raha, Majalah Suara Khairun, Portal Universitas Khairun, Majalah Serambi Madinah, Majalah Tarbiyah, Majalah Tatsqif, Portal Eramuslim, Portal Kammi, Portal Cybermuslim, Portal Berita99, Majalah Sabili, Majalah Annida, Majalah Saksi, Warta Timur, Tabloid Inspirasi,[16] National Geographic Indonesia, dan lain sebagainya. Tulisannya juga dimuat dalam Jurnal Etnohistori dan Jurnal Kabata (Unkhair), Jurnal Dialektika (Unair), Jurnal Yousure (UGM), Prosiding Sosiologi UGM dan laman Akademia.[17]
Buku-bukunya tersimpan di beberapa kampus dan perpustakaan, di antaranya: Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Negara Singapura National Library of Australia (NLA).[18] Sebagian karya bukunya turut dipamerkan di Frankfurt Book Fair 2015.[19][20]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Roswita M. Aboe, 30 April 2016. "Lebih Dekat dengan Ketua Agupena Maluku Utara, Yanuardi Syukur" Diarsipkan 2016-07-18 di Wayback Machine.. agupena.org, diakses 18 Juli 2016.
- ^ Kemristekdikti "Biodata Dosen"[pranala nonaktif permanen]. forlap.dikti.go.id', diakses 18 Juli 2016.
- ^ Buka Buku, "Yanuardi Syukur". bukabuku.com, diakses 18 Juli 2016.
- ^ Okezone, "Terorisme Harus Dikeroyok Bersama-sama". Okezone News, diakses 18 Juli 2016.
- ^ "Nasib Imigran Rohingya". Islam Pos, Diakses 19 juli 2016.
- ^ "Penulis Muda Makassar Masih Sedikit". Media Warta, Diakses 19 juli 2016.
- ^ FLP "Susunan Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena 2013-2017". flp.org, diakses 18 Juli 2016.
- ^ "Besok, Penulis Pengaruh Al Qaedah di Indonesia Diskusi di Warkop Cappo". Tribun Makassar, Diakses 18 juli 2016.
- ^ "Muslim Exchange Program". AMUST, 29 April 2015. Diakses 19 Juli 2016.
- ^ "Peserta Pertukaran Muslim Australia - Indonesia 2015 Tiba di Melbourne". Republika, 17 Maret 2015. Diakses 18 juli 2016.
- ^ "Yanuardi Syukur Raih Pena Award di Bali" Diarsipkan 2016-08-17 di Wayback Machine.. Warta Timur, Diakses 18 juli 2016.
- ^ "Yanuardi syukur". Buka Buku, Diakses 18 juli 2016.
- ^ a b c "Yanuardi Syukur" Diarsipkan 2016-08-16 di Wayback Machine.. Duta Ilmu, Diakses 18 Juli 2016.
- ^ "Tikar Pak Hidayat" Diarsipkan 2016-08-19 di Wayback Machine.. Gramedia, Diakses 18 Juli 2016.
- ^ "Mukjizat Gerakan Shalat" Diarsipkan 2016-08-07 di Wayback Machine.. SQI, Diakses 19 Juli 2016.
- ^ "Daya Saing Kita di MEA" Diarsipkan 2016-09-22 di Wayback Machine.. Inspirasi Bangsa, Diakses 19 Juli 2016.
- ^ "Bigrafi para Pahlawan". Academia, Diakses 19 Juli 2016.
- ^ "Anies Baswedan mendidik Indonesia ". DW, Diakses 19 Juli 2016.
- ^ "Indonesia, Tamu Kehormatan Pameran Buku Internasional Frankfurt 2015". DW, Diakses 19 Juli 2016.
- ^ "DAFTAR BUKU UNTUK PROGRAM PENERJEMAHAN FRANKFURT BOOK FAIR GELOMBANG II". Badan Bahasa, Diakses 19 Juli 2016.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs Yanuardi Syukur
- (Indonesia) Situs Resmi Agupena Diarsipkan 2015-09-30 di Wayback Machine.
- Yanuardi Syukur di X
- (Indonesia) Video Yanuardi Syukur saat menajadi narasumber Kultum di Salman TV Institut Teknologi Bandung
- (Indonesia) Video Yanuardi Syukur saat tampil menjadi pembicara dalam Konferensi Internasional terkait 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang digelar di Museum KAA Bandung, 29 Oktober 2015