Lompat ke isi

Zona litoral

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Zona litoral atau mintakat antara pasut adalah area antara garis pantai dan kedalaman maksimum fotosintesis signifikan oleh tumbuhan alga epilitik dan umumnya didefinisikan sebagai kedalaman di mana 1% dari radiasi fotosintesis aktif (400-700 nm) dari permukaan radiasi. Zona "litoral" adalah zona "pesisir". Di daerah saat air pasang menjadi tergenang dan saat air surut berubah menjadi daratan. Inilah sebabnya zona ini sering disebut dengan zona pasang surut.[1] Zona litoral ini juga disebut sebagai zona pesisir pantai, yaitu terdiri dari pecahan rumah-rumah karang dan juga pasir pantai. Pengaruh suhu udara dan sinar matahari di zona litoral sangat kuat. Di lingkungan pesisir, zona litoral meluas dari tanda air tinggi, yang jarang tergenang, hingga wilayah garis pantai yang terendam secara permanen. Luas zona litoral relatif dapat dihitung secara deterministik (tanpa parameter independen) menggunakan analisis hypsometric dari pengukuran redaman cahaya vertikal dan kedalaman rata-rata dan maksimum.[2]

Zona litoral merupakan suatu habitat dari sebagian spesies laut, seperti udang, bintang laut, kepiting, dan lain-lain. Spesies-spesies laut tersebut merupakan binatang yang dapat dimakan.[3] Sebagai zona pasang surut air laut dan sebagai objek wisata, zona litoral mempunyai pemandangan yang indah. Zona ini dapat dikatakan sebagai wilayah yang paling dekat dengan pantai ataupun daratan paling atas.[3] Selain itu, zona ini disebut juga sebagai jalur pasang, yaitu bagian dari cekungan lautan yang letaknya diantara air surut dan air pasang.[4] Radiasi matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, zona litoral biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk tambak garam, pemanfaatan hutan mangrove, dan juga wisata pantai karang.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Nailufar, Nibras Nada, ed. (2020-04-12). "Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-01-29. 
  2. ^ Seekell, D.; Cael, B.; Norman, S.; Byström, P. (2021). "Patterns and Variation of Littoral Habitat Size Among Lakes". Geophysical Research Letters (dalam bahasa Inggris). 48 (20): e2021GL095046. doi:10.1029/2021GL095046. ISSN 1944-8007. 
  3. ^ a b "Zona Laut : Jenis dan Macam-Macamnya". IlmuGeografi.com. 2015-09-13. Diakses tanggal 2022-01-29. 
  4. ^ Hasyim, Ansari. "Begini Gambaran Bawah Laut di Kedalaman 838 Meter Dimana KRI Nanggala 402 Ditemukan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-02-03.