Barchuq Art Tegin
Barchuq Art Tegin (Hanzi: 巴而朮·阿而忒·的斤; Pinyin: bāérshù āértè dejīn; dikenal juga sebagai Idikut Baurchuk, Idikut Barchuq) adalah seorang penguasa, dengan gelar Idiqut ("Penguasa kebahagiaan"), dari Qocho di Beshbalik (di dekat Ürümqi, Cina), Kara-Khoja (di dekat Turpan, Cina, dikenal juga sebagai Idikut-Shahri), Kumul, Kucha dan Karasahr di antara tahun 1208 hingga 1235. Sebagai hasil dari kebijakannya, Uyghuria bergabung dengan Kekaisaran Mongol sebagai Ulus kelimanya pada tahun 1211.
Pada tahun 1209, Baurchuk memulai pemberontakan terhadap Dinasti Liao Barat, yang telah memaksa suku Uyghur agar membayar upeti. Ia membunuh Shaukam, utusan Gurkhan dan mengirim duta ke Genghis Khan, meminta pertolongannya. Sang pemimpin Mongol menerima permintaan Baurchuk dan berjanji akan mendukungnya.
Selama satu atau dua tahun berikutnya, Baurchuk melancarkan ekspedisi-ekspedisi militer terhadap para Naiman dan membunuh empat putra pemimpin mereka, Dayan Khan. Setelah menunjukkan kesetiaannya ini kepada Genghis Khan, ia diterima oleh Genghis Khan di Mongolia saat ini (1211), menikahi putrinya Altun Begi dan Genghis Khan menyatakan dia sebagai putra kelimanya, setelah Jochi, Chagatai, Ögedei, dan Tolui.
Pada bulan September tahun 1219, Baurchuk mengikuti Genghis Khan dalam sebuah penyerangan terhadap Kekaisaran Khwarezmia, memimpin 10.000 pasukan tuman dan mengambil bagian di pengepungan Otrar dan Nishapur (diratakan oleh Mongol). Pada musim semi tahun 1226, ia aktif mengambil bagian ke dalam ekspedisi dua-tahun Mongol terhadap Xia Barat yang dipimpin oleh Genghis Khan sendiri dan diselesaikan dengan pemusnahan penuh orang Tangut, yang dinyatakan bertanggung jawab terhadap kematian Genghis Khan di bawah tembok ibukota Tangut yang terkepung, pada bulan September tahun 1227. Ikutnya Baurchuk dalam ekspedisi untuk penghancuran negeri Tangut didorong bukan hanya kewajiban sebagai sekutu Mongol, tetapi juga dengan ketidaksetujuan antara Tangut dan Uyghur sejak penghancuran kerajaan Uyghur di Gansu (848–1036) dua abad sebelumnya, pada perang Uyghur-Tangut tahun 1028–1036, diikuti oleh pembunuhan penduduknya. Penduduk Xia Barat telah berkurang dari sekitar 3.000.000 jiwa hingga kurang dari seratus ribu, yang akhirnya berasimilasi ke suku-suku lain, kebanyakan asalnya Mongolik, Turkik, dan Tibet.
Orang Tungan (Hui) saat ini di daerah otonom Ningxia bisa dianggap keturunan dari orang Tangut. Ningxia di bahasa Cina berarti "Xia yang Didamaikan atau Dimusnahkan".