Bengkulu
Bengkulu
| |
---|---|
Transkripsi bahasa Rejang dan Melayu Bengkulu | |
• Abjad Jawi | بڠكولو |
Julukan: Bumi Rafflesia | |
Motto: "Sekundang Setungguan Seiyo Sekato (Seberat Apapun Pekerjaan Jika Dikerjakan Bersama-sama Akan Terasa Ringan Juga) | |
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | UU No. 9 Tahun 1967[1] |
Hari jadi | 18 November 1968 |
Ibu kota | Kota Bengkulu |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Rohidin Mersyah |
• Wakil Gubernur | Rosjonsyah Syahili |
• Sekretaris Daerah | Hamka Sabri |
• Ketua DPRD | Ihsan Fajri |
Luas | |
• Total | 19.919,33 km2 (7,690,90 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 2.115.024 |
• Kepadatan | 110/km2 (280/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa |
|
• IPM | 74,30 (2023) Tinggi[5] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode area telepon | Daftar
|
Kode ISO 3166 | ID - BE |
Pelat kendaraan | BD |
Kode Kemendagri | 17 |
Kode BPS | 17 |
DAU | Rp1.303.320.970.000,00,-[6] (2023) |
Rumah adat | Rumah Bubungan Lima |
Senjata tradisional | Rudus |
Flora resmi | Bunga bangkai raksasa |
Fauna resmi | Beruang madu |
Situs web | bengkuluprov |
Bengkulu adalah sebuah provinsi yang berada di Pulau Sumatera, Indonesia dengan ibu kota di Kota Bengkulu. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk provinsi ini sebanyak 2.115.024 jiwa, dengan kepadatan 105 jiwa/km².[3][2]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Provinsi Bengkulu terletak di bagian Barat Daya Pulau Sumatera dan berada di pantai barat bagian Selatan Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan garis pantai Samudera Hindia di sisi barat provinsi tersebut. Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 19.919,33 km2, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi terkecil urutan pertama di daratan Pulau Sumatera dan provinsi terkecil urutan kesepuluh di Indonesia. Namun, apabila di tambah dengan provinsi yang berbentuk kepulauan yang terpisah dari daratan Pulau Sumatera, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi terkecil urutan ketiga dari sepuluh provinsi yang terdapat di Pulau Sumatera, setelah Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Berikut merupakan batas-batas wilayah administrasi pemerintahan Provinsi Bengkulu:
Utara | Provinsi Sumatera Barat |
Timur | Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan |
Selatan | Provinsi Lampung |
Barat | Samudera Hindia |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.
British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada. Bencoolen/Coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti tanah patah wilayah ini adalah wilayah patahan gempa bumi yang paling aktif di dunia dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut[7].
Sejak tahun 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung).[8] Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Pada masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan. Wilayah Bengkulu dahulu juga meliputi Kawedanan Krui yang meliputi Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat saat ini. Akan tetapi, berdasarkan hasil plebisit pada tahun 1951, Krui menjadi bagian dari Lampung[9]. Pada tanggal 18 November 1968 Bengkulu menjadi provinsi Indonesia ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).
Politik dan pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Kepala daerah
[sunting | sunting sumber]Pejabat | Potret | Partai | Awal | Akhir | Periode | Gubernur definitif | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Rosjonsyah Syahili (Pelaksana tugas) |
PDIP | 25 September 2024 | 23 November 2024 | 11 | Rohidin Mersyah | [a] |
Perwakilan
[sunting | sunting sumber]DPRD Provinsi Bengkulu beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 2 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu, Muhammad Idroes, di Ruang Paripurna Gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Komposisi anggota DPRD Provinsi Bengkulu periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana PDI Perjuangan dna Partai Golkar adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 7 kursi.[10][11][12][13] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Provinsi Bengkulu dalam dua periode terakhir.[14][15][16][17]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | 2024-2029 | ||
PKB | 4 | 4 | 3 | |
Gerindra | 5 | 6 | 6 | |
PDI-P | 7 | 7 | 6 | |
Golkar | 5 | 7 | 10 | |
NasDem | 4 | 5 | 4 | |
PKS | 3 | 3 | 2 | |
Perindo | (baru) 2 | 0 | ||
PPP | 3 | 1 | 1 | |
PAN | 5 | 2 | 6 | |
Hanura | 2 | 3 | 3 | |
Demokrat | 6 | 5 | 4 | |
PKPI | 1 | 0 | 0 | |
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 11 | 11 | 11 |
Pembagian administratif
[sunting | sunting sumber]No. | Kabupaten/kota | Ibu kota | Bupati/wali kota | luas wilayah (km2)[18] | Jumlah penduduk (2022)[18] | Kecamatan | Kelurahan/desa | Lambang | Peta lokasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kabupaten Bengkulu Selatan | Kota Manna | Gusnan Mulyadi | 1.219,22 | 170.931 | 11 | 16/142 | ||
2 | Kabupaten Bengkulu Tengah | Karang Tinggi | Heriyandi Roni (Pj.) | 1.132,38 | 119.599 | 10 | 1/142 | ||
3 | Kabupaten Bengkulu Utara | Kota Arga Makmur | Mian | 4.481,99 | 296.130 | 19 | 5/215 | ||
4 | Kabupaten Kaur | Kaur Selatan | Lismidianto | 2.608,56 | 131.867 | 15 | 3/192 | ||
5 | Kabupaten Kepahiang | Kepahiang | Hidayatullah Sjahid | 738,97 | 153.232 | 8 | 12/105 | ||
6 | Kabupaten Lebong | Tubei | Kopli Ansori | 1.666,62 | 110.233 | 13 | 11/93 | ||
7 | Kabupaten Mukomuko | Kota Mukomuko | Sapuan | 4.138,68 | 193.154 | 15 | 3/148 | ||
8 | Kabupaten Rejang Lebong | Curup | Syamsul Effendi | 1.559,42 | 282.349 | 15 | 34/122 | ||
9 | Kabupaten Seluma | Pasar Tais | Erwin Octavian | 2.432,16 | 214.089 | 14 | 20/182 | ||
10 | Kota Bengkulu | - | Arif Gunadi (Pj.) | 150,35 | 375.526 | 9 | 67/- |
Demografi
[sunting | sunting sumber]Suku bangsa
[sunting | sunting sumber]Provinsi Bengkulu merupakan daerah yang heterogen dari segi suku bangsa. Penduduknya terdiri dari suku-suku asli dan masyarakat pendatang. Suku-suku asli Bengkulu meliputi suku Suku Rejang[b], Serawai, Mukomuko, Enggano, Kaur, Lembak, Pekal, Besemah, Semende, Merpas, Nasal dan Melayu Bengkulu. Di antara suku-suku asli, Rejang dan Serawai adalah dua suku dengan populasi tertinggi, masing-masing dengan persentase 20,60% dan 18,91%.[21]
Ada pula masyarakat pendatang meliputi Suku Jawa dengan persentase 22,64% sekaligus sebagai populasi etnis tunggal terbesar di Provinsi Bengkulu,[21] Serawai, suku lokal lainnya, Melayu, Minangkabau, Batak, Sunda, Lampung, dan lainnya.[22]
Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Bengkulu:[22]
No | Suku | Jumlah 2010 | % |
---|---|---|---|
1 | Jawa | 387.281 | 22,64% |
2 | Rejang | 352.500 | 20,60% |
3 | Serawai | 323.500 | 18,91% |
4 | Pribumi lainnya | 266.027 | 15,55% |
5 | Melayu Bengkulu | 195.941 | 11,45% |
6 | Minangkabau | 71.472 | 4,18% |
7 | Sunda | 52.665 | 3,08% |
8 | Batak | 32.972 | 1,93% |
9 | Lampung | 14.071 | 0,82% |
10 | Bali | 3.687 | 0,22% |
11 | Suku lainnya | 10.581 | 0,62% |
Provinsi Bengkulu | 1.710.697 | 100% |
Catatan:* Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010, pribumi lainnya sudah termasuk suku-suku lokal lainnya, seperti: suku Lembak, Kaur, Mukomuko, Pekal, Enggano, Merpas, dan Nasal. Sedangkan suku lainnya sudah termasuk semua suku-suku pendatang lainnya, seperti: Bugis, Kerinci, Madura, Aceh, Mentawai, dan Nias.
Seni dan budaya
[sunting | sunting sumber]Bengkulu memiliki kerajinan tradisional batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf-huruf Arab gundul dan diakui oleh pemerintah Republik Indonesia sebagi salah satu bagian warisan budaya Republik Indonesia serta turut memperkaya khazanah budaya di Indonesia. Kebudayaan Bengkulu sangat kental bercirikan dengan budaya Pribumi di Bengkulu yang memiliki beberapa ciri berbeda karena dipengaruhi oleh suku-suku berbeda yakni kebudayaan Rejang, Serawai, Melayu, Kaur, Mukomuko, Pekal, Lembak, Enggano, Merpas, & Nasal. Budaya tabut merupakan satu kultur unik yang memadukan tradisi lokal dengan Islam Syiah secara kultural.[butuh rujukan]
Tari tradisional
[sunting | sunting sumber]Tari-tarian tradisional dari Bengkulu antara lain:
- Tari Andun
- Tari Bidadari Teminang Anak
- Tari Bubu
- Tari Gandai
- Tari Ganau
- Tari Kejei /Kejai
- Tari Lanan Belek
- Tari Napa
- Tari Penyambutan
- Tari Putri Gading Cempaka
- Tari Pukek
- Tari Sekapur Sirih
- Tari Tabot
- Tari Tombak Kerbau
Seni musik
[sunting | sunting sumber]Seni musiknya adalah:
- Geritan, cerita sambil berlagu.
- Serambeak, seni yang berupa patatah-petitih.
- Andei-andei, seni sastra yang berupa nasihat.
- Sambei, seni vokal khas suku Rejang yang biasanya untuk pesta perkawinan.
- Doll, seni musik yang di mainkan dengan cara di pukul yang terbuat dari bongkol kelapa. Dan biasa di mainkan dalam acara festival Tabot(bulan Muharram)atau acara penyambutan
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Keterangan
[sunting | sunting sumber]- ^ Gubernur Rohidin Mersyah cuti kampanye pada Pemilihan umum Gubernur Bengkulu 2024, posisi sementara diisi oleh Wakil Gubernur Rosjonsyah Syahili sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur
- ^ Suku ini diakui sebagai salah satu penduduk asli Bengkulu[19] dan dianggap sebagai penghuni pertama atau suku tertua.[20].
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 29 Oktober 2021.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Juli 2024.
- ^ a b "Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2021" (pdf). www.bengkulu.bps.go.id. hlm. 9, 62. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-31. Diakses tanggal 10 Maret 2021.
- ^ Agus Setiyanto, Elite Pribumi Bengkulu: Perspektif Sejarah Abad ke-19, Balai Pustaka, 2001
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia (UHH Hasil SP2020) (Tahun), 2021-2023". www.bengkulu.bps.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2024.
- ^ "Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Bengkulu Nomor 30 Tahun 2023 Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2024" (PDF). https://peraturan.bpk.go.id/. (2023). Diakses tanggal 24 November 2024. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan) - ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-28. Diakses tanggal 2023-07-17.
- ^ Roberts, Edmund (1837). Embassy to the Eastern Courts of Cochin-China, Siam, and Muscat. New York: Harper & Brothers. hlm. 34. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-17. Diakses tanggal 2013-10-14.
- ^ Sejarah Daerah Lampung. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1997-01-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal 2022-03-18.
- ^ Diskominfo Provinsi Bengkulu (02-09-2019). "DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik , Ini Harapan Gubernur Rohidin". Pemprov Bengkulu. Diakses tanggal 21-09-2019.
- ^ "KPU Bengkulu Tetapkan 45 Caleg Terpilih, PDIP Kembali Pimpin DPRD Provinsi". rri.co.id. 09-08-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-21. Diakses tanggal 21-09-2019.
- ^ Tri Yulianti Imran (02-09-2019). "45 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik". RMOL BENGKULU. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-27. Diakses tanggal 21-09-2019.
- ^ Musriadi (02-09-2019). Musriadi, ed. "Ini daftar 45 anggota dewan Provinsi Bengkulu yang dilantik". ANTARA News. ANTARA BENGKULU. Diakses tanggal 21-09-2019.
- ^ "45 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik Awal September". bengkulutoday.com. 11-08-2019. Diakses tanggal 21-09-2019.
- ^ "Ini Dia Calon Penantang Rohidin Pada Pilgub Nanti". radarbengkuluonline.com. 13-05-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-23. Diakses tanggal 21-09-2019.
- ^ "Agustus, 45 Dewan Provinsi Terpilih Dilantik". bengkuluekspress.com. 12-05-2014. Diakses tanggal 21-09-2019.
- ^ "Hari Ini 45 Anggota DPRD Bengkulu Dilantik". beritasatu.com. SUARA PEMBARUAN. 01-09-2014. Diakses tanggal 21-09-2019.
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09.
- ^ Sejarah Daerah Bengkulu (PDF) (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1978. hlm. 22. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-10-25. Diakses tanggal 2021-11-16.
- ^ Hamidy, Badrul Munir (2004). Masuk dan Berkembangnya Islam di Daerah bengkulu. Bunga Rampai Melayu Bengkulu. Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu. hlm. 1.
- ^ a b "BPS: Jawa, Rejang, Serawai Tertinggi". Radar Bengkulu Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-16. Diakses tanggal 4 Desember 2020.
- ^ a b "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23, 36–41. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 22 Oktober 2021.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Miller, C. 1777. "An Account of The Island of Sumatra". Philosophical Transactions of the Royal Society of London pp. 160–179.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs web resmi pemerintah provinsi
- (Indonesia) Informasi Lengkap Seputar Bengkulu
- (Indonesia) Sejarah singkat Bengkulu[pranala nonaktif permanen]. Rujukan untuk bagian Sejarah.
- (Indonesia) ANTARANews Bengkulu. Rujukan untuk portal berita online terupdate Bengkulu.
- (Indonesia) Live Indonesia. ID, informasi soal komunitas dan kearifan lokal Bengkulu
- (Indonesia) www.jelajahhutan.com Diarsipkan 2017-12-12 di Wayback Machine., informasi seputar wisata, kuliner, sosial dan budaya di Bengkulu
(Inggris) History of Bengkulu, blog berisi informasi sejarah pendudukan Bengkulu oleh EIC.
- (Inggris) A. J. Stockwell. Britons in south-east Asia, Oxford Dictionary of National Biography, online edn., Oxford University Press, May 2007.
Samudra Hindia | Sumatera Barat | Jambi | ||
Samudra Hindia | Sumatera Selatan | |||
Bengkulu | ||||
Samudra Hindia | Lampung | Lampung |