Lompat ke isi

Daftar partai politik di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Partai politik di Indonesia yang berbadan hukum dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secara layak dapat mendaftarkan keikutsertaannya dalam pemilihan umum.[1]

Berikut adalah daftar partai politik (parpol) di Indonesia yang disusun berdasarkan keikutsertaannya dalam pemilihan umum dan berdasarkan status perwakilan di parlemen tingkat nasional dan daerah.

Partai politik nasional parlemen

[sunting | sunting sumber]

Partai dengan perwakilan parlemen nasional dan daerah

[sunting | sunting sumber]
Logo Partai Pimpinan Ideologi[2] Dibentuk Pemilu terakhir Status di DPR Kursi DPRD Provinsi Kursi DPRD Kabupaten/Kota
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P Megawati Soekarnoputri Progresivisme 21 Agustus 1998 2024
110 / 575
Mendukung mosi kepercayaan
418 / 2.232
2.803 / 17.340
Partai Golongan Karya Golkar Bahlil Lahadalia Konservatisme 20 Oktober 1964 2024
102 / 575
Pro-Pemerintah
309 / 2.232
2.412 / 17.340
Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra Prabowo Subianto Konservatisme 6 Februari 2008 2024
86 / 575
Pro-Pemerintah
288 / 2.232
1.970 / 17.340
Partai Nasional Demokrat NasDem Surya Paloh Demokrasi sosial 26 Juli 2011 2024
69 / 575
Mendukung mosi kepercayaan
186 / 2.232
1.628 / 17.340
Partai Kebangkitan Bangsa PKB Muhaimin Iskandar Demokrasi Islam 23 Juli 1998 2024
68 / 575
Pro-Pemerintah
180 / 2.232
1.553 / 17.340
Partai Keadilan Sejahtera PKS Ahmad Syaikhu Islamisme 20 Juli 1998 2024
53 / 575
Mendukung mosi kepercayaan
191 / 2.232
1.229 / 17.340
Partai Amanat Nasional PAN Zulkifli Hasan Demokrasi Islam 23 Agustus 1998 2024
48 / 575
Pro-Pemerintah
165 / 2.232
1.302 / 17.340
Partai Demokrat Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono Nasionalisme 9 September 2001 2024
44 / 575
Pro-Pemerintah
219 / 2.232
1.584 / 17.340

Partai dengan perwakilan parlemen di daerah

[sunting | sunting sumber]

Partai-partai ini merupakan peserta pemilihan umum—terakhir pada Pemilu 2019—tetapi tidak memperoleh satu kursi pun di Dewan Perwakilan Rakyat akibat gagal melampaui ambang batas parlemen sebesar 4%.[3] Dua partai yang sebelumnya berada di parlemen adalah PPP dan Hanura yang gagal mempertahankan kursi kembali di DPR RI. Meski tidak dapat meraih kursi di DPR RI, partai-partai ini berhasil mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, baik di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota. Terkadang, partai-partai ini disebut juga dengan partai gurem.

Logo Partai Pimpinan Ideologi Dibentuk Pemilu terakhir Kursi DPRD Provinsi Kursi DPRD Kabupaten/Kota
Partai Persatuan Pembangunan PPP Muhamad Mardiono Islamisme 5 Januari 1973 2024
83 / 2.372
850 / 17.510
Partai Hati Nurani Rakyat Hanura Oesman Sapta Odang Liberalisme 21 Desember 2006 2019
66 / 2.232
746 / 17.340
Partai Persatuan Indonesia Perindo Hary Tanoesoedibjo Populisme kanan-tengah 7 Februari 2015 Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024
29 / 2.232
379 / 17.340
Partai Solidaritas Indonesia PSI Kaesang Pangarep Progresivisme 16 November 2014 2019
13 / 2.232
60 / 17.340
Partai Beringin Karya Berkarya Muchdi Purwoprandjono Nasionalisme sayap kanan 16 Juli 2016 2019
10 / 2.232
131 / 17.340
Partai Bulan Bintang PBB Fahri Bachmid Demokrasi Islam 17 Juli 1998 2019
7 / 2.232
214 / 17.340
Partai Keadilan dan Persatuan PKP Yussuf Solichien Sekularisme 15 Januari 1999 2019
4 / 2.232
155 / 17.340
Partai Garda Perubahan Indonesia Garuda Ahmad Ridha Sabana Populisme 16 April 2015 2019
2 / 2.232
33 / 17.340

Partai politik nasional nonparlemen

[sunting | sunting sumber]

Media massa di Indonesia menyematkan istilah partai gurem yang merujuk pada partai politik nasional tanpa perwakilan parlemen baik di DPR RI hingga DPRD. Pada awalnya, istilah ini mengacu pada partai politik dengan hasil perhitungan suara terkecil saat Pemilu 1999. Setelah 2004, partai tersebut tidak berhasil meraih ambang batas parlemen yang diperlukan untuk mendapat perwakilan di DPR RI.[4]

Partai-partai ekstraparlementer ini tidak diterima berkas pendaftarannya oleh Komisi Pemilihan Umum karena tidak memenuhi kriteria syarat pendaftaran yang telah ditetapkan, di antaranya dokumen yang tidak lengkap, kantor pusat yang tidak tetap, jumlah keanggotaan partai yang tidak mencukupi batas minimum, hingga persentase keanggotaan perempuan yang tidak dapat melebihi batas minimalnya.[5][6] Bagi partai yang ditolak berkas pendaftarannya umumnya mengajukan banding kepada Bawaslu.[7]

Logo Partai Nama lain Ideologi Dibentuk Pemilu terakhir
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme PNIM Marhaenisme 20 Mei 1998 / 20 Mei 2002 2009
Partai Republik[8] PR Republikanisme 21 Mei / 17 Agustus 1998 1999
Partai Bhinneka Indonesia[9] PBI Progresivisme 1 Juni 1998 / 17 Desember 2002 1999
Partai Damai Sejahtera Pembaharuan PDSP Demokrasi Kristen 1 Oktober 2001 2009
Partai Serikat Rakyat Independen SRI Republikanisme 2 Mei 2011
Partai Hijau Indonesia PHI Politik hijau 5 Juni 2012
Partai Swara Rakyat Indonesia Parsindo Resoehartoisasi 15 November 2013
Partai Demokrasi Rakyat Indonesia PDRI Marhaenisme 2015
Partai Gelombang Rakyat Indonesia Gelora Demokrasi Islam 28 Oktober 2019 2024
Partai Damai Kasih Bangsa PDKB Demokrasi Kristen 28 Oktober 2020
Partai Masyumi Islamisme 7 November 2020
Partai Dakwah Rakyat Indonesia PDRI Islamisme 31 Mei 2021
Partai Rakyat Adil Makmur Prima Demokrasi sosial 1 Juni 2021
Partai Mahasiswa Indonesia PMI Demokrasi sosial 3 September 2021
Partai Buruh PB Demokrasi sosial 5 Oktober 2021 2024
Partai Kedaulatan Rakyat PKR Populisme 28 Oktober 2021
Partai Kebangkitan Nusantara PKN Nasionalisme 28 Oktober 2021 2024
Partai Pelita Populisme 28 Februari 2022
Partai Perubahan Nasionalisme 10 November 2024

Partai politik regional

[sunting | sunting sumber]

Partai dengan perwakilan di parlemen daerah Aceh

[sunting | sunting sumber]
Partai Nama lain Provinsi (domisili) Ideologi Status Dibentuk Pemilu terakhir Kursi DPRD

Provinsi

Kursi DPRD

Kab./Kota

Partai Aceh PA Aceh Regionalisme Aceh Aktif 7 Juli 2007[10] 2024
18 / 81
120 / 620
Partai Nanggroe Aceh PNA Aceh Regionalisme Aceh Aktif 24 April 2012[11] 2024
6 / 81
46 / 620
Partai Darul Aceh PDA Aceh Regionalisme Aceh Aktif 2007[12] 2024
3 / 81
17 / 620
Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh SIRA Aceh Regionalisme Aceh Aktif 10 Desember 2007[13] 2024
1 / 81
4 / 620

Partai regional lainnya

[sunting | sunting sumber]
Partai Masa aktif Nama lain Provinsi (domisili) Ideologi Dibentuk Pemilu terakhir
Partai Rakyat Aceh sejak 2006 PRA Aceh Demokrasi sosial 16 Maret 2006 2009
Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at Dan Taqwa sejak 2007 Gabthat Aceh Islamisme 22 Maret 2007 2024
Partai Aceh Aman Seujahtra sejak 2007 PAAS Aceh Regionalisme Aceh 3 Juni 2007 2009
Partai Bersatu Aceh sejak 2008 PBA Aceh Regionalisme Aceh 27 Januari 2008 2009
Partai Atjeh Hijau sejak 2013 PAH Aceh Politik hijau 5 Juni 2013
Partai Islam Aceh sejak 2016 PIA Aceh Islamisme 3 Juni 2016
Partai Papua Bersatu sejak 2017 PPB Papua Regionalisme Papua 13 Oktober 2017
Partai Adil Sejahtera Aceh sejak 2023 PAS Aceh Aceh Islamisme 22 Februari 2023 2024

Koalisi partai politik

[sunting | sunting sumber]
Koalisi Masa aktif Nama lain Status Dibentuk Dibubarkan Calon Presiden Pilpres
Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia 1927–1942 PPPKI Dibubarkan 17–18 Desember 1927 20 Maret 1942
Gabungan Politik Indonesia 1939–1942 GAPI Dibubarkan 21 Mei 1939 20 Maret 1942
Koalisi Kebangsaan 2004–2009 Dibubarkan 19 Agustus 2004[14] 16 Mei 2009[15] Megawati Soekarnoputri 2004
Koalisi Kerakyatan 2004–2009 Dibubarkan 28 Agustus 2004 16 Mei 2009 Susilo Bambang Yudhoyono 2004
Sekretariat Gabungan Partai Koalisi Pendukung Pemerintahan 2009–2014 Setgab Dibubarkan 16 Mei 2009 20 Oktober 2014 Susilo Bambang Yudhoyono 2009
Koalisi Indonesia Hebat 2014–2019 KIH Dibubarkan 19 Mei 2014 20 Oktober 2019 Joko Widodo 2014
Koalisi Merah Putih 2014–2016 KMP Dibubarkan 20 Mei 2014 4 Februari 2016 Prabowo Subianto 2014
Koalisi Indonesia Maju, 2019 2018–2024 KIM Dibubarkan 10 Agustus 2018 20 Oktober 2024 Joko Widodo 2019
Koalisi Indonesia Adil Makmur 2018–2019 KIAM Dibubarkan 18 September 2018 28 Juni 2019 Prabowo Subianto 2019
Koalisi Indonesia Maju, 2024
(KIM Plus)
2022– KIM Aktif 13 Agustus 2022 Prabowo Subianto 2024
Koalisi Perubahan 2023–2024 KP Dibubarkan 24 Maret 2023 22 April 2024[16] Anies Baswedan 2024
Kerja Sama Partai Politik Pengusung Ganjar Pranowo 2023–2024 Tidak ada Dibubarkan 30 April 2023 7 Mei 2024[17] Ganjar Pranowo 2024

Bekas partai politik

[sunting | sunting sumber]

Partai politik di Hindia dan Nugini Belanda

[sunting | sunting sumber]

Pendudukan Jepang di Hindia Belanda dimulai ketika Jepang menginvasi Hindia Belanda melalui Tarakan, Kalimantan, pada tanggal 8 Maret 1942. Oleh Pemerintah Jepang, partai-partai yang berasaskan nasionalisme dan hendak memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia dibubarkan dan dilarang melakukan aktivitas politik pada 20 Maret 1942.[18]

Partai Masa aktif Nama lain Ideologi Status Dibentuk Dibubarkan Strategi perjuangan
Indische Partij
(Partai Hindia)
1912–1913[19] IP Nasionalisme Indonesia Dibubarkan 25 Desember 1912 4 Maret 1913 Nonkooperatif
Insulinde
atau Nationaal Indische Party
1913–1919[19] NIP Nasionalisme Indonesia Dibubarkan 1913 1919 Nonkooperatif
Paguyuban Pasundan 1913–sekarang Nasionalisme Sunda Dibubarkan 20 Juli 1913 / 1919 (sebagai partai) 20 Maret 1942 (sebagai partai) Kooperatif
Partai Komunis Indonesia 1914–1927, 1935–1966 PKI Komunisme Dibubarkan (terlarang) 9 Mei 1914 20 Maret 1927 / 12 Maret 1966 Nonkooperatif
Partai Syarikat Islam Indonesia 1923–1973, 1973–1999 (elemen PPP) PSII Sosialisme Islam Dibekukan Februari 1923 Agustus 1999 Nonkooperatif
Partai Katolik 1923–1973, 1973–2003 (elemen PDI) Demokrasi Kristen Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia April 1923 11 Januari 1973 Kooperatif
Partai Nasional Indonesia 1927–1931 PNI Marhaenisme Dibubarkan 4 Juli 1927 25 April 1931 Nonkooperatif
Chung Hwa Hui
(Asosiasi Tionghoa)
1928–1942 CHH Nasionalisme Tiongkok Diteruskan oleh: Persatuan Tionghoa 1928 20 Maret 1942 Kooperatif
Partai Indonesia 1931–1936 Partindo Nasionalisme Indonesia Diteruskan oleh: Gerakan Rakyat Indonesia 20 April 1931 18 November 1936 Nonkooperatif
Partai Tionghoa Indonesia 1932–1942 PTI Sosialisme Dibubarkan 25 September 1932 20 Maret 1942 Nonkooperatif
Partai Fasis Indonesia 1933 PFI Jawanisasi[20] Dibubarkan Juli 1933 1933 Nonkooperatif
Partai Indonesia Raya 1935–1942,[21] 1949–tidak diketahui Parindra Nasionalisme Indonesia Dibubarkan Desember 1935 Kooperatif
Gerakan Rakyat Indonesia 1937–1942 Gerindo Nasionalisme Indonesia Dibubarkan 24 Mei 1937 20 Maret 1942 Nonkooperatif
Partai Islam Indonesia 1938–1942[22] PII Sosialisme Islam Dibubarkan 4 Desember 1938 20 Maret 1942 Kooperatif
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian 1946–1962 PKII Nasionalisme Indonesia Dibubarkan 29 November 1946 1 September 1962 Nonkooperatif

Partai politik peserta Pemilihan Umum 1955 dan 1971

[sunting | sunting sumber]
Partai Masa aktif Nama lain Ideologi Status Dibentuk Dibubarkan Pemilu terakhir
Partai Komunis Indonesia 1914–1966 PKI Komunisme Dibubarkan (terlarang) 9 Mei 1914 12 Maret 1966 1955
Partai Syarikat Islam Indonesia 1923–1973, 1973–1999 (elemen PPP) PSII Sosialisme Islam Dibekukan 1923[23] Agustus 1999 Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999
Partai Katolik 1923–1973, 1973–2003 (elemen PDI) Demokrasi Kristen Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia April 1923 11 Januari 1973 1971
Partai Nasional Indonesia 1945, 1946–1973, 1973–2003 (elemen PDI) PNI Marhaenisme Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia 21 Agustus 1945 11 Januari 1973 1971
Partai Buruh Indonesia 1945–1948 PBI Sosialisme demokratis Dibubarkan 15 September 1945 1948
Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia 1945–1960 Masyumi Pan-Islamisme Dibubarkan (terlarang) 1943 (badan agama)
8 November 1945 (partai)[23][24][25]
17 Agustus 1960[23][26] 1955
Partai Kristen Indonesia 1945–1973 Parkindo Demokrasi Kristen Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia 10 November 1945 10 Januari 1973 1971
Partai Rakjat Sosialis 1945 Paras Sosialisme Digabungkan dengan: Partai Sosialis Indonesia 19 November 1945 3 Desember 1945
Ikatan Nasional Indonesia 1946–1950 INI Nasionalisme Digabungkan dengan: Partai Nasional Indonesia 5 Juni 1946 Februari 1950
Partai Sosialis Indonesia 1948–1960 PSI Sosialisme Dibubarkan (terlarang) 12 Februari 1948 17 Agustus 1960 1955
Partai Demokrat Tionghoa Indonesia 1948–1965 PDTI Nasionalisme Tiongkok Dibubarkan 23 Mei 1948 1965
Partai Musyawarah Rakyat Banyak 1948–1965, 1966–1973, 1973–2003 (elemen PDI) Murba Komunisme nasional Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia 7 November 1948 11 Januari 1973 1971
Persatuan Tarbiyah Islamiyah 1945–1973 PERTI Islamisme Digabungkan dengan: Partai Persatuan Pembangunan 1928 (badan agama)
22 November 1945 (partai)[27][23]
5 Januari 1973 1971
Angkatan Komunis Muda 1948–1960 Acoma Komunisme Dibubarkan (terlarang) 8 Agustus 1952 1965 1955
Partai Rakyat Nasional 1950–1961 PRN Nasionalisme Dibubarkan 23 Juli 1950 April 1961 1955
Nahdlatul Ulama 1952–1973 NU Islamisme Digabungkan dengan: Partai Persatuan Pembangunan 1952[23] 5 Januari 1973 1971
Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia 1954–1973, 1973–2003 (elemen PDI), 1998–1999 IPKI Nasionalisme Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia (1973) dan Partai Sarikat Indonesia (2004) 20 Mei 1954 11 Januari 1973 1971
Partai Muslimin Indonesia 1968–1973 Parmusi Pan-Islamisme Digabungkan dengan: Partai Persatuan Pembangunan 20 Februari 1968 5 Januari 1973 1971
Partai regional dan etnis
Partai Masa aktif Nama lain Provinsi (domisili) Ideologi Dibentuk Pemilu terakhir
Partai Persatuan Dayak 1945–1959 PPD Kalimantan Nasionalisme etnik 30 Oktober 1945 1955
Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia 1945–1959 Permai Jawa Barat Nasionalisme etnik 17 Desember 1927 1955
Partai Tani Indonesia 1945–1959 PTI Jawa Barat Nasionalisme etnik Desember 1945 1955
Angkatan Kemenangan Umat Islam 1946–1959 AKUI Jawa Timur (Madura) Islamisme 1946 1955
Partai Kebangsaan Indonesia 1949–1959 Parki Jawa Barat Nasionalisme etnik Januari 1949 1955
Partai Adat Rakyat 1950–1959 PAR Sumatra Tengah Regionalisme Sumatra Tengah 24 April 1950 1955
Partai Kemakmuran Indonesia Sulawesi 1950–1959 Parkis Sulawesi Regionalisme Sulawesi 1950 1955
Gerakan Pilihan Sunda 1955–1959 Gerpis Jawa Barat Nasionalisme etnik 1955 1955

Partai politik masa Orde Baru

[sunting | sunting sumber]

Setelah naik kekuasaan Presiden Soeharto dan negara memasuki masa Orde Baru (1965–1998), pemilihan umum tahun 1971 melakukan dengan cuma 10 partai-peserta,[28] sehingga dia menghapus sistem multipartai di Indonesia, maka sewaktu Pemilu 1977 hanya terdapat 3 organisasi keuatan politik (Partai Golongan Karya, Partai Demokrasi Indonesia, dan Partai Persatuan Pembangunan) dan terus berlangsung hinga pada Pemilu 1997.

Partai Masa aktif Nama lain Ideologi Status Dibentuk Pemilu terakhir
Golongan Karya 1964–1971, 1971–1998 Golkar Otoritarianisme sayap-kanan Diteruskan oleh: Partai Golongan Karya 20 Oktober 1964 1997
Partai Demokrasi Indonesia 1973–2003 PDI Marhaenisme Diteruskan oleh: Partai Penegak Demokrasi Indonesia 11 Januari 1973 1997
Partai Persatuan Pembangunan sejak 1973 PPP Pan-Islamisme Aktif 5 Januari 1973 1997
Pemilu
PPP Golkar PDI
1977
99 / 360
232 / 360
29 / 360
1982
94 / 360
242 / 360
24 / 360
1987
61 / 400
299 / 400
40 / 400
1992
62 / 400
282 / 400
56 / 400
1997
89 / 400
325 / 400
11 / 400
Partai aktivis

Sebelum berakhirnya masa Orde Baru, beberapa aktivis politik mendirikan partai politik pada dekade 1990-an. Pembentukan partai politik baru ini didasari berseberangannya dengan pemerintah Orde Baru dan memposisikan diri sebagai oposisi. Partai-partai baru selanjutnya menjadi peserta Pemilu 1999.

Partai Ideologi Dibentuk Pemilu terakhir
Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia[29] IP–KI Nasionalisme sayap kanan 1994 / 12 September 1998 1999
Partai Nasional Indonesia[30] PNI–Supeni Marhaenisme 26 Oktober 1995 / 20 Mei 1998 1999
Partai Majelis Syarikat Umat Muslimin Indonesia Baru[31] Masyumi Baru Sosialisme Islam 28 Oktober 1995 1999
Partai Uni Demokrasi Indonesia[32] PUDI Demokrasi religius 29 Mei 1996 1999
Partai Rakyat Demokratik[33] PRD Demokrasi sosial 22 Juli 1996 1999

Partai politik masa Reformasi (1998–2004)

[sunting | sunting sumber]

Menyusul runtuhnya era Orde Baru dan mula Reformasi, penerapan sistem multipartai di Indonesia pun dimulai sekali lagi.[34] Tercatat pembentukan partai-partai baru meningkat secara signifikan. Alhasil, pada saat Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999 terdapat 148 partai politik yang terdaftar,[35] namun hanya 48 dari mereka yang tampil secara demokratis memperebutkan kursi legislatif, dibandingkan dengan Pemilu 1997 yang hanya diikuti dua partai politik dan Golongan Karya.[34][35][36][8][9][37][38]

Partai Ideologi Status Dibentuk Dibubarkan Pemilu terakhir
Partai Kristen Nasional Indonesia[36] Krisna Demokrasi Kristen Dibubarkan 20 Mei 1998 2004 1999
Partai Musyawarah Rakyat Banyak[8] Murba Sosialisme Dibubarkan 20 Mei 1998 2004 1999
Partai Pekerja Indonesia[9] PPI Demokrasi sosial Dibubarkan 20 Mei 1998 2004 1999
Partai Nasional Indonesia - Massa Marhaen[8] PNI–MM Marhaenisme Dibubarkan 21 Mei 1998 2004 1999
Partai Syarikat Islam Indonesia[36] PSII Sosialisme Islam Dibubarkan 1998 2004 1999
Partai Syarikat Islam Indonesia 1905[8] PSII 1905 Sosialisme Islam Dibubarkan 21 Mei 1998 2004 1999
Partai Umat Muslimin Indonesia[9] PUMI Demokrasi Islam Digabungkan dengan Partai Bintang Reformasi 21 Mei 1998 20 Januari 2002 1999
Partai Rakyat Indonesia[9] PRI Demokrasi sosial Dibubarkan 22 Mei 1998 2004 1999
Partai Aliansi Demokrat Indonesia[36] PADI Sentrisme Dibubarkan 23 Mei 1998 2004 1999
Partai Nasional Demokrat[9] PND Nasionalisme Indonesia Dibubarkan 12 Juni 1998 2004 1999
Partai Ummat Islam[36] PUI Demokrasi Islam Dibubarkan 26 Juni 1998 Tidak diketahui 1999
Partai Demokrasi Kasih Bangsa[36] PP Demokrasi Kristen Dibubarkan 3–5 Agustus 1998 2004 1999
Partai Nahdlatul Ummat[8] PNU Islamisme Diteruskan oleh Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia 16 Agustus 1998 5 Maret 2003 1999
Partai Katolik Demokrat[8] PKD Demokrasi Kristen Digabungkan dengan Partai Sarikat Indonesia 21 Agustus 1998 17 Desember 2002 1999
Partai Politik Islam Indonesia Masyumi[8] PPIIM Pan-Islamisme Dibubarkan 28 Agustus 1998 2004 1999
Partai Kebangkitan Muslim Indonesia[36] Kami Islamisme Digabungkan dengan Partai Bintang Reformasi 29 Agustus 1998 20 Januari 2002 1999
Partai Cinta Damai[9] PCD Demokrasi Islam Dibubarkan 10 September 1998 2004 1999
Partai Kebangkitan Ummat[36] PKU Islamisme Dibubarkan 21 September 1998 2004 1999
Partai Islam Demokrat[8] PID Demokrasi Islam Dibubarkan 15 Oktober 1998 2004 1999
Partai Daulat Rakyat[9] PDR Demokrasi sosial Digabungkan dengan: Partai Sarikat Indonesia 1 Januari 1999 17 Desember 2002 1999
Partai Persatuan[9] PP Demokrasi Islam Dibubarkan 3 Januari 1999 2004 1999
Partai Indonesia Baru[36] PIB Demokrasi Islam Digabungkan dengan Partai Bintang Reformasi 18 Januari 1999 20 Januari 2002 1999
Partai Nasional Indonesia - Front Marhaenis[8] PNI–FM Marhaenisme Dibubarkan 10 Februari 1999 2004 1999
Partai Damai Sejahtera PDS Demokrasi Kristen Digabungkan dengan: Partai Hati Nurani Rakyat 1 Oktober 2001 10 Maret 2013 2009
Partai Bintang Reformasi PBR Islamisme Digabungkan dengan Gerindra 20 Januari 2002 2011 2009
Partai Pelopor Marhaenisme Diteruskan oleh Partai Pergerakan Kebangkitan Desa 29 Agustus 2002 9 Oktober 2021 2009
Partai Perjuangan Indonesia Baru PPIB Sosialisme Digabungkan dengan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru 23 September 2002 12 Juli 2012 2009
Partai Sarikat Indonesia PSI Demokrasi sosial Digabungkan dengan: Partai Amanat Nasional (2005)
Diteruskan oleh: Partai Nasional Republik (2012)
17 Desember 2002 5 Juni 2012 2009
Partai Penegak Demokrasi Indonesia PPDI Marhaenisme Diteruskan oleh: Partai Demokrasi Rakyat Indonesia 10 Januari 2003 2015 2009

Partai politik era pascareformasi (2004 – kini)

[sunting | sunting sumber]

Pada saat Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004 terdapat 24 partai politik yang tampil secara demokratis memperebutkan kursi DPR-RI dan DPRD; pada saat Pemilu 2009 sudah 38 partai serta 6 partai regional untuk Aceh.[34]

Partai Ideologi Status Dibentuk Dibubarkan Pemilu terakhir
Partai Demokrasi Pembaruan PDP Marhaenisme Digabungkan dengan Partai Persatuan Nasional 1 Desember 2005 2011 2009
Partai Peduli Rakyat Nasional PPRN Kolektivisme Digabungkan dengan Partai Hati Nurani Rakyat 16 Februari 2006 10 Maret 2013 2009
Partai Kasih Demokrasi Indonesia PKDI Sosialisme demokratis Diteruskan oleh Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia 31 Mei 2006 2010 2009
Partai Kedaulatan Nasionalisme Indonesia Digabungkan dengan Partai Hati Nurani Rakyat 4 Oktober 2006 10 Maret 2013 2009
Partai Kebangkitan Nasional Ulama PKNU Pan-Islamisme Digabungkan dengan Partai Kedaulatan Rakyat 21 November 2006 12 Juni 2022 2009
Partai Karya Perjuangan Pakar Pangan Korporatisme Digabungkan dengan Partai Demokrat 7 Juli 2007 31 Agustus 2012 2009
Partai Nasional Republik Nasrep Nasionalisme Indonesia Digabungkan dengan Partai Beringin Karya 5 Juni 2012 15 Juli 2016
Partai Islam Damai Aman Idaman Demokrasi Islam Digabungkan dengan Partai Amanat Nasional 14 Oktober 2015 12 Mei 2018

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Partai Politik Sebagai Badan Hukum, Apabila Terdaftar di Kemenkumham RI Sesuai Persyaratan dan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan". Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Nusa Tenggara Timur. 2021-05-05. Diakses tanggal 2023-06-04. 
  2. ^ Nurjaman, Asep (2009). "Peta Baru Ideologi Partai Politik Indonesia". Bestari. Diakses tanggal 2022-12-03 – via Neliti.com. 
  3. ^ Suprapto (18 April 2019). "UPDATE TERBARU: 9 Parpol Lolos Ambang Batas Parlemen dan 7 Parpol Tak Lolos Parliamentary Threshold". Wartakota.tribunnews.com. 
  4. ^ Matanasi, Petrik (25 Januari 2017). "Nasib Suram Partai Gurem dalam Sejarah Politik Tanah Air". Tirto.id. 
  5. ^ "Inilah Daftar 13 Partai Gagal Penuhi Syarat Berkas". Media Indonesia. 19 Oktober 2017. 
  6. ^ Ananda, Putra (27 September 2017). "Ini 10 Syarat Partai Politik Peserta Pemilu 2019". Media Indonesia. 
  7. ^ Saputra, Ramadhan Rizki (8 Maret 2018). "Bawaslu Tolak Gugatan Tiga Parpol untuk Jadi Peserta Pemilu". CNN Indonesia. 
  8. ^ a b c d e f g h i j "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 17–32". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal 31-03-2018 – via SEAsite.niu.edu (Center for Southeast Asian Studies, NIU). 
  9. ^ a b c d e f g h i "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 33–48". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-18. Diakses tanggal 31-03-2018 – via SEAsite.niu.edu (Center for Southeast Asian Studies, NIU). 
  10. ^ Nainggolan, Bestian; Wahyu, Yohan, ed. (2016). Partai Politik 1999–2019, Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa. Kompaspedia. Jakarta: Buku Kompas. ISBN 978-602-412-005-4.  hlm. 226–227.
  11. ^ Nainggolan & Wahyu 2016, hlm. 230, 233–234.
  12. ^ Nainggolan & Wahyu 2016, hlm. 227–230.
  13. ^ Nainggolan & Wahyu 2016, hlm. 227–228.
  14. ^ "Koalisi Parpol Pendukung Mega-Hasyim Dideklarasikan". Liputan6.com. Jakarta. 2004-08-19. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  15. ^ "Mega Bantah Koalisi Kebangsaan Pengalaman Buruk". Kompas.com. 2009-03-12. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  16. ^ "Anies-Muhaimin sebut koalisi perubahan sudah selesai". AntawaNews.com. 22 April 2024. Diakses tanggal 24 September 2024. 
  17. ^ "TPN Ganjar-Mahfud Resmi Bubar". MetroTV. 7 Mei 2024. Diakses tanggal 24 September 2024. 
  18. ^ Abeyasekere 1973, hlm. 85-87.
  19. ^ a b Nomes, J.M. (1994). Willems, Wim, ed. Sporen van een Indisch verleden (1600–1942) (dalam bahasa Belanda). 2. COMT. ISBN 90-71042-44-8. 
  20. ^ Wilson (2008). Orang dan Partai Nazi di Indonesia: Kaum Pergerakan Menyambut Fasisme. Jakarta: Komunitas Bambu. ISBN 9793731249. 
  21. ^ Pringgodigdo, Abdul Karim (1984) [1949]. Sejarah pergerakan rakyat Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat. hlm. 138–139. 
  22. ^ Pringgodigdo, Abdul Karim (1984) [1949]. Sejarah pergerakan rakyat Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat. hlm. 117. 
  23. ^ a b c d e Noer, Deliar (1987). Partai Islam di pentas nasional 1945–1965. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. 
  24. ^ Ward, Ken (1970). The Foundation of the Partai Muslimin Indonesia. Modern Indonesia Project. Interim reports series (dalam bahasa Inggris). Ithaca, NY: Cornell University Press. 
  25. ^ Madinier, Rémy (2015). Islam and Politics in Indonesia: The Masyumi Party between Democracy and Integralism (dalam bahasa Inggris). Diterjemahkan oleh Jeremy Desmond. Singapore: NUS Press. hlm. 52–56. ISBN 978-9971-69-843-0. 
  26. ^ Ward 1970, hlm. 12–14.
  27. ^ Kepartaian di Indonesia. Jakarta: Kementerian Penerangan RI. 1951. hlm. 431. 
  28. ^ Miaz, Yalvema (2012). Partisipasi Politik: Pola Perilaku Pemilih Pemilu Masa Orde Baru dan Reformasi (PDF). Padang: UNP Press. hlm. 4–5. ISBN 978-602-8819-65-7. 
  29. ^ "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 27: Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal 31-03-2018 – via Seasite.niu.edu (Southeast Asian languages, literatures and cultures). 
  30. ^ "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 3: Partai Nasional Indonesia (PNI-Supeni)". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-15. Diakses tanggal 31-03-2018 – via Seasite.niu.edu (Southeast Asian languages, literatures and cultures). 
  31. ^ "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 8: Partai Masyumi Baru". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-15. Diakses tanggal 31-03-2018 – via Seasite.niu.edu (Southeast Asian languages, literatures and cultures). 
  32. ^ "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 36: Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI)". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-15. Diakses tanggal 31-03-2018 – via Seasite.niu.edu (Southeast Asian languages, literatures and cultures). 
  33. ^ "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 16: Partai Rakyat Demokratik (PRD)". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-29. Diakses tanggal 31-03-2018 – via Seasite.niu.edu (Southeast Asian languages, literatures and cultures). 
  34. ^ a b c King, Blair A. (2011). "Chapter 4. Government and Politics". Dalam Frederick, William H.; Worden, Robert L. Indonesia: A Country Study. Area handbook series, 39 (dalam bahasa Inggris). Library of Congress, Federal Research Division (edisi ke-6). Washington, DC: U.S. Government Printing Office. hlm. 263. ISBN 978-0-8444-0790-6. 
  35. ^ a b Ananta, Aris; Arifin, Evi Nurvidya; Suryadinata, Leo (2005). Emerging Democracy in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 9. ISBN 981-230-323-5. 
  36. ^ a b c d e f g h i "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 1–16". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-15. Diakses tanggal 31-03-2018 – via SEAsite.niu.edu (Center for Southeast Asian Studies, NIU). 
  37. ^ "Pemilu 1999". kpu.go.id. 20 Juni 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2003-06-20. 
  38. ^ Saptohutomo, Aryo Putranto, ed. (30 Mei 2022). "Hasil Pemilu 1999, dari Partai Politik Peserta hingga Pemenang". Kamus Pemilu. Kompas.com. Diakses tanggal 07-04-2024. 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]