Lompat ke isi

Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu
SutradaraKuntz Agus
ProduserRaam Punjabi
Ditulis olehPidi Baiq
Titien Wattimena
Berdasarkan
Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu oleh Pidi Baiq
PemeranAjil Ditto
Adinia Wirasti
Hanggini
Penata musikRicky Lionardi
SinematograferMandella Majid
PenyuntingGregorius Arya Dhipayana
Perusahaan
produksi
DistributorMultivision Plus
Tanggal rilis
  • 21 November 2024 (2024-11-21)
Durasi99 menit
NegaraIndonesia

Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu adalah sebuah film Indonesia tahun 2024 yang disutradarai oleh Kuntz Agus. Film tersebut diadaptasi dari novel karya Pidi Baiq dengan judul yang sama. Film tersebut menampilkan Adinia Wirasti, Ajil Ditto, Hanggini, Faiz Vishal, Ciara Nadine Brosnan, Wina Marrino, Joni Asman dan Shania Gracia. Film tersebut dirilis pada 21 November 2024.[1]

Sadali (Ajil Ditto) adalah seorang pemuda asal Bukittinggi, Sumatera Barat yang memutuskan untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang kuliah dengan mengambil jurusan seni rupa di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Sebelum berangkat ke Pulau Jawa, Sadali dijodohkan dengan gadis cantik bernama Arnaza (Hanggini). Pertama dikenalkan, keduanya sudah jatuh hati dan saling menyukai. Kedua belah keluarga pun kemudian memutuskan untuk menggelar acara pertunangan dulu sebelum Sadali pergi.

Di Jogja, Sadali tinggal di rumah kost yang ternyata menjadi satu dengan restoran dan galeri seni milik Meira (Adinia Wirasti). Dari awal mengenal Meira, Sadali sudah merasa jika hatinya punya ikatan aneh dengan gadis itu. Perasaan Sadali terus membuncah ketika ia semakin mengenal Meira. Mereka juga kerap menghabiskan waktu bersama. Perasaan cinta dibalut kekaguman dengan sosok wanita yang tidak hanya cantik, tetapi juga menginspirasi. Apalagi keduanya punya jiwa seni yang sama.

Di sisi lain, Arnaza merasa jika Sadali berubah. Tak lagi ia mendapat kabar dari lelaki yang telah mengikatnya dengan cincin pertunangan itu. Arnaza mencoba untuk menggoda hati Sadali lagi dengan mengiriminya surat, sayang sepertinya hati Sadali sudah penuh dengan pesona Meira.

Referensi

[sunting | sunting sumber]