Idris Shah II dari Perak
Idris Shah II إدريس شاه ٢ | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sultan Perak Ke-32 | |||||||||
Berkuasa | 5 Januari 1963 – 31 Januari 1984 | ||||||||
Penobatan | 26 Oktober 1963 | ||||||||
Pendahulu | Sultan Yusuff Izzuddin Shah Ghafarullahu-lah Ibni Al-Marhum Sultan Abdul Jalil Karamatullah Nasiruddin Muhtaram Shah Radziallah Hu'an-Hu | ||||||||
Penerus | Sultan Azlan Muhibbuddin Shah Al-Maghfurlah Ibni Al Marhum Sultan Yusuff Izzudin Shah Ghafarullahu-lah | ||||||||
Menteri Besar | See list
| ||||||||
Kelahiran | Raja Idris Shah ibni Sultan Iskandar Shah 17 Agustus 1924 Istana Negara, Bukit Chandan, Kuala Kangsar, Perak, Negara Bagian Federasi Melayu, Malaya Britania Raya | ||||||||
Kematian | 31 Januari 1984 Lumut, Perak, Malaysia | (umur 59)||||||||
Pemakaman | 3 Februari 1984 | ||||||||
Pasangan | Raja Noor Izah binti Raja Ali
(m. 1943; c. 1957)Raja Muzwin binti Raja Arif Shah
(m. 1943; wafat 2011)Che Asmah (divorced)Che Puan Hanizah (divorced)Che Puan Aminah (Amy Lim
(m. 1960–1984)Sharifah Salmah binti Syed Ahmad
(m. 1964)Che Satira binti Abdullah
(m. 1967; wafat 2011)
| ||||||||
Keturunan |
| ||||||||
| |||||||||
Wangsa | Wangsa Siak-Perak | ||||||||
Ayah | Sultan Iskandar Shah Kaddasullah Ibni Almarhum Sultan Idris Murshidul Azzam Shah Rahmatullah | ||||||||
Ibu | Raja Puteh Umi Kalsom Binti Raja Kulop Muhammad Kramat | ||||||||
Agama | Sunni Islam |
Sultan Idris Al-Mutawakil Alallahi Shah Ibni Almarhum Sultan Iskandar Shah Kaddasullah, (17 Agustus 1924 – 31 Januari 1984) adalah Sultan Perak ke-33 yang menjabat sejak 5 Januari 1963 hingga kemangkatannya pada 31 Januari 1984. Ia adalah putra Sultan Iskandar Shah, Sultan Perak ke-30.
Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1924 di Istana Negara, Kuala Kangsar, Perak sebagai anak kedua dari DYMM Sultan Perak, Sultan Iskandar dan isterinya, Raja Puteh Umi Kalsom. [1]
Ia mengawali dunia pendidikan di Clifford School, Kuala Kangsar dan melanjutkan studinya di Malay College Kuala Kangsar . Pada tahun 1933, ia diangkat sebagai Raja Di Hilir, menggantikan Raja Chulan, yang telah mangkat sebelumnya pada tahun yang sama. Setelah diangkat sebagai Raja Di Hilir, pada Oktober 1938 ia mendapat gelar sebagai Raja Bendahara setelah kemangkatan ayahnya. Memegang posisi Raja Bendahara selama kurang lebih sepuluh tahun, ia kemudian diangkat sebagai Raja Muda setelah kemangkatan Sultan Abdul Aziz pada 29 Maret 1948, posisi ini menjadikan nya sebagai pewaris pertama dalam suksesi takhta negeri Perak dengan Sultan Yussuf Izzuddin Shah sebagai penguasa berdaulat. [1]
Sultan Perak
[sunting | sunting sumber]Pada 5 Januari 1963, Sultan Yussuf Izzuddin Shah mangkat pada usia 72 tahun. Kemudian posisi sultan jatuh kepada dirinya yang sebelumnya menjabat sebagai pewaris takhta. Setelah dinobatkan sebagai penguasa, ia kemudian mengambil nama takhta dengan gelar Sultan Idris Al-Mutawakil Alallahi Shah Ibni Almarhum Sultan Iskandar Shah Kaddasullah.
Kemangkatan
[sunting | sunting sumber]Pada pemilihan Yang di-Pertuan Agong Malaysia 1984, Sultan Idris Shah II merupakan calon terdepan yang akan menjabat sebagai Yang Di-Pertuan Agong kedelapan Malaysia menggantikan Sultan Ahmad Shah dari Pahang yang akan tamat tempoh pemerintahan pada tahun yang sama. Namun takdir berkata lain, tepat seminggu sebelum pemilihan Yang di-Pertuan Agong yang baru, ia mangkat pada tanggal 31 Januari 1984 di usia 59 tahun setelah terkena serangan jantung pada pukul 23.15 di Rumah Sakit Angkatan Tentera, Lumut. Ia mangkat setelah memerintah Negeri Perak selama kurang lebih 21 tahun.
Ia kemudian dimakamkan di Pemakaman Diraja Al-Ghufran yang terletak Bukit Chandan pada 3 Februari 1984. Setelah kemangkatannya, ia kemudian dianugerahi gelar Marhum Afifullah.
Setelah kemangkatannya, takhta Negeri Perak kemudian digantikan oleh sepupu pertamanya, Raja Azlan Shah.
Eponim
[sunting | sunting sumber]Masjid negara Perak di Ipoh dan Jembatan Sultan Idris Shah II di Bota diambil menurut namanya sebagai bentuk penghormatan.
Tanda Kehormatan
[sunting | sunting sumber]- Grand Master of the Royal Family Order of Perak (5 Januari 1963 – 31 Januari 1984)
- Grand Master of the Order of Cura Si Manja Kini (5 Januari 1963 – 31 Januari 1984)
- Founding Grand Master of the Order of Taming Sari (1977 – 31 Januari 1984)
- Grand Master of the Order of the Perak State Crown (5 Januari 1963 – 31 Januari 1984)
- Malaya :
- Recipient of the Order of the Crown of the Realm (DMN) (1963)[2]
- Malaysia :
- Recipient of the Malaysian Commemorative Medal (Gold) (PPM) (1965)
- Johor :
- Grand Commander of the Royal Family Order of Johor (DK I) (1967)[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Sultan Idris Iskandar II". Sultan of Perak. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-21. Diakses tanggal 2011-06-04. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "sultan" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ "Senarai Penuh Penerima Darjah Kebesaran, Bintang dan Pingat Persekutuan Tahun 1963" (PDF).
- ^ "Sultan Perak dapat kurnia hari jadi". Berita Harian. 28 October 1967. hlm. 1.