Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur
Kampung Melayu | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | ||||
Kota Administrasi | Jakarta Timur | ||||
Kecamatan | Jatinegara | ||||
Kodepos | 13320 | ||||
Kode Kemendagri | 31.75.03.1001 | ||||
Kode BPS | 3172060008 | ||||
Luas | 0,48 km²) | ||||
Jumlah penduduk | 30.739 jiwa | ||||
Kepadatan | 64.040 jiwa/km² | ||||
|
Kampung Melayu adalah sebuah kelurahan di kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Kelurahan ini memiliki luas 47,83 Ha.[1] Kelurahan ini terdiri atas 114 Rukun Tetangga dan 8 Rukun Warga.[1] Wilayah kelurahan Kampung Melayu berbatasan dengan rel kereta api Kelurahan Kebon Manggis di sebelah utara; Jl. Sungai Ciliwung, Kelurahan Bukit Duri di sebelah barat; Jl. Jatinegara Barat dan Jl. Matraman Raya, Kelurahan Bali Mester di sebelah timur; serta Jl. Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bidara Cina di sebelah selatan.[1]
Kampung Melayu saat ini termasuk wilayah yang rawan banjir karena terletak di tepi kali Ciliwung. Pada zaman penjajahan dahulu, wilayah ini adalah tempat pemukiman etnis Melayu.[2] Kampung Melayu juga merupakan nama sebuah stasiun pemberhentian kendaraan umum yang penting di Jakarta Timur.
Kawasan Kampung Melayu merupakan wilayah Kelurahan Kampung Melayu dan sebagian dan wilayah Kelurahan Balimester, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Kawasan tersebut dikenal dengan sebutan demikian, karena mulai abad ke-17 dijadikan tempat pemukiman orang-orang Melayu di bawah pimpinan Kapten Wan Abdul Bagus.
Kawasan tersebut dikenal dengan sebutan demikian, karena mulai paruh kedua abad ke-17 dijadikan tempat pemukiman tentara VOC dari kalangan orang–orang Melayu di bawah pimpinan Kapten Wan Abdul Bagus. Wan Abdul Bagus adalah anak Encik Bagus, kelahiran Patani, Thailand Selatan. Ia terkenal pada jamannya sebagai orang sangat cerdas dan piawai dalam melaksanakan tugas, baik administrasif maupun di lapangan sebagai perwira. Selama hidupnya ia membaktikan diri pada Kompeni, dimulai sebagai juru tulis, juru bahasa, bahkan sebagai duta atau utusan. Sebagai seorang pria ia sering terlibat dalam peperangan, seperti di Jawa Tengah, pada waktu Kompeni "membantu" Mataram menghadapi Pangeran Trunojoyo. Demikian pula pada perang Banten, ketika Kompeni "membantu" Sultan Haji menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Ageng Tirtayasa. Waktu menghadapi pemberontakan Jonker, Kapten Wan Abdul Bagus terluka cukup parah. Menjelang akhir hayatnya ia dipercaya oleh VOC untuk bertindak selaku Regeringscommisaris, semacam duta, ke Sumatera Barat.[2]
Kapten Wan Abdul Bagus meninggal dunia tahun 1716, ketika usianya genap 90 tahun. Kedudukannya sebagai kapten orang–orang Melayu digantikan oleh putranya yang tidak resmi, Wan Abdullah, karena ahli waris tunggalnya, Wan Mohammad, meninggal dunia mendahului ayahnya.[2]
Trayek Angkutan Umum
[sunting | sunting sumber]Trayek bus kota dari terminal bus Kampung Melayu adalah sebagai berikut:
- PPD 213 Kampung Melayu - Grogol
- PPD 916 Kampung Melayu - Tanah Abang
- Mikrolet M01 Kampung Melayu - Senen (via Matraman - Salemba - Kramat)
- Mikrolet M01A Kampung Melayu - Senen (via Matraman - Salemba - Kramat)
- Mikrolet M02 Kampung Melayu - Pulo Gadung (via Rawamangun - Arion)
- Mikrolet M03 Kampung Melayu - Komplek PWI
- Mikrolet M06 Kampung Melayu - Gandaria
- Mikrolet M16 Kampung Melayu - Pasar Minggu
- Mikrolet M18 Kampung Melayu - Pondok Gede (via Kalimalang - Lampiri - Jatiwaringin)
- Mikrolet M21 Kampung Melayu - Pulo Gadung (via Kayu Manis - Kramat Asem - Rawamangun - Pulo Asem Raya - Kayu Putih - Perintis Kemerdekaan)
- Mikrolet M26 Kampung Melayu - Bekasi (via Kalimalang - Kayuringin)
- Mikrolet M27 Kampung Melayu - Pulo Gadung (via Jatinegara - Jl. Bekasi Timur)
- Mikrolet M28 Kampung Melayu - Pondok Gede (via Cililitan - Pinang Ranti)
- Mikrolet M31 Kampung Melayu - Pondok Kelapa (via Jatinegara - Cipinang Muara - Sawah Barat - Duren Sawit)
- Mikrolet M32 Kampung Melayu - Perumnas Klender (via Jatinegara - Cipinang Muara - Dermaga - Buaran)
- Mikrolet M35 Kampung Melayu - Senen (via Rawasari - Rawamangun)
- Mikrolet M44 Kampung Melayu - Karet Kuningan
- Mikrolet M54 Kampung Melayu - Pondok Bambu (via Flyover Pondok Bambu)
- Kopaja S612 Kampung Melayu - Ragunan (via Pancoran - Mampang - Ampera - Cilandak), sekarang digantikan oleh Transjakarta rute 5N
- Kopaja S61 Kampung Melayu - Manggarai
- Kopaja T502 Kampung Melayu - Tanah Abang, sekarang digantikan oleh Transjakarta rute 5M
- Kopaja S68 Kampung Melayu - Ragunan (via Pancoran - Pasar Minggu)
- Metromini S61 Kampung Melayu - Manggarai
- Metromini T46 Kampung Melayu - Pulo Gadung (via Utan Kayu - Pemuda)
- Metromini T54 Kampung Melayu - Pondok Kelapa (via Kalimalang - Lampiri)
- Metromini T50 Kampung Melayu - Perumnas Klender (via Jatinegara - Flyover Jatinegara - Flyover Klender - Dermaga - Buaran)
- Metromini T51 Kampung Melayu - Cibening
- Metromini T52 Kampung Melayu - Stasiun Cakung
- Metromini T53 Kampung Melayu - Kampung Rambutan
- AJA P AC 119 Kampung Melayu - Poris Plawad (via Pancoran - Komdak - Slipi - Karawaci)
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-10. Diakses tanggal 2014-01-16.
- ^ a b c Jakarta Encyclopedia. "Kampung Melayu". Department of Communication, Informatics and Public Relations of Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-10. Diakses tanggal 10 Januari 2014.
- ^ http://luk.staff.ugm.ac.id/itd/Batavia/07.html