Kisah Para Rasul 15
Kisah Para Rasul 15 | |
---|---|
Kitab | Kisah Para Rasul |
Kategori | Sejarah gereja |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 5 |
Kisah Para Rasul 15 (disingkat "Kis 15") adalah pasal kelima belas Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini dalam bahasa Yunani antara lain adalah
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Bezae (~400 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M)
- Papirus 127 (abad ke-5; terlestarikan: ayat 29-31, 34-36, (37), 38-41)
- Codex Laudianus (~550 M)
- Papirus 33 (~550 M)
- Naskah kuno dalam bahasa Koptik:
- Codex Glazier (abad ke-4/ke-5; terlestarikan: ayat 1-3)
- Pasal ini dibagi atas 41 ayat.
- Berisi sidang (konsili) pertama di Yerusalem serta riwayat pekerjaan Paulus dari Tarsus dan Barnabas.
Waktu
[sunting | sunting sumber]Perjalanan Paulus dan Barnabas ke Yerusalem untuk menghadiri Konsili Yerusalem diyakini terjadi sekitar tahun 48 M.[3]
Tempat
[sunting | sunting sumber]Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di beberapa tempat mengikuti perjalanan Saulus (Paulus) dan Barnabas yang berangkat dari Antiokhia ke Yerusalem sampai kembali ke Antiokhia dan memulai perjalanan misi berikutnya di Siria, Kilikia dan Siprus.
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal:
- Kisah Para Rasul 15:1–21 = Sidang di Yerusalem
- Kisah Para Rasul 15:22–34 = Jawab kepada Antiokhia
- Kisah Para Rasul 15:35–41 = Perselisihan antara Paulus dan Barnabas
Ayat 3
[sunting | sunting sumber]- Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. (TB)[4]
Ayat 8-9
[sunting | sunting sumber]- [Petrus berkata:] "8Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, 9dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman." (TB)[5]
Pengenalan Allah akan hati orang bukan Yahudi (yaitu, Kornelius dan keluarganya, dalam Kisah Para Rasul 10) berarti bahwa Ia melihat iman yang menyelamatkan dalam diri mereka. Allah mengesahkan kesungguhan iman mereka
- (1) dengan menyucikan hati mereka melalui karya pembaharuan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 15:9) dan
- (2) dengan membaptis mereka dalam Roh segera setelah itu, yang dibuktikan dengan tanda yang menyertainya, yaitu berkata-kata dengan bahasa roh (Kisah Para Rasul 10:44–46; 11:15–18).[6]
Ayat 11
[sunting | sunting sumber]- [Petrus berkata:] "Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga." (TB)[7]
Persoalan yang penting dalam sidang di Yerusalem adalah apakah sunat serta ketaatan kepada hukum Taurat diperlukan untuk keselamatan. Para delegasi berkesimpulan bahwa orang-orang bukan Yahudi diselamatkan karena kasih karunia Tuhan Yesus yang mengampuni dosa mereka serta menjadikan mereka ciptaan baru. Kasih karunia datang kepada seseorang pada saat ia bertobat dan percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Kisah Para Rasul 2:38–39). Tanggapan ini terhadap kasih karunia Allah memungkinkan dia menerima kuasa untuk menjadi anak Allah (Yohanes 1:12).[6]
Ayat 15-18
[sunting | sunting sumber]Ayat 15
[sunting | sunting sumber]- [Yakobus berkata:] "Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:" (TB)[8]
Ayat 16
[sunting | sunting sumber]- [Yakobus berkata:] "Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan," (TB)[9]
Ayat 17
[sunting | sunting sumber]- [Yakobus berkata:] "supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini," (TB)[10]
Ayat 18
[sunting | sunting sumber]- [Yakobus berkata:] "yang telah diketahui dari sejak semula." (TB)[11]
Referensi silang: Amos 9:11,12
Yakobus menyatakan bahwa misi penebusan Kristus melibatkan baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi. "Pondok Daud yang telah roboh" (lihat Amos 9:11–15) menunjuk kepada sisa bangsa Israel yang selamat dari hukuman Allah.
- 1) Nubuat Amos menyatakan yang berikut ini:
- 2) Keselamatan dari sisa Yahudi yang telah disucikan ini mengakibatkan bangsa itu mencari Tuhan lagi (Kisah Para Rasul 15:17). Di bagian yang lain Paulus mengatakan hal yang sama ketika berbicara tentang berkat bagi orang-orang bukan Yahudi yang akan datang karena sisa orang Yahudi telah diperdamaikan dengan Allah (lihat Roma 11:11–15,25–26).[6]
Ayat 22
[sunting | sunting sumber]- Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. (TB)[12]
Ayat 38
[sunting | sunting sumber]- Tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang (Yohanes Markus) yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. (TB)[13]
Paulus bersikeras tidak mau membawa Markus pergi bersama sehingga menimbulkan perpecahan antara Paulus dan Barnabas, tetapi di kemudian hari Paulus berbaikan dengan Yohanes Markus dan dibantu ketika Paulus dipenjara.[14] Dalam suratnya kepada Timotius (2 Timotius 4), Paulus menulis:
- "Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku."[15]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Kisah Para Rasul 10, Galatia 2, 2 Timotius 4
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
- ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
- ^ Kisah Para Rasul 15:3 - Sabda.org
- ^ Kisah Para Rasul 15:8–9 - Sabda.org
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Kisah Para Rasul 15:11 - Sabda.org
- ^ Kisah Para Rasul 15:15 - Sabda.org
- ^ Kisah Para Rasul 15:16 - Sabda.org
- ^ Kisah Para Rasul 15:17 - Sabda.org
- ^ Kisah Para Rasul 15:18
- ^ Kisah Para Rasul 15:22 - Sabda.org
- ^ Kisah Para Rasul 15:38 - Sabda.org
- ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
- ^ 2 Timotius 4:11
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Kisah Para Rasul 15 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Kisah Para Rasul 15
- (Indonesia) Referensi silang Kisah Para Rasul 15
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Kisah Para Rasul 15
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Kisah Para Rasul 15