Mitologi Bali
Artikel ini adalah bagian dari seri |
Agama asli Nusantara |
---|
Sumatra |
Ugamo Malim • Pemena • Arat Sabulungan • Fanömba adu • Melayu |
Jawa |
Sunda Wiwitan (Madraisme & Buhun) • Kapitayan • Kejawen • Hindu Jawa • Saminisme |
Nusa Tenggara |
Hindu Bali • Halaika • Wetu Telu • Marapu • Jingi Tiu • Koda Kirin |
Kalimantan |
Kaharingan • Momolianisme • Bungan |
Sulawesi |
Aluk Todolo • Tolotang • Tonaas Walian • Adat Musi • Masade • Hindu Sulawesi |
Maluku dan Papua |
Naurus • Wor • Asmat |
Organisasi |
Portal «Agama» |
Mitologi Bali adalah mitologi tradisional penduduk pulau Bali di Indonesia sebelum sebagian besar penduduk pulau ini menganut agama Hindu.
Mitologi Bali masih mempunyai ciri khas animisme dengan tokoh-tokoh dan dewa-dewi yang sangat terkenal. Banyak tokoh dan dewa-dewi yang diadaptasi ke agama Hindu Bali.
Aspek-aspek di mitologi Bali
[sunting | sunting sumber]- Antaboga
- Bedawang
- Barong
- Rangda
- Setesuyara
- Batara Kala
- Semara
- Tjak
- Taksaka
- Awan
- Kahyangan
- Galungan
- Calon Arang
- Leák
Mitos penciptaan
[sunting | sunting sumber]Pada awal mulanya di dunia hanya ada Antaboga, yaitu seekor ular yang hidup. Antaboga bermeditasi dan menciptakan Bedwang, yaitu seekor penyu atau kura-kura. Dua ekor ular bertahta di atas penyu itu bersama dengan batu hitam, yang kemudian menjadi atap dunia bawah tanah. Dunia bawah tanah ini diperintah oleh dewi Setesuyara dan dewa Batara Kala, yang menciptakan cahaya dan bumi. Di atas bumi itu terbentang air. Dan di atas bentangan air itu terbentang langit. Semara, yang adalah dewa cinta hidup di langit. Di atas langit itu terbentang langit yang biru pekat (angkasa), ini adalah tempat kediaman matahari dan bulan. Di atas semua itu terbentang kahyangan, yang penuh dengan bunga-bunga dan di sini hidup Tjak (seekor burung berwajah manusia). Di sini juga hidup seekor ular bernama Taksaka dan sekelompok ular yang dikenal sebagai Awan. Mereka kadang-kadang terlihat sebagai bintang jatuh. Para leluhur tinggal di surga yang dipenuhi api di atas kahyangan. Di atas itu semua adalah tempat tinggal dewa-dewi.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Agama Hindu Dharma (Hindu Bali)
- Orang Bali