Lompat ke isi

Panundaan, Ciwidey, Bandung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Panundaan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenBandung
KecamatanCiwidey
Kode pos
40362[1]
Kode Kemendagri32.04.39.2004 Edit nilai pada Wikidata
Luas321.336 ha
Jumlah penduduk12.570 jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°6′42″S 107°26′8″E / 7.11167°S 107.43556°E / -7.11167; 107.43556


Panundaan adalah desa di kecamatan Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.Sebuah desa yang berada di kecamatan ciwidey. Membentang sekitar 132.000 hektar desa panundaaan memiliki suasana alam yang sangat indah dan juga masih terjaga keasliannya hingga saat ini, sangat bertolak belakang dengan keadaan di kota kota besar.Ketika kita pertama kali menginjakkan kaki di desa ini, kata pertama yang mungkin akan terucap adalah “dingin”. Tentu saja karena desa panundaan ini meilki suhu yang berkisar antara 19-21 derjat celcius yang juga di pengaruhi kuat oleh iklim pegunungan. Desa Panundaan sendiri merupakan sebuah desa yang memiliki potensi wisata yang cukup menyenangkan antara lain wisata alam, wisata edukasi pertanian, wisata kesenian, wisata perikanan dan juga wisata kuliner. Potensi wisata tersebut tidak terlepas dari melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki oleh desa ini, terutama di bidang pertanian yang sebagian besarnya menghasilakn sayuran sayuran seperti tomat, kol, bawang daun, seledri, brokoli, dll.Potensi Wisata yang ada di desa panundaan lebih di titik beratkan pada wisata edukasi, dimana anda akan mengalami wisata yang berbeda dengan wisata yang pernah anda lakukan sebelumnya. Wisata edukasi yang dimaksud adalah sebuah pengalaman wisata yang disedikan di desa panundaan dimana anda akan diajak untuk mengikuti kegiatan kegiatan penduduk desa yang bersifat edukasi seperti bercocok tanam, memanen sayur sayuran dan juga mengolah hasil hasil pertanian tersebut.

Dipenghujung abad 19 konon ceritra yang pertama kali membuka perkebunan kopi rakyat berasal dari daerah Pamijahan Tasikmalaya. Difasilitasi oleh ahli pertanian Belanda, baik cara bercocok tanam Kopi (budidaya) maupaun penyediaan Bibit Kopi itu sendiri, dalam mengolah tanah pun para petani menggunakan alat-alat tradicional yang terbuat dari vahan pohon enau (Aren) yang dinamakan “ BARERA ”. dengan harapan pihak Belanda akan mengangkut hasil produksi Kopi dan Rempah-Rempah lain hasil daerah sekitarnya yang dibeli dengan harga patokan dari Belanda. Dari mulai panen pertama diangkut kesebuah kampung yang telah disediakan sebagai gudang penyimpanan kopi sementara sebelum diangkut ke Batavia melalui Bandung dengan menggunakan Pedati, dan kemudian diangkut dari Batavia dengan menggunakan Kereta Api. Oleh karena itu gudang penyimpanan kopi tersebut di atas menurut bahasa Sunda berarti Panundaan. Areal pertanian terluas dipusatkan di blok gudang persil 185, kemuidan tersebar pada daerah sekitarnya, hingga saat ini gudang penyimpanan disebutlah “ PANUNDAAN “. Sebagai bukti kampung Panundaan ini pernah menjadi areal perkebunan kopi rakyat, pada saat masyarakat disekitar blok tersebut menggali tanah untuk dibuat kolam atau bangunan lainnya, ditemukan sisa akar-akar pohon kopi yang tertimbun tanah. Demikian ceritra yang disampaikan oleh narasumber keluarga besar Sastrawiria yang secara kebetulan berasal dari Pamijahan

Batas Desa

[sunting | sunting sumber]
  1. Sebelah Barat: Desa Lebakmuncang
  2. Sebelah Timur: Desa Sugihmukti
  3. Sebelah Selatan: Desa Alamendah
  4. Sebelah utara: Desa Ciwidey

Potensi Pertanian

[sunting | sunting sumber]
  1. Sayuran
  2. Strawberry
  3. Kopi

Potensi Pertenakan

[sunting | sunting sumber]
  1. Kambing
  2. Kelinci

Potensi UKM

[sunting | sunting sumber]
  1. Olahan Strawberry
  2. Keripik Talas
  3. Sistick
  4. Bistick
  5. Kerupuk Wortel
  6. Kripik Bayam

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
  1. SD 3 Unit
  2. SMP 1 Unit

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]