Lompat ke isi

Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pilgub DKI 2017)
Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017
15 Februari dan 19 April 2017
Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta periode selanjutnya diundur dari yang seharusnya, yakni 2022, menjadi dilaksanakan pada 2024.[1]
Kandidat
 
Calon Anies Baswedan Basuki T. Purnama
Partai Independen PDI-P
Wakil Sandiaga Uno Djarot Saiful Hidayat
Suara rakyat 3.240.987 2.350.366
Persentase 57,96% 42,04%
Peta persebaran suara
Peta perolehan suara di masing-masing kelurahan pada putaran pertama
(Versi peta interaktif)
Peta perolehan suara di masing-masing kelurahan pada putaran kedua
(Versi peta interaktif)
Gubernur dan Wakil Gubernur petahana
Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat

PDI-P

Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Independen

Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub Jakarta 2017 atau Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada 15 Februari 2017 dan 19 April 2017[2] untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.

Ini merupakan pemilihan kepala daerah ketiga bagi Jakarta yang dilakukan secara langsung menggunakan sistem pencoblosan. Jadwal pemilihan periode ini dimajukan dari jadwal pemilihan periode sebelumnya, yaitu 11 Juli karena mengikuti jadwal Pilkada Serentak[3] gelombang kedua pada 2017.

Berdasarkan peraturan, hanya partai politik yang memiliki 22 kursi atau lebih di DPRD Jakarta yang dapat mengajukan kandidat. Partai politik yang memiliki kursi kurang dapat mengajukan calon hanya jika mereka telah memperoleh dukungan dari partai politik lainnya.

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (dikenal sebagai "Ahok" atau "BTP") mencalonkan diri sebagai petahana bersama dengan Djarot Saiful Hidayat. Selain itu, mantan perwira TNI Agus Harimurti Yudhoyono bersama dengan Sylviana Murni, serta akademisi dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Anies Baswedan juga mencalonkan diri bersama dengan Sandiaga Uno.

Syarat ambang batas pencalonan

[sunting | sunting sumber]

Perolehan suara pada pemilihan umum legislatif 2014 di Jakarta terdapat 10 partai politik dengan jumlah 106 Kursi di DPRD DKI Jakarta. Partai politik atau gabungan partai politik dapat mengajukan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur jika memenuhi ambang batas 25% total suara sah atau 20% kursi di DPRD DKI Jakarta, 22 kursi dari 106 kursi. Hanya PDI Perjuangan yang dapat mengajukan pasangan calon tanpa harus melakukan kerjasama/membentuk koalisi dengan partai politik lainnya.

Urutan No. urut Partai politik Perolehan kursi Perubahan kursi (2009)
1 4 PDI-P
28 / 106
Kenaikan 17 kursi
2 6 Gerindra
15 / 106
Kenaikan 9 kursi
3 3 PKS
11 / 106
Penurunan 7 kursi
4 9 PPP
10 / 106
Kenaikan 3 kursi
5 7 Demokrat
10 / 106
Penurunan 22 kursi
6 10 Hanura
10 / 106
Kenaikan 6 kursi
7 5 Golkar
9 / 106
Kenaikan 2 kursi
8 2 PKB
6 / 106
Kenaikan 5 kursi
9 1 NasDem
5 / 106
(baru)
10 8 PAN
2 / 106
Penurunan 2 kursi
11 14 PBB
0 / 106
Steady
12 15 PKPI
0 / 106
Steady

Kandidat gubernur dan wakil gubernur

[sunting | sunting sumber]

Pemilihan umum ini diikuti oleh tiga calon pasangan gubernur dan wakil gubernur.[4]

Putaran pertama

[sunting | sunting sumber]
Nomor
urut
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Partai politik Jumlah Kursi DPRD Jargon
1
Pengusung:

Demokrat
PPP
PKB
PAN

Pendukung:

PMB
Buruh
Pelopor
PKNU
PKDI
PPDI
Pakar Pangan

28 / 106
JAKARTA UNTUK RAKYAT
Agus Harimurti Yudhoyono
(Kader Partai Demokrat)
Sylviana Murni
(Non-Partai)
Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203
(2015–2016)
Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan
(2015–2016)
2
Pengusung:

PDI-P
Golkar
Hanura
NasDem

Pendukung:

PSI

52 / 106
KERJA KERAS
KERJA HEBAT
Basuki Tjahaja Purnama
(Non-Partai)
Djarot Saiful Hidayat
(Kader PDI-P)
Gubernur DKI Jakarta
(2014–2017)
Wakil Gubernur DKI Jakarta
(2014–2017)
3
Pengusung:

Gerindra
PKS

Pendukung:

Perindo
Idaman

26 / 106
JAKARTA MAJU BERSAMA
Anies Rasyid Baswedan
(Non-Partai)
Sandiaga Salahuddin Uno
(Kader Partai Gerindra)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(2014–2016)
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(2005–2008)

Putaran kedua

[sunting | sunting sumber]
Nomor
urut
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Partai politik
2
Pengusung:

PDI-P
Golkar
Hanura
NasDem

Pendukung:

PPP
PKB
PSI
PKPI

Basuki Tjahaja Purnama
(Non-Partai)
Djarot Saiful Hidayat
(Kader PDI-P)
Gubernur DKI Jakarta
(2014–2017)
Wakil Gubernur DKI Jakarta
(2014–2017)
3
Pengusung:

Gerindra
PKS

Pendukung:

PAN
Perindo
Idaman

Anies Rasyid Baswedan
(Non-Partai)
Sandiaga Salahuddin Uno
(Kader Partai Gerindra)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(2014–2016)
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(2005–2008)
Sumber Polling Agus Yudhoyono Basuki Purnama Anies Baswedan Jarak Posisi Tertinggi Jumlah Sampel Margin Eror Tanggal
Charta Politika[5] 25,9% 36,8% 27% 9,8% 767 ± 3,5% 17-24 Januari 2017
Poltracking[6] 25,8% 30,1% 31,5% 1,4% 800 ± 3,5%
SMRC[7] 22,5% 34,8% 26,4% 8,4% 800 ± 3,9%
Populi Center[8] 25,0% 36,7% 28,5% 8,2% 600 ± 4,0%
Indikator[9] 23,6% 38,2% 23,8% 14,4% 808 ± 3,8%
Lembaga Survei Indonesia[10] 26,5% 31,8% 23,9% 5,3% 800 ± 3,5%
LSI Denny JA[11] 33,6% 27,1% 23,6% 6,5% 440 ± 4,8%
Charta Politika[12] 29,5% 28,9% 26,7% 0,6% 733 ± 3,5%
Indikator[13] 30,4% 26,2% 24,5% 4,2% 798 ± 3,6%
Poltracking[14] 19,2% 15,9% 14,3% 3,3% 1200 ± 2,8%
LSI Denny JA[15] 32,3% 10,6% 31,9% 0,4% 440 ± 4,8%
Indocon[16] 26,4% 30,1% 21,6% 3,7% 575 ± 4,0%
KedaiKOPI[17] 21,0% 27,5% 23,9% 3,6% 694 ± 4,0%
SMRC[18] 22,4% 45,4% 20,7% 23,0% 648 ± 3,9%
Median[19] 21,0% 34,2% 25,4% 8,8% 500 ± 4,4%
LSI Denny JA[19] 19,3% 31,4% 21,1% 10,3% 440 ± 4,8%
Populi Center[19] 15,8% 45,5% 23,5% 22,0% 600 ± 4,0%
Median[20] 39,7% 46,3% 6,6% 800 ± 3,4% 21 – 27 Februari 2017
LSI Denny JA[21] 40,5% 49,7% 9,2% 440 ± 4,8% 27 Februari – 3 Maret 2017

Debat calon

[sunting | sunting sumber]

Debat resmi

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah daftar debat calon yang diselenggarakan selama kampanye putaran pertama dan kedua Pilgub DKI Jakarta 2017.[22][23] Debat di putaran pertama diselenggarakan selama 3 kali, yaitu pada tanggal 13 Januari 2017, 27 Januari 2017, dan 10 Februari 2017, sedangkan debat di putaran kedua hanya diselenggarakan selama 1 kali, yaitu pada tanggal 12 April 2017.[24]

Putaran pertama

[sunting | sunting sumber]
Waktu Peserta Materi Moderator Stasiun TV Penyelenggara
Jumat, 13 Januari 2017 Cagub-Cawagub Pembangunan Sosial Ekonomi untuk Jakarta Ira Koesno tvOne, Jawa Pos TV, dan NET.
Jumat, 27 Januari 2017 Cagub-Cawagub Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, dan Pengelolaan Kawasan Perkotaan Tina Talisa dan Eko Prasojo MetroTV, iNews TV, dan TVRI Jakarta & Banten
Jumat, 10 Februari 2017 Cagub-Cawagub Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta Alfito Deannova Gintings (Penyiar CNN Indonesia) CNN Indonesia, SCTV, Kompas TV, dan Jak tv

Putaran kedua

[sunting | sunting sumber]
Waktu Peserta Materi Moderator Stasiun TV Penyelenggara
Rabu, 12 April 2017 Cagub-Cawagub Dari Masyarakat untuk Jakarta Ira Koesno CNN Indonesia, Kompas TV, SCTV, dan Jak tv

Keterangan: Stasiun televisi yang dicetak tebal menandakan stasiun televisi yang menyediakan feed debat (TV pool).

Debat tidak resmi

[sunting | sunting sumber]

Selain debat resmi yang diadakan oleh KPUD Provinsi DKI Jakarta, juga diadakan debat tidak resmi yang diselenggarakan oleh beberapa stasiun televisi swasta.

Waktu Peserta Materi Moderator/Host Stasiun TV Penyelenggara
Jumat, 9 Desember 2016
(tayang secara delay pada Senin, 12 Desember 2016)
Cagub Jakarta Kece Rahma Hayuningdyah (Jurnalis NET.) NET.
Kamis, 15 Desember 2016 Cagub-Cawagub Rosi & Kandidat Pemimpin Jakarta Rosianna Silalahi (Pemimpin Redaksi Kompas TV) Kompas TV
Senin, 27 Maret 2017 Cagub Mata Najwa Eksklusif: Babak Final Pilkada Jakarta Najwa Shihab (Pembawa Acara Mata Najwa) MetroTV
Minggu, 2 April 2017 Cagub-Cawagub Rosi & Kandidat Pemimpin Jakarta (Putaran Kedua) Rosianna Silalahi (Pemimpin Redaksi Kompas TV) Kompas TV
Sabtu, 8 April 2017 Cagub-Cawagub Jakarta Kece (Putaran Kedua) Ananda Omesh dan Rahma Hayuningdyah NET.

Hitung cepat dan real count

[sunting | sunting sumber]

Putaran pertama

[sunting | sunting sumber]

Hitung cepat dan real count pada putaran pertama dilakukan pada tanggal 15 Februari 2017 sesaat setelah pemungutan suara selesai dilakukan.

Putaran kedua

[sunting | sunting sumber]

Hitung cepat dan real count pada putaran kedua dilakukan pada tanggal 19 April 2017 sesaat setelah pemungutan suara selesai dilakukan.

Hasil Pemilihan Umum Resmi

[sunting | sunting sumber]
Cagub-Cawagub Putaran 1 Putaran 2
Pemilih % Pemilih %
AgusSylvi 937.955 17,06%
AhokDjarot 2.364.577 42,99% 2.350.366 42,04%
AniesSandi 2.197.333 39,95% 3.240.987 57,96%
Jumlah suara sah 5.499.865 100,00% 5.591.353 100,00%
Sumber [48] [49]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Isu SARA dan Politik Identitas

[sunting | sunting sumber]

Selama pilkada ini berlangsung, banyak terjadi isu dan kasus yang berhubungan dengan SARA.[52][53] Siti Zuhro, peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berpendapat bahwa Pilkada DKI Jakarta 2017 ia catat sebagai "Pilkada terburuk karena tidak mampu mengedepankan rasionalitas" dan terjadi penggiringan ke "isu sensitif seperti SARA".[54]

Laporan politik uang

[sunting | sunting sumber]

Terdapat 15 laporan pemberian uang di sejumlah tempat untuk memenangkan kubu Ahok-Djarot yang diterima Bawaslu. Namun, laporan yang telah diajukan tim Anies-Sandi ini seakan diabaikan walau terdapat dugaan terkait adanya praktik politik uang.[55]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Nyoman Ary Wahyudi, 26 Januari 2021. Pilkada 2022 Bakal Diundur? Ini Tanggapan Wagub DKI Bisnis.com
  2. ^ "Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-25. Diakses tanggal 2016-09-25. 
  3. ^ divertal. "Wiranto Sebut Tantangan Berat pada Pilkada Serentak 2017 | News | Arah.Com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-06. Diakses tanggal 2016-10-04. 
  4. ^ Agus-Sylvi Nomor Urut 1, Ahok-Djarot Nomor 2, Anies-Sandiaga Nomor Urut 3.Kompas.com. Diakses pada 25 Oktober 2016
  5. ^ Syatiri, Ana Shofiana (ed.). "Charta Politika: Agus-Sylvi 25,9%, Ahok-Djarot 36,8%, Anies-Sandi 27%". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-02. 
  6. ^ Syatiri, Ana Shofiana (ed.). "Poltracking: Agus-Sylvi 25,75 Persen, Ahok-Djarot 30,13 Persen, Anies-Sandi 31,5 Persen". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-01. 
  7. ^ Rastika, Icha (ed.). "Survei SMRC: Agus-Sylvi 22,5 Persen, Ahok-Djarot 34,8 Persen, Anies-Sandi 26,4 Persen". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-01. 
  8. ^ Rastika, Icha (ed.). "Populi Center: Agus-Sylvi 25,0 Persen, Ahok-Djarot 36,7 Persen, Anies-Sandi 28,5 Persen". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-01. 
  9. ^ Patnistik, Egidius (ed.). "Indikator: Agus-Sylvi 23,6 Persen, Ahok-Djarot 38,2, Anies-Sandi 23,8". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-01. 
  10. ^ "Survei LSI: Ahok-Djarot Ungguli Agus-Sylvi". beritasatu.com. Diakses tanggal 2016-12-16. 
  11. ^ Riza, Budi, ed. (2016-12-14). "Melorot di Survei LSI, Anies Baswedan Yakin Survei Internal". Tempo.co. Diakses tanggal 2016-12-16. 
  12. ^ Ikhsanudin, Arief. "Survei Charta Politika: Elektabilitas Agus 29,5%, Ahok 28,9%, Anies 26,7%". detiknews. Diakses tanggal 2016-11-29. 
  13. ^ Liputan6.com. "Jika Pilkada DKI Hari Ini, Siapa Juaranya Versi Survei Indikator?". liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-29. Diakses tanggal 2016-11-29. 
  14. ^ Ibrahim, Gibran Maulana. "Survei Poltracking: Jika Pilgub Digelar Hari Ini, Agus Gubernur DKI". detiknews. Diakses tanggal 2016-11-29. 
  15. ^ Syatiri, Ana Shofiana (ed.). "Survei LSI Denny JA Terbaru: Elektabilitas Ahok-Djarot 10,6 Persen". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2016-11-29. 
  16. ^ Liputan6.com. "Survei Indocon: Pilkada DKI Akan Berlangsung Dua Putaran". liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-29. Diakses tanggal 2016-11-29. 
  17. ^ Chandra, Bobby, ed. (2016-10-30). "Survei: Elektabilitas Ahok Anjlok, Anies & Agus Bagaimana?". Tempo.co. Diakses tanggal 2016-11-29. 
  18. ^ Ali, Fidel (ed.). "Menakar Pilkada DKI dari Hasil Survei". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2016-11-29. 
  19. ^ a b c Syatiri, Ana Shofiana (ed.). "Melihat Hasil Survei Pilkada DKI 2017 dari Tiga Lembaga". Kompas.com. Diakses tanggal 2016-11-29. 
  20. ^ Media, detik News. "Survei Median: Anies-Sandi 46,3 Persen, Ahok-Djarot 39,7 Persen". detikcom. Diakses tanggal 2017-3-10. 
  21. ^ Rastika, Icha (ed.). "Survei LSI Denny JA: Anies-Sandi Kemungkinan Unggul pada Putaran Kedua". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2017-3-10. 
  22. ^ "Ini Jadwal Debat Pilkada DKI Ahok, Agus, dan Anies" Tempo.co. 6 Januari 2017. Diakses 13 Januari 2017.
  23. ^ "Ini Jadwal Debat Cagub-Cawagub DKI". Kompas.com. 28 November 2016. Diakses 13 Januari 2017.
  24. ^ "Debat Putaran Kedua Pilkada DKI Diselenggarakan pada 12 April". Kompas.com. 16 Maret 2017. Diakses 17 Maret 2017.
  25. ^ a b c d Syatiri, Ana Shofiana (ed.). "Ini Hasil Akhir "Quick Count" Pilkada DKI dari 5 Lembaga Survei". Kompas.com. 
  26. ^ "DKI Jakarta Versi Indikator – QuickCount Sulsel Rakyatku.Com". 
  27. ^ Syatiri, Ana Shofiana (ed.). ""Quick Count" Litbang Kompas: AHY 17,37 %, Ahok 42,87 %, Anies 39,76 %". Kompas.com. 
  28. ^ a b c d e f Akuntono, Indra (ed.). "Inilah "Real Count" KPU DKI dan "Quick Count" dari 5 Lembaga Survei". Kompas.com. 
  29. ^ a b c Hasil Akhir Quick Count: Ahok-Anies ke Putaran Dua, Agus Tereliminasi[pranala nonaktif permanen]
  30. ^ a b c d "Quick Count Pilkada DKI Jakarta 2017". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-16. Diakses tanggal 2017-02-16. 
  31. ^ a b "Okezone Pilkada : Berita Pilkada Serentak 2017 Seluruh Daerah di Indonesia – Quick Count Pilkada DKI Jakarta". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-15. Diakses tanggal 2017-02-15. 
  32. ^ "DKI Jakarta Versi JSI – QuickCount Sulsel Rakyatku.Com". 
  33. ^ Indo Barometer: Pilkada DKI Dua Putaran
  34. ^ Krisiandi (ed.). "Pilkada DKI Diprediksi Dua Putaran, Novanto Yakin Ahok-Djarot Menang". Kompas.com. 
  35. ^ Fadhil, Haris. "Real Count Cyrus Network-Golkar DKI: Ahok-Djarot 42,92%". detikcom. [pranala nonaktif permanen]
  36. ^ Rastika, Icha (ed.). "Hasil Sementara "Real Count" C1 Versi Tim Anies-Sandiaga". Kompas.com. 
  37. ^ "KPU – Portal Publikasi Pemilihan Kepala Daerah 2017". 
  38. ^ a b halo@kawalpilkada.id. "Kawal Pilkada adalah sebuah inisiatif partisipasi publik untuk #PILKADABERSIH yg terbuka, transparan dan akuntabel". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-17. Diakses tanggal 2017-02-16. 
  39. ^ a b Intouch. "MATA RAKYAT". 
  40. ^ a b c d e f g h i j Akuntono, Indra, ed. (4 Mei 2017). ""Quick Count" Litbang Kompas Paling Mendekati Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada DKI". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 5 Mei 2017. 
  41. ^ a b c d e f g h i j Patnistik, Egidius, ed. (26 April 2017). "Membandingkan Hasil "Quick Count" Lembaga Survei di Pilkada DKI". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 5 Mei 2017. 
  42. ^ "PILKADA DKI 2017 Putaran Kedua". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-19. Diakses tanggal 2017-04-19. 
  43. ^ Ika, Aprillia (ed.). "Hasil Final "Quick Count" Kompas: Ahok-Djarot 42 Persen, Anies-Sandi 58 Persen". Kompas.com. 
  44. ^ a b c d Maharani, Dian (ed.). "Ini Hasil Akhir Quick Count 4 Lembaga Survei untuk Pilkada DKI Putaran Kedua". Kompas.com. 
  45. ^ a b c d "Quick Count Pilkada DKI Jakarta 2017". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-16. Diakses tanggal 2017-02-16. 
  46. ^ "KPU – Portal Publikasi Pemilihan Kepala Daerah 2017". 
  47. ^ halo@kawalpilkada.id. "Kawal Pilkada adalah sebuah inisiatif partisipasi publik untuk #PILKADABERSIH yg terbuka, transparan dan akuntabel". 
  48. ^ Membandingkan Quick Count dan Hasil Rekapitulasi Suara Pilgub DKI – Detik.com
  49. ^ "KPU – Portal Publikasi Pemilihan Kepala Daerah 2017". pilkada2017.kpu.go.id. Diakses tanggal 2017-04-20. 
  50. ^ Hasil Rekapitulasi Pilkada DKI 2017 Tingkat Provinsi - KPU Provinsi DKI Jakarta
  51. ^ Hasil Rekapitulasi Pilkada DKI 2017 Tingkat Provinsi - KPU Provinsi DKI Jakarta
  52. ^ Arief, Teuku Muhammad Valdy. "LSI: Intoleransi Politik di Umat Islam Meningkat Sejak Aksi 212". Kumparan. 
  53. ^ AR, Muslim. Yulika, Nila Chrisna, ed. "Jenazah Nenek Hindun Ditelantarkan Warga Setelah Pilih Ahok". Liputan6.com. 
  54. ^ Badriyanto. "Dinodai Isu SARA, Pilkada DKI 2017 Jadi Terburuk Sepanjang Sejarah". Okezone.com. 
  55. ^ "Bambang Widjojanto Ungkap Implikasi Buruk Praktik Politik Uang Oleh Kubu Ahok-Djarot". Tribunnews.com. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]