Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij
Ikhtisar | |
---|---|
Kantor pusat | Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Hindia Belanda |
Lokal | Kabupaten Grobogan |
Tanggal beroperasi | 1883–1892 |
Penerus | Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij Kereta Api Indonesia |
Teknis | |
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) |
Panjang jalur | 17,113 kilometer[1] |
Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij (PGSM) adalah perusahaan kereta api di Hindia Belanda yang menjalankan operasinya di lintas Purwodadi–Gundih, yang sekarang termasuk dalam Wilayah Aset IV Semarang.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Asal-usul perusahaan dan perencanaan
[sunting | sunting sumber]Perkembangan sejarah perkeretaapian di daerah Purwodadi awalnya didasarkan atas permohonan izin dan konsesi jalur trem uap sepanjang 17 km membentang dari Purwodadi sampai Gundih oleh G. Klaij, administrator perusahaan kayu "Sepreh" pada tanggal 28 Juni 1882. Metode pengangkutan kayu yang efisien disebut sebagai satu-satunya tujuan yang melatarbelakanginya. Pemohon konsesi juga sebenarnya tidak mengharapkan apapun selain diperuntukkan dalam suatu pekerjaan industri. H.G. Derx (direktur SS), melontarkan pendapat kontra, beliau menyarankan agar jalur trem ini dapat menjadi fasilitas publik. Akibatnya, lalu lintas barang dan penumpang dapat berjalan dengan baik dan tetap mendapat keuntungan.[1]
Literatur tentang rencana jalur ini sudah dicatat oleh J.P. de Bordes (dirut NIS) dalam bukunya yang berjudul de Spoorweg Samarang–Vorstenlanden. Mulanya jalur tersebut baru diajukan sebagai sebuah proposal konsesi.[2] Proposal ini baru dilaksanakan menurut konsesi yang dikeluarkan pada tanggal 8 Februari 1883. Konsesi dan konstruksi jalur tersebut kemudian mengharuskan adanya perusahaan. Perusahaan yang menjalankan konsesi inilah yang diberi nama Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij. Jalurnya selesai pada tanggal 28 November 1884.[3]
Pembangunan
[sunting | sunting sumber]Tuan G. Klaij mengajukan permohonan izin dan konsesi jalur trem uap Purwodadi–Gundih yang akhirnya dikabulkan dengan dikeluarkannya Gouvernments Besluit 8 Februari 1883 No. 1 (tercantum dalam Bijblad 4898). Beliau juga memohon kepada pemerintah agar diizinkan menerapkan lebar sepur 1.067 mm (3 ft 6 in), disetujui per Gouvernments Besluit 8 Juni 1883 No. 23. Untuk penentuan rute jalurnya baru disetujui pemerintah pada 26 September 1883 melalui Gouvernments Besluit 26 September 1883 No. 20. Pembangunan jalur trem uap Purwodadi–Gundih dimulai pada 6 Februari 1884 sampai 28 November 1884 dengan menelan biaya sebesar 10.000 gulden. Pada tanggal 28 November 1884 lintas Purwodadi–Gundih milik PGSM telah dibuka menyusul izin pembukaan yang telah diberikan sebelumnya berdasarkan Gouvernments Besluit 19 November 1884 No. 2.[1]
Pengoperasian
[sunting | sunting sumber]Tidak banyak data dan informasi terkait perusahaan trem ini yang ditemukan. Steven Anne Reitsma mengemukakan bahwa, Kolonial Verslag edisi tahun 1886 menginformasikan bahwa PGSM mengelola jaringan rel sepanjang 17,113 km. Lalu, untuk lokasi stasiunnya didirikan di Purwodadi dengan ditambah halte di Toroh dan Gundih.[1]
Dihitung per 1 Januari 1886, tidak ada informasi yang didapatkan mengenai lalu lintas perjalanan kereta api milik PGSM, bahkan laporan tahunan pun tidak berhasil ditemukan. Namun, dari hasil penghitungan nilai aset dan kekayaannya, pada tahun 1886 PGSM diketahui mempunyai jaringan rel, armada atau rolling stock, bangunan, dan peralatan yang ditaksir bernilai 500.000 gulden.[1]
Pada tahun 1890, lintas PGSM seolah-olah menjadi shortcut yang bermanfaat bagi penumpang yang akan pergi ke Gundih maupun Purwodadi, serta menjadi terminal pengumpan yang baik bagi SJS dan NIS. Tampaknya, jadwal SJS, PGSM, dan NIS dibuat saling menyesuaikan. Jadwal perjalanan mereka dibuat searah, dari utara ke selatan maupun sebaliknya, sehingga tercipta suatu perjalanan yang menguntungkan ketiga belah pihak.[4]
Diakuisisi SJS
[sunting | sunting sumber]Lintas Poerwodadi–Goendih milik PGSM dirasa penting oleh SJS karena dapat mengkoneksikan lintas cabangnya. SJS kemudian mengajukan hak konsesi untuk membangun dan mengoperasikan jalur trem uap dari Demak ke Purwodadi dan berakhir di Wirosari kepada Pemerintah Kolonial. Permintaan SJS pun dikabulkan, melalui Gouvernments Besluit 10 September 1887 No. 1/C, SJS mendapatkan konsesinya. Segmen Demak–Godong dibuka pada 15 November 1888, Godong–Purwodadi dibuka pada 1 April 1889 dan sisanya Purwodadi–Wirosari pada 1 Oktober 1889 telah dibuka untuk umum.[1]
Pada tahun 1891, Koloniaal Verslag menyebutkan bahwa kemungkinan besar PGSM sudah tidak menjalankan layanannya lagi dan seluruh saham PGSM telah dibeli oleh SJS. Di Gundih, jaringan rel PGSM diketahui terhubung dengan jalur kereta api Samarang–Vorstenlanden milik NIS. Tetapi tidak diketahui apakah jaringan PGSM terhubung dengan jaringan rel yang baru dibangun SJS di Purwodadi atau tidak. Laporan tahunan SJS tahun 1891 juga menginformasikan bahwa SJS berusaha memiliki jalur trem Purwodadi–Gundih ke dalam daftar jaringan trem uapnya.[1]
Jika dilihat dari segi okupansi, dapat dikatakan tidak terlalu banyak. Meskipun demikian, perusahaan ini tetap merugi. Karena utang yang besar, untuk menyelamatkan PGSM, saham, jalur, dan seluruh layanan, PGSM resmi diakuisisi oleh Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) pada 1 Januari 1892 dikukuhkan dengan Gouvernments Besluit 19 Juli 1892 No. 2.[1][5][6] Akuisisi ini juga mengharuskan penggabungan dua Stasiun Purwodadi (Purwodadi PGSM dan Purwodadi SJS) menjadi satu, yaitu Stasiun Purwodadi SJS yang saat ini ada dengan bangunan yang lebih besar.
Armada
[sunting | sunting sumber]Berikut ini armada yang pernah dimiliki PGSM;[1][7][8]
Lokomotif
[sunting | sunting sumber]Seri | Nomor versi PGSM | Nomor versi SJS | Produksi | Waktu Produksi | Massa (kg) | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|---|
- | PGSM 1 | SJS 23 | Beyer Peacock | dekade 1880-an | 13.000 | Dibesituakan pada tahun 1926-1933 |
- | PGSM 2 | SJS 24 | ||||
- | - | - | - | - | 10.000 | Dialihfungsikan menjadi pemompa air pada tahun 1900 setelah menempuh total perjalanan sejauh 108.968 km dan berakhir dibesituakan. |
Kereta (penumpang)
[sunting | sunting sumber]Kelas kereta | Jenis kereta | Tahun mulai operasi/dinas | Jumlah | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | - | - | 1 | |
2 | - | - | 2 |
Gerbong (barang)
[sunting | sunting sumber]Jenis gerbong | Kapasitas muat | Tahun mulai operasi/dinas | Jumlah | Keterangan |
---|---|---|---|---|
Tertutup | 5 ton | - | 10 | |
Terbuka | 5 ton | - | 4 |
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i Reitsma, Steven Anne (1915). Eenige Bladzijden : Indische : Spoorwegpolitiek II (De Poerwodadi-Goendih Stoomtram Maatschappij). Tegal: J.D. Boer. hlm. 1-7.
- ^ Bordes, J.P. (1870). de Spoorweg Samarang-Vorstenlanden. Den Haag: de Gebroeders van Cleef.
- ^ Weijerman, A.W.E. (1904). Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië. Javasche Boekhandel & Drukkerij.
- ^ Officieele Reisgids der Staatsspoorwegen op Java en van den Partikuliere Spoor en Tramwegen. Soerabaia. 15 Desember 1890. hlm. 41-42.
- ^ Reitsma, S.A. (1916). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij.
- ^ (Belanda) Reitsma, Steven Anne (1928). Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen. Weltevreden: G. KOLFF & Co. hlm. 104.
- ^ "Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij". searail.malayanrailways.com. Diakses tanggal 5-5-2019.
- ^ "Steam Locomotive Roster, Page 2". keretaapi.tripod.com. Diakses tanggal 5-5-2019. [pranala nonaktif permanen]