Serangan balasan
Bagian dari seri artikel mengenai |
Perang |
---|
Serangan balasan adalah istilah yang digunakan dalam militer untuk menggambarkan operasi skala besar, biasanya serangan strategis oleh pasukan yang berhasil menghentikan musuh, sambil menduduki posisi defensif.
Serangan balasan dilakukan setelah melemahkan pasukan garis depan musuh dan setelah pasukan cadangan musuh yang tetap berperang namun terbukti tidak mampu menembus pertahanan, tetapi harus dilakukan sebelum musuh memiliki kesempatan untuk mengambil posisi pertahanan baru. Kadang-kadang serangan balasan dapat bersifat manuver operasional yang lebih terbatas, dengan tujuan yang juga lebih terbatas daripada serangan yang mencari pencapaian tujuan strategis. Serangan balasan dianggap oleh Carl von Clausewitz sebagai cara yang paling efisien untuk memaksa musuh meninggalkan rencana serangannya.[1]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ p.540, Briggs
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Briggs, Clarence E., (ed.), translated by Oliver L. Spaulding, Roots of Strategy: 3 Military Classics : Von Leeb's Defense, Von Freytag-Loringhoven's the Power of Personality in War, Erfurth's Surprise, Stackpole Books, 1991
- Department of Defense (US); Dictionary of Military and Associated Terms. Published by: United States Government Printing Office, Washington, DC. Retrieved: 13 October 2008.